"Ana-," lirih Faiqa, mencuri pandang ke arah sang nenek, seakan meminta restu.Qonita yang duduk di sebelah Faiqa, mengusap punggung cucunya pelan, lalu mengangguk samar seraya tersenyum. Jazli memasang telinga seksama, jawaban ini sedikit banyak akan mempengaruhi pandangannya terhadap sosok gadis itu."Ana bersedia mendengarkan dan bilamana aib itu tidak pantas dikisahkan, sebaiknya ditahan ... namun, bila berkaitan dengan Gus Ali, mohon izin agar beliau yang menyampaikan hal tersebut langsung pada ana, Nyai, afwan jiddan." Faiqa bertutur pelan, masih dengan menundukkan kepala."Kalau Allah saja menutupi, mengapa harus diceritakan, Umma? ... andaikan diketahui setelah menikah, tentu diupayakan solusinya bersama-sama," sambar Dian.Jamila melihat kedua gadis dihadapannya masih dengan senyum mengembang. Pendapat keduanya tak salah tapi memiliki makna tersendiri dibenak janda Jaedy ini.Jamila lalu menyilakan Jazli untuk bicara, agar mengetahui keteguhan hati masing-masing. Lelaki kale
Baca selengkapnya