"Andaikan Mama dan Mas Daru memaafkan kelakuan paman, tapi tidak denganku!" tegas Jazli, berdiri tegap memandang lurus kedua bola mata coklat tua bagai miliknya."Cih, tau apa kamu, Li! idupmu itu cuma ngaji, hafalan dan nunggu dijodohin sama guru kamu," sanggah Andra, tak kalah menatap sengit keponakannya.Jazli tak gentar, dia dan Andaru memiliki bukti kelakuan tak senonoh Andra pada Jiera maupun gadis lain. Brotoyudho menengahi. Dia melambaikan telapak tangannya, naik turun ke arah Jazli, meminta agar si cucu duduk kembali, begitupun dengan Jamila. Mantan raja kecil itu lantas bicara kembali, sambil meminta Wartini menyerahkan dua dokumen yang telah disiapkan olehnya."Mas, ini buatmu." Brotoyudho menyerahkan satu map kepada Andra seraya tersenyum. "Ini bagianmu, Nduk," ucapnya untuk Jamila, memberikan satu amplop lain. "Monggo, dibuka." Jamila menarik lembaran dari dalam map yang dia terima tadi. Matanya langsung membola, terkejut akan tanggung jawab dari sang ayah. Pandangan ja
Read more