Home / CEO / PESONA ISTRI RAHASIA CEO / BAB 92. ISYAROH

Share

BAB 92. ISYAROH

Author: QIEV
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Kediaman Jaedy menerima kiriman beberapa hantaran dari seseorang untuk si tuan rumah, tepat pukul 6 pagi. Dini mewakili Jazli sebab majikannya itu masih di kamar.

Biasanya Jazli keluar dari bilik setelah duha, sekitar jam 7 dan langsung menuju tempat para pekerja disamping kediaman utama, mengawasi serta memeriksa semua pekerjaan.

Dini menata semua bingkisan itu di atas meja makan dibantu oleh mbok Darmi. Tak lama, Jazli keluar untuk meminum nabeez yang sudah disiapkan sang asisten rumah tangga.

Pria yang lebih suka memakai sarung dan koko dalam beraktivitas itu melihat kedua wanita sibuk di sana. Dia pun mendekat.

"Banyak amat makanannya, Mbak. Darimana?" tanya Jazli, melirik ke arah Dini.

"Tadi khidmah Multazam datang bawa dua rantang lauk dan kue. Saya bilang Den Mas masih duha ... mereka langsung pergi lagi, cuma nganter ini doang," jawab Dini, menunjuk dua tentengan di atas meja.

"Lah, pasti karena semalam. Tolong bagikan ini untuk yang kerja aja, Mbak. Daripada mubazir sebab sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • PESONA ISTRI RAHASIA CEO   BAB 93. NING VS GUS

    Ketukan di pintu membuyarkan lamunan Jazli, dia bergegas menuju ruang makan guna menyantap hidangan yang telah mbok Darmi siapkan."Den, mimpi apa tadi? tangan mbok sakit kena pukul," keluh Darmi, sambil mengusap punggung tangan kanan. "Tanggung jawab!" sodornya.Jazli yang masih mengunyah makanan, mendongak. "Heleh, kena tampol dikit doang, Mbok. Diomelin mama lebih sakit, tapi malah nggak suka protes," sindirnya menyeringai tipis.Darmi memanyunkan bibirnya lalu kembali berceloteh menanyakan mimpi Jazli, dia sangat penasaran sebab majikan mudanya itu berbicara bahasa asing.Jazli enggan membuka apa yang sedang menjadi kegelisahan hati kecuali pada ibunya. Dia lantas meminta mbok Darmi menceritakan sosok adik Faiqa."Ning Dian itu baru masuk kuliah. Katanya jarang ada di rumah sebab kegiatannya padat di luar. Mbok nggak begitu kenal sebab takut di cuekin," ujar Darmi, wajahnya berubah masam."Maksudnya dicuekin bagaimana?" tanya Jazli penasaran."Pernah mau minta salaman, dia nggak m

  • PESONA ISTRI RAHASIA CEO   BAB 94. JATUH CINTA DENGAN PARFUMNYA

    "Dian, minta maaf sama Mbakmu," ujar Fathan. Dia menarik lengan si pengais bungsu agar menghadap Faiqa. "Kamu, Abi hukum wajib temani umma Burdah setiap Rabu dan Kamis sore selama dua pekan," ucapnya. Dia langsung mendapat cubitan di lengan oleh Dian sementara senyum manis dari Faiqa."Dih, banyak amat, Bi. Nggak adil!" sungut Dian yang sangat antipati menemui para jama'ah ibunya."Kamu make barang-barang Yasmin tanpa izin. Abi nggak pernah ajarkan itu, Dek!" tegur sang Ayah dengan wajah serius. "Lagipula, belajar ramah sama orang, kamu bukan hidup di hutan!" Dian menunduk, Fathan adalah kelemahannya. Dia tak ingin melihat kemarahan di wajah tampan sang ayah, lelaki penyayang dan penuh cinta kasih.Fathan juga masih memanjakannya bagai anak SD. Bakal jadi mimpi buruk bila dia sampai kehilangan perhatian dan kasih sayang sang ayah."Aku dah izin, mungkin Mbak nggak dengar," cicitnya sedikit takut ketika tatapan Fathan masih tajam melihatnya.Faiqa hanya menggeleng kepala dan berjalan k

  • PESONA ISTRI RAHASIA CEO   BAB 95. FAKHIRA DIAN

    "Ana-," lirih Faiqa, mencuri pandang ke arah sang nenek, seakan meminta restu.Qonita yang duduk di sebelah Faiqa, mengusap punggung cucunya pelan, lalu mengangguk samar seraya tersenyum. Jazli memasang telinga seksama, jawaban ini sedikit banyak akan mempengaruhi pandangannya terhadap sosok gadis itu."Ana bersedia mendengarkan dan bilamana aib itu tidak pantas dikisahkan, sebaiknya ditahan ... namun, bila berkaitan dengan Gus Ali, mohon izin agar beliau yang menyampaikan hal tersebut langsung pada ana, Nyai, afwan jiddan." Faiqa bertutur pelan, masih dengan menundukkan kepala."Kalau Allah saja menutupi, mengapa harus diceritakan, Umma? ... andaikan diketahui setelah menikah, tentu diupayakan solusinya bersama-sama," sambar Dian.Jamila melihat kedua gadis dihadapannya masih dengan senyum mengembang. Pendapat keduanya tak salah tapi memiliki makna tersendiri dibenak janda Jaedy ini.Jamila lalu menyilakan Jazli untuk bicara, agar mengetahui keteguhan hati masing-masing. Lelaki kale

  • PESONA ISTRI RAHASIA CEO   BAB 96. BELUM SANGGUP

    "KAAAAKKKK!" teriak Yara, memukul kaki Jazli sampai Andaru ikut terbangun dan tergopoh mencari sumber suara. "Raaaa?!" Andaru gegas mencari istrinya itu.Jazli terlonjak kaget. Peluh berkilat bagai hamparan mutiara terpapar mentari, menghiasi dahi pria kalem yang baru bangun tidur. "Astaghfirullah," gumamnya, mulai duduk tegak."Dibangunin kok susah amat, malah tambah gelisah tidurnya!" Yara berbalik badan sambil menyeret lengan Andaru yang berdiri di pintu. "ASAAARR! ... DIAN MULU!" sungut Yara, melirik tajam ke arah Jazli."Mas pun! tidur terooosss!" omel nyonya Garvi mendapat gelengan Jamila yang berpapasan dengannya di depan lawang kamar Jazli."Nduk!" tegur sang mama, tak suka bila Yara bersuara tinggi saat bicara dengan Andaru. "Yang sopan, Mas-mu masih lingung itu." Jamila lantas melihat Jazli dari depan pintu, dia sampai tak sempat melepas mukena ketika mendengar teriakan Yara yang memekakkan telinga. Untunglah Brotoyudho sedang jalan-jalan diluar dengan Budi sehingga jantun

  • PESONA ISTRI RAHASIA CEO   BAB 97. PILIHAN JAZLI

    Faiqa memandang sendu kediamannya dari kaca spion mobil sang kawan. Dua hari kiranya cukup untuk menghunus asa hingga ke palung hati agar ketika kembali nanti, dia lebih siap.Bagaimanapun sikap dan perangai Dian, gadis itu tetaplah saudara sekandung. Mungkin, hidup adiknya bakalan lebih teratur di bawah bimbingan Jazli. Meskipun, tak dipungkiri diri sendiri jua memimpikan arahan dari sosok imam yang sama.'Bukankah keberadaan tulang rusuk itu takkan pernah salah tempat? ... ya Allah, Engkau Maha Tahu kefaqiran hambaMu. Bisakah kuminta dia sekali ini saja dari catatan lauhul mahfud?'Faiqa larut dalam suasana dinginnya jalanan juga pikiran."Yasmin, dapat salam dari Gus Haikal. Beliau belain bikin acara reuni di Rusia demi liat kamu hadir," kata salah seorang kawan, yang duduk di depan."Alaika wa 'alaihis salaam. Gelar masternya sudah selesai?" balas Faiqa."Belum," jawabnya singkat."Haikal nungguin kamu kayaknya itu di sana. Kenapa nggak lanjutin aja sih, ke kampus yang sama, Yas?"

  • PESONA ISTRI RAHASIA CEO   BAB 98. KALUT

    Fathan melongok ke ruang tamu. Dia langsung memakai kopiahnya lagi dan menyambut tamu mereka. Rasa hati sudah tak karuan ketika dia melihat dua orang pria lembaga sosial menyambangi rumahnya saat ini. Fathan tersenyum getir pada para tamunya. "Wa alaikumussalaam, Gus, Kang," jawab Fathan, menyilakan mereka masuk.Fatima terpaksa mendampingi sang suami setelah memanggil ibunya untuk turut serta. Dia hanya bisa menunduk ketika Fathan menyilakan dua pria itu bicara lebih dulu.Salah seorang pria berjenggot mengangkat suara. Dia mengatakan bahwa komunikasi mereka belum dapat tersambung maksimal sebab para relawan terpencar. Ada yang tertimpa reruntuhan dan sedang di evakuasi. "Jadi Dian bagaimana?" tanya Fathan. Dia menegakkan duduk sembari mengerutkan kedua alisnya."Ning Dian terakhir itu menuju tenda yang paling ujung. Tanda pengenalnya tercecer di puing reruntuhan. Tapi, kami belum bisa menemukan beliau, Yai," ucapnya sendu, sambil menunduk.Jazli ikut menengadah, dia pun melihat k

  • PESONA ISTRI RAHASIA CEO   BAB 99. AKU DATANG

    Fathan melepas menantu dan besannya pergi. Dia kini memeluk Fatima lalu memilih menunaikan dua rakaat sunah agar lebih tenang.Keluarga Jaedy pun tiba kembali di kediaman mereka. Yara langsung menyiapkan barang-barang penting untuk di packing Jazli ke dalam ranselnya. Aryan serta Andini yang baru saja tiba di kediaman Jaedy pun dibuat heboh dan bertanya-tanya pada Andaru. Menantu Jamila itu lantas menceritakan tentang kehebohan ini."Dadar, siapa dia? cakep amat!" bisik Andini ketika melihat Jazli sedang melepas jas yang menutupi sebagian jubahnya di ruang keluarga. "Jazli Saheel, hafidz eh beliau nyebutnya Hamilul Qur'an, ngapa lu liatinnya gitu?" jawab Andaru, saat duduk disamping Andini."Dah punya gebetan belum?" tanya Andini, tak melepas pandangan mengikuti setiap gerak-gerik Jazli."Telat, 20 menit yang lalu baru nikah sama anak Yai," balas Andaru berbisik. "Lagian gue nggak bakal restuin lu meski dia jomblo, kagak ada ceritanya adik naik jabatan jadi kakak ... Ara masih pantes

  • PESONA ISTRI RAHASIA CEO   BAB 100. GETTING CLOSER

    "Geser dan topang pelan-pelan agar tidak ambruk lagi," titah relawan saat menyingkirkan bebatuan yang menghalangi pandangan ke dalam reruntuhan, dibantu tentara kemanusiaan.Perlahan-lahan tubuh para staf itu lebih jelas terlihat, beberapa anak-anak, juga manula satu per satu di keluarkan dari bunker.Rupanya lima orang petugas ACT, Dian dan pengungsi lokal menemukan bunker di dalam bangunan tempat mereka berlindung. Tapi, karena kehabisan sumber air dan makanan, para korban ditemukan dengan kondisi lemas."Alhamdulilah, Ning ... Alhamdulillah," ucap salah satu fasilitator ACT yang mengajak putri Yai tersebut, saat melihat Fakhira Dian masih bernapas meski sangat lemah.Kondisi Dian terbilang cukup parah. Dia pingsan, mendapat luka di tulang selangka, bila dilihat dari noda darah pada hijab dan kaki kirinya cedera. Dehidrasi akut, demam, saturasi napas yang pendek akibat menghirup debu tebal, dan kekurangan pasokan oksigen menjadi ancaman serius bagi keselamatan Dian.Putri Fathan itu

Latest chapter

  • PESONA ISTRI RAHASIA CEO   BAB 115. JUAN ALMEER

    "Dikit lagi, Sayang. Raaa," bisik Andaru di telinga Yara. "Ara-ku adalah ibu hebat, semangat sambut adek," imbuhnya dengan nada bergetar, antara tega dan tidak.Sesuai arahan dokter, Yara menarik napas pendek sebelum memulai lagi. Dia tetap tenang tanpa teriakan atau jeritan. Hanya hembusan lirih dari mulutnya meski sakit hebat terasa berdenyut di bawah sana. Tatapan mata Yara kini tak lepas dari manik mata elang yang jua tengah memandangnya. Anggukan, belaian dari Andaru juga bisikan salawat di telinga membuat Yara memiliki kekuatan lebih.Air mata sang CEO ikut menetes manakala Yara terisak. "Mas ridho, 'kan?" lirih Yara."Banget, Ra, banget," balasnya sangat pelan dan terisak tak melepas pandangan mereka."Yuk, lagi Bu. Tarik napas pelan, sambil bilang aaahh ya, lembut aja ... lembut." Perintah dokter pada Yara kembali terdengar.Pimpinan Garvi lantas ikut membimbing Yara dan tak lama. "Oeeekkk!" "Mamaaaaaa," lirih Yara lemas dan langsung didekap Andaru. "Alhamdulillah. Ibunya p

  • PESONA ISTRI RAHASIA CEO   BAB 114. SURPRISE

    Aryan yang sedang berada di teras dengan Yono, memperhatikan mobil Andaru berhenti sejenak untuk menurunkan Dewi lalu melaju kembali."Lah, kenapa jalan lagi?" tanya Aryan pada aspri Yara yang tergesa memasuki rumah Dewi berhenti, membungkuk ke arah Aryan sekilas. "Nona kontraksi, Tuan besar. Bos Daru langsung ke rumah sakit lagi," beber Dewi. Setelah itu dia berlari ke dalam menuju kamar Andaru. Seketika Aryan ikut panik, dia meminta Yono menyiapkan mobil karena akan menyusul pasangan Garvi, konvoi dengan Dewi.Selama di perjalanan, panggilan seluler tak Andaru hiraukan karena terfokus pada Yara yang beberapa kali mendesis kesakitan. "Mo, tolong call kakak, Didin dan mama." Andaru memberi perintah saat mobil mulai masuk ke teras IGD. "Baik, Bos." Bimo mengangguk dan ikut turun ketika Andaru mulai menarik tuas pintu.Sang CEO pun gegas, berlari ke sisi kiri mobil dan membuka pintunya. Dia menggamit pinggang Yara dan menarik perlahan sembari tetap meminta Yara agar mengatur napas.

  • PESONA ISTRI RAHASIA CEO   BAB 113. BYE AFREEN

    Andini mengirimkan pesan pada Andaru berisi berita tentang Afreen yang tengah sakit dan dalam kondisi koma saat ini. Dia ingin menjenguknya esok hari bila diizinkan. Pesan telah terkirim, sang designer pun mematikan ponsel lalu bersiap tidur.Andini baru sekilas membaca balasan DM dari pria yang dia kenali. Tadi, pikirannya langsung terpusat pada sang sahabat sekaligus mantan istri Andaru itu, sehingga dia belum mencerna dengan benar informasi dari Chris.Bada subuh, Andaru meminta Yara mengambilkan ponsel, setelah berhasil mengaji dua halaman di mushaf kesayangan. "Bacain aja Ra, kalau ada pesan. Sandinya tanggal lahir kamu," kata Andaru masih duduk di sofa."Lah, nanti ketauan sama aku dong," balas Yara yang berdiri disamping nakas lalu berjalan menghampiri suaminya. "Ketauan apaan? ... ponsel dan hatiku bersih dari para hama," sahut Andaru sambil merentang lengan menyambut istrinya."Ya kali pake aplikasi discord juga," kekeh Yara, keki dengan berita viral di aplikasi goyang.And

  • PESONA ISTRI RAHASIA CEO   BAB 112. HAPPINESS

    Dua hari berlalu, Andaru bersiap pulang dengan Yara ke Jakarta. Dia sedang duduk di lantai, memakaikan kaus kaki Istrinya ketika Brotoyudho menegur sang cucu menantu, dan ikut bergabung dengan mereka."Mas, kakek barusan dapat telpon dari pengacara kalau Andra sedang diajukan pindah rutan," ujarnya setelah mendaratkan bokongnya disamping Yara.Andaru mendongak sekilas lalu kembali fokus merapikan jempol kaki Yara agar masuk ke lubangnya. "Terus?" Brotoyudho menatap lembut sang cucu mantu. "Makasih ya, Mas." Andaru bergeming, dia enggan menanggapi. Semua itu dilakukan untuk mejauhkan Anton dari Yara sekaligus agar Brotoyudho leluasa menjenguk setiap hari bila sang paman dipindahkan ke Jogja.Mereka akan intens pergi pulang Semarang Jakarta, rasanya segan jika menolak ajakan Jamila untuk mengunjungi pria bejat itu karena alasan masih satu kota dan jaraknya dekat dengan kediaman Jaedy, sementara Yara masih sedikit trauma."Kenapa, Kek?" tanya Jazli ikut duduk di lantai menghadap punggu

  • PESONA ISTRI RAHASIA CEO   BAB 111. MENANTU JAEDY

    Jazli berdecak sebal karena usaha melabuhkan stempel di pipi Faiqa digagalkan seorang bocah yang mengetuk kaca mobilnya dari luar.Faiqa tertawa kecil melihat wajah suaminya menahan kesal. Dia lantas menurunkan kaca mobil dan menyapa pelaku penggerebekan kemesraan mereka."Kamu pulang, Dek?" tanya Faiqa pada seorang remaja pria yang sumringah.Kopiah yang tak terpasang dengan benar di kepala, rambut jabrik basah menyembul di sana sini, tak lupa senyuman manis di wajah bulat, membuat paras remaja pria itu terlihat lucu. Tampan tapi berpenampilan slebor. Faiqa mengelus pipinya yang chubby, lalu membenarkan rambut dan letak kopiahnya saat dia meminta salim."Iya, dijemput jiddah-nenek. Mbak lagi apa?" tanyanya malu-malu seraya mengintip ke sosok di sebelah sang kakak.Jazli menekan tombol di pintu lalu keluar dari balik kemudi. Dia berdiri dan menyandarkan satu lengan di atas kap mobilnya. "Faisal, ya?" Lelaki muda yang masih memakai sarung itu berdiri tegak, melempar pandang ke arah p

  • PESONA ISTRI RAHASIA CEO   BAB 110. PENGUKUHAN

    Andini menggerutu kala masuk ke mobil dan meninggalkan cafe tadi. Dia kira ketika meminta bertemu dengannya tadi, mereka bakal membahas pekerjaan, tapi malah unfaedah."Gue dah diwanti Dadar buat jauhin lu. Bisa digorok kalau bantuin lagi, Af. Lagian salah lu ngapa buang waktu gitu aja padahal effort Dadar buat pertahanin lu dulu nggak main-main." "Dadar rela nyusulin kemanapun lu transit meski harus pergi pulang di hari yang sama. Lu nggak komit dan malah puter fakta kalau ini salah Dadar. Kurang apa abang gue itu ... sekarang dia bucinin neng geulis, aaah so sweet, mukanya girang mulu saban hari. Gue nggak mau mereka pisah," omel Andini, menghela napas berat sembari mencengkeram erat stir mobil.Tiiin. Suara klakson dari belakang. Andini terkejut, buru-buru melaju pelan. Tiba-tiba seorang pria mengendarai motor CBR 250R berhenti di sebelah Honda Civic yang Andini kendarai, dia mengetuk kaca mobilnya dua kali. Tuk. Tuk."Menepi di depan, ban kiri Nona kempes parah," katanya lantang

  • PESONA ISTRI RAHASIA CEO   109. PREPARE FOR PUBLIC

    Faiqa berbaring miring ketika sisi tempat tidurnya melesak. Jangan tanya bagaimana rasa hati, dadanya bergemuruh, keringat dingin muncul membasahi anak rambut yang tertutupi bergo instan. 'Jangan deket-deket,' batinnya berharap malam ini tidurnya tidak diganggu Jazli. "Laila sa'idah, Ya zaujati. Aku sabar, kok, daripada nanggung," lirih Jazli, menggoda istrinya seraya tersenyum saat memandang punggung Faiqa. 'Kan, dia suka bikin aku panas dingin. Duh, Gus, dulu aba bakul gula, ya. Manis bener ... tidur aja, ah. Tutup telinga,' kata Faiqa dalam hati meski bibirnya melengkung sebaris senyum manis. Diwaktu yang sama, Fathan baru saja tiba di Semarang. Gadis ayu itu duduk di kursi roda sebab kaki dan bahu kirinya masih cedera. Tidak ada sisa jejak kesedihan di wajah Dian. Selama perjalanan pulang, Fathan menceritakan tentang pilihan Jazli yang jatuh pada Faiqa dan lelaki itu langsung mengucap ijab sebelum mencari sang kakak. "Bukan takdir, meski hati kecil tak menampik bahwa Gus A

  • PESONA ISTRI RAHASIA CEO   BAB 108. CEMBURUNYA NYONYA SAHEEL

    Mengawali perjalanan ke Yordania karena ikut pesawat charter sahabat Haikal, dilanjutkan ke Rusia lalu Ukraina, ternyata berdampak pada kebugaran fisik Faiqa yang naik turun. Pun setelah di nyatakan boleh pulang oleh dokter, tubuhnya masih di dera lemas. Apalagi, luka terbuka kemarin mendapat tambahan jahitan membuat lengannya terasa kebas."Kira-kira kalau langsung dari sini pulang ke Indo tanpa transit, aman nggak, Dek?" tanya Jazli ketika mengemas isi koper Faiqa."Menurut Kakak, gimana? aku ikut aja, deh," jawabnya pelan, masih malu-malu meski sudah hampir tiga hari mereka berada dalam satu ruangan yang sama sepanjang hari."Kok, aku? tanganmu 'kan kudu pake arm sling selama perjalanan, Ya eini habibati. Ngilu nggak?" balas Jazli, kembali menghampiri ranjang Faiqa. dan duduk di sisinya "Jadwal penerbangan masih dibatasi kata bang Wafa. Apa kita ke Rusia dulu? tapi tetep kena 17 jam, belum dari sini ke sana. Bisa 24 jam di jalan. Gimana?" 'Duh, kebiasaan dia itu manggil pake isti

  • PESONA ISTRI RAHASIA CEO   BAB 107. AYAH & IBU BAYI

    Dalam sebuah hadis dan surah At Thaariq dijelaskan bahwa tulang sulbi menjadi salah satu jalan yang dilalui oleh manusia saat akan lahir ke dunia. Saat manusia mati, semua bagian dari tubuhnya akan tercerai berai, kecuali satu organ tubuh, yakni tulang sulbi. Dari tulang tersebut, manusia diciptakan dan kelak akan dibangkitkan kembali.Faysa melihat sisi lembut sang pimpinan, dia ikut naik ke ambulance dan duduk di ujung pintu seraya mendekap tas Yara dan miliknya. "Raaa, lu kenapa, sih?" cicit Faysa sambil melepas heel Yara dan menentengnya.Andaru mendengar kecemasan Fay, dia lantas menyodorkan amplop yang teremat di tangannya pada gadis itu. "Ini, Ara-ku hamil lagi," ujar sang CEO.Faysa terkejut saat menerima kertas dari Andaru. Dia melihat dua garis merah samar di benda itu. "Yoloo, mau punya bayi," gumamnya.Dia seketika ingat perbincangan mereka saat di dalam lift. Ketika Yara mengakui bahwa Andaru adalah suaminya dan ingin lekas mengandung kembali. Faysa jadi trenyuh, pantas

DMCA.com Protection Status