"Kopinya, Tuan." Secangkir kopi tanpa gula disodorkan Mbok Nung ke hadapan Dev yang pagi itu duduk di meja dapur. "Makasih, Mbok." Dev menyeret gagang cangkir kopinya, lalu bertanya, "Selena udah bangun, Mbok?" "Tadi waktu saya cek kamarnya, kayaknya udah, Tuan." Mbok Nung menata sarapan di atas nampan untuk dia bawa ke kamar Selena. Ada semangkuk salad buah dan roti bakar polos serta segelas susu hangat."Itu buat Selena, ya, Mbok?" Dev melirik isi nampan yang hendak dibawa Mbok Nung. "Iya, Tuan." Mbok Nung menyahut sambil mengambil wadah selai dari kitchen set. Selai kacang yang di-mix dengan selai cokelat. Dev memerhatikan kesibukan asisten rumahnya itu sambil menyeruput kopinya. "Mbok, nanti habis dari kamar Selena, saya minta tolong bersihkan barang-barang yang berhubungan dengan Monica. Termasuk bingkai foto pernikahan. Mbok bisa taruh itu di gudang," titah Dev, yang ingin menyingkirkan apa pun yang berhubungan dengan Monica—istrinya. Semalam saja dia sengaja tidak tidur d
Read more