"Eehh!" "Aku," bisik Andaru, mendekap tubuh Yara dari belakang. Jasnya telah di lepas, menyisakan kemeja navy dengan lengan tergulung sebatas siku. "Kangen banget, nggak ketemu seharian," imbuh sang CEO, merebahkan kepalanya di pundak Yara.Yara mengusap satu lengan yang melingkari dadanya. "Seharian apanya, baru lima jam doang." Tak lupa jemarinya berpindah membelai sela rambut Andaru. "Udah, nanti ketauan, loh!" "Nggak, cctv nggak jangkau ke sudut ini," ujarnya enteng. Padahal dia meminta Bimo untuk mengelabui security di ruang cctv agar mematikan sementara kamera pengawas tersebut barang sejenak. "Yuk, pulang. Driver kamu nunggu lama tuh," kata Andaru, mengurai pelukan lalu membuka pintu kiri untuk Yara."Mobil Mas mana?" tanya Yara seiring kendaraan mereka meninggalkan basement.Andaru merapatkan duduknya menempeli Yara, dia bahkan membuka lengan kiri agar wanita pujaan ini masuk ke pelukan. "Ada, biarin aja ... salat lama banget sih, aku nungguin di bawah daritadi," keluh putra
Read more