Semua Bab PESONA ISTRI RAHASIA CEO: Bab 51 - Bab 60

115 Bab

BAB 51. MISI PELARIAN

Pimpinan Garvi terbang ke Semarang, menemui keluarga Yara. Dalam perjalanan, Fa mengirimkan sebuah foto. Pindai sensor sedikit samar karena terhalang selimut tebal juga penerangan super minim.Tubuh yang meringkuk itu mirip dengan istrinya, tengah tertidur di sebuah kamar. Andaru mengusap pelan foto di layar. "Maaf ya, aku lambat datang. Tapi, sebentar lagi mereka bergerak!" Dia mengkonfirmasi rencana Yono dan Fa akan dieksekusi malam ini. Andaru menyiapkan opsi cadangan karena pengalaman lalu, musuhnya lolos dengan mudah. Kali ini, dia ingin menuntaskan segalanya.Penerbangan ke Semarang terasa lama karena hatinya gelisah. Andaru tiba di sana lewat jam tengah malam, langsung disambut oleh Jazli."Mas, istirahat dulu sambil nunggu subuh," ujar Jazli, mengantar adik iparnya masuk ke kamar Yara. "Bada subuh aku langsung pergi lagi, Kak. Mama masih tidur, ya?" ujarnya berdiri di ambang pintu kamar Yara. Mendengar suara tak asing, wanita paruh baya yang masih ayu itu muncul, membuka pi
Baca selengkapnya

BAB 52. LUPUT

"Aaaaaaaaaa!" Yara berteriak saat dia meluncur. Matanya menyipit ketika mulai melewati dahan, tapi kaki dan tangannya siaga untuk memijak atau meraih sesuatu ketika membentur objek.Sepasang tangan kekar, samar terlihat dari rerimbunan daun. Yara makin paham, Dewi tidak sendiri.Grep. Bruk. "Maaf, Nyonya!" ujar Yono, segera menundukkan pandangan saat berhasil meraih pinggang Yara dan mengarahkan lengannya untuk meraih dahan. "Mohon tetap berpegangan," kata asisten Aryan, sambil melepas pengait dari rompi Yara lalu menggantinya dengan alat lain.Yara mengangguk cepat. "Mas m-mana?" cicitnya tiba-tiba rindu dengan sosok Andaru. Melihat sekilas ke arah pria yang dia tahu adalah asisten kakek Aryan.Slut. Slut. Suara angin yang terdengar akibat kilatan peluru entah darimana.Yara celingukan, mencari Dewi yang terjebak di dalam sana. Dia menggigiti bibir bawahnya, cemas sekaligus takut."Tuan muda menyiapkan jalur lain untuk Anda, beliau akan tiba fajar nanti," imbuh Yono, dia sedang meng
Baca selengkapnya

BAB 53. AKU PULANG, JOGJA

Andaru menerima laporan lokasi terkini Fa setelah subuh. Sang CEO bersiap, mengenakan pakaian serba hitam, menyelipkan satu mini gun ke belakang punggung yang memakai jaket kulit dan membawa beberapa alat canggih lain, hasil rakitan Fa."Jika sampai Ara-ku kenapa-kenapa, awas saja!" ucapnya sambil memasang smart watch khusus di tangan kiri. Kamar ini sudah lama tak dia masuki tapi kondisinya masih sama seperti dulu, ingin mengenang kembali ingatan manis tapi dia sedang tak sempat. "Maaf, Ara lebih penting saat ini!" Andaru menatap sekeliling beberapa detik, sebelum dia keluar dari sana dan menutup pintunya.Sementara di tempat lainnya.Pagar kayu jati berukiran burung merak itu digedor oleh dua orang tamu tepat di jam sarapan. Mereka ingin bertemu tuan rumah tapi menolak pergi ketika satpam memintanya kembali di lain waktu. Wanita dan pria muda itu lantas menyebut beberapa nama yang dulu pernah bekerja di sini, salah duanya yaitu Wartini dan Adipati Desmala."Tolong panggilkan Wart
Baca selengkapnya

BAB 54. CEO'S PLAN

Budi tak segera menjawab, dia tetap menarik lengan juragannya dan pamit keluar dari sana. Aryan pun mengantar sang tamu hingga mereka pergi meninggalkan kediamannya.Sesampainya di dalam mobil, Budi menjelaskan bahwa tuan muda meminta beliau segera kembali karena dirinya akan menikah petang nanti. Juga, Wartini mengabarkan saat ini di Joglo sedang kedatangan seseorang yang sangat Brotoyudho harapkan juga rindui, beliau menunggu sang empunya rumah pulang."Andra ingin menikah dengan siapa?" tanya Brotoyudho, merasa heran. Dia menoleh pada sang asisten yang duduk disampingnya. "Memang dia bilang padaku telah memiliki tambatan hati tapi belum pernah menyebutkan asal usul wanita yang ditaksirnya itu," jelasnya lagi, sambil kembali menatap lurus ke depan.Budi mengangguk. "Maaf Gusti, Den Mas bilang hanya ingin akad nikah saja. Beliau belum memberikan data apapun pada saya," jawabnya sungkan, seraya menoleh sekilas lalu merunduk. Dia sedang menunggu kabar dari anak buahnya untuk menyelidi
Baca selengkapnya

BAB 55. SOSOK ANYA HASNA

Yono berjalan di depan tuan muda Garvi, kedua pria saling melindungi satu sama lain. Hingga tibalah mereka di kamar paling belakang. Andaru membuka pintunya pelan, sementara Yono mengamankan area belakang. "Clear!" ujarnya.Putra almarhum Andrean itu termangu di depan pintu. Tatapannya sendu melihat tubuh yang membujur di atas brangkar. Selang oksigen terpasang melintang di cuping hidungnya, terdapat plester di dahi kanan juga infus yang menancap di punggung tangan kiri. Langkah Andaru tertatih menghampiri Yara, mendadak kehilangan tenaga untuk sekedar menopang raga. "R-rraa!" sebutnya terbata, seraya mencondongkan wajah saling berhadapan. "Ini aku," lirih Andaru, disusul usapan lembut oleh jemari kekar di pipi dan pangkal alis Yara, berharap dia mengenali sentuhan khasnya. "Ara ...."Sunyi. Dia menarik satu kursi plastik di sana, duduk sejenak sambil menundukkan kepalanya. Merasai hati nan mulai teremat perih. Dia telah gagal menjaga amanah Jamila dan membuat Yara dalam bahaya. An
Baca selengkapnya

BAB 56. AIB TERSINGKAP

Sebelumnya. Andaru dan Yono menuju halaman belakang, tapi ternyata tiada celah penghubung di sana. Hanya tersisa space 1 meter untuk perawatan blower AC.Yono mencari sudut aman. Dia menaikkan mini drone untuk melihat situasi di halaman belakang Joglo sambil menyiapkan alat penembak jangkar lalu mengarahkan ke tembok setinggi empat meter."Aman, Tuan muda." Dia menoleh ke arah Andaru, lalu memegang tali tambang dan sedikit menariknya, memastikan agar kuat untuk dipanjat.Andaru berjalan ke sudut bangunan, dia meraih tambang tadi. "Kalau ada yang sulit, mengapa cari jalur mudah," gumamnya, menyungging seringai tipis sebelum mulai memanjat."Spiderman ... Spiderman ...." Yono malah lirih bersenandung, dia juga merasa keki. Baru kali ini, prediksi Fa meleset dan membuat tuannya susah. "Bagus ya, Fa!" lirih Andaru, saat berhasil duduk di atas dinding menjulang menunggu Yono. Hanya kekehan juga permintaan maaf, terdengar dari earphone Andaru.Keduanya menerobos dengan mudah, mereka hanya
Baca selengkapnya

BAB 57. KEHILANGAN LITTLE GARVI

Andaru memacu mobilnya laju menuju rumah sakit di pusat kota Jogja. Kedua tangan mencengkeram kuat stir mobil hingga buku jarinya memutih.Amarah membuncah, dadanya bergemuruh dan puncaknya, dia memukul stir mobil berkali-kali seraya menggeram tepat ketika lampu lalu lintas berwarna merah."Arrghh!" Yono hanya diam, asik membersihkan bedil rakitannya. Dia pun pasti akan melakukan hal yang sama jika berada di posisi sang tuan muda.Huft. Tuan muda Garvi melepas gulungan CO2 dari diafragma ke udara kabin, beberapa kali. Tak berapa lama, kendaraan mereka pun melaju kembali ke arah Barat."Yo, setelah ini pulanglah. Kakek butuh kamu," titah Andaru datar, menatap lurus ke depan. "Aku bahkan belum sempat membalas semua pesan beliau," imbuh cucu Aryan, ada rasa bersalah tersirat dalam nada bicaranya.Yono menoleh. "Tuan besar aman di sana. Beliau justru meminta saya agar menjaga Anda dan nyonya muda," balas sang asisten, masih sambil menyetel lagi revolvernya.Setelah kembali nanti, banyak
Baca selengkapnya

BAB 58. PENGAKUAN SAMAR GARVI COUPLE

Budi yang baru saja muncul dari ruang kerja Brotoyudho, bingung ketika mendengar samar ucapan sang ajengan sebelum beliau menutup pintu kamar tadi. "Kenapa dengan saya, Mbak?" tanya Budi pada Wartini, menunjuk batang hidungnya sendiri.Wartini tersipu, salah tingkah dan langsung pergi tak menjawab pertanyaan Budi. Sementara pria jomblo itu kian heran melihat kepergian si kepala asisten rumah tangga.Jelang isya, Brotoyudho menemui tamunya. Dia sedikit kecewa ketika mendengar maksud kunjungan beliau. Seorang psikiater datang atas panggilan dari Jamila, dia ternyata mengenal sang priyayi karena dahulu pernah satu sekolah dengannya."Nggak ada yang gila di sini, Dok," kata Brotoyudho, duduk bersandar di sofa. "Anya salah duga," imbuhnya santai sambil menopang kaki. "Adikku butuh diperiksa. Kamu cek saja dulu, Git," ucap Jamila, berjalan menghampiri sang kawan dan menyalaminya. Anggita bangkit, menerima salam hangat si kawan lama. "Kata beliau, adikmu baik-baik saja, Nya," tuturnya ser
Baca selengkapnya

BAB 59. SALING CEMBURU

Andaru mengaktifkan mode pesawat ketika seseorang yang memanggilnya dadar menelpon tanpa henti. Dia lalu menarik ekstra bednya mendekat ke ranjang Yara. Dia berguling ke kanan, sebentar ke kiri, tetap saja matanya enggan menutup. Serasa ada yang hilang tapi dia belum menemukan sumbernya. Yara terusik oleh derit per tempat tidur yang Andaru gunakan, dia pun terjaga lalu menoleh ke arah kanan, melihat punggung lelakinya bergerak-gerak seperti sedang mencari posisi nyaman. "Mas!" sebut Yara lirih, tahu bahwa Andaru belum tidur. Pria yang sudah berganti baju dengan kaos oblong panjang juga celana longgar itu berbalik badan dan langsung duduk. "Kok bangun, Ra? mulai berasa nyeri, ya?" tanyanya menyenderkan lengan di sisi ranjang Yara.Yara menggeleng. "Enggak terlalu." Dia beringsut, berusaha berbaring miring ke kanan. "Tidur, Mas," ucapnya lirih."Nggak bisa merem. Lagian besok aku mulai cuti ... bisa tidur lagi setelah duha," balas Andaru, mengampu dagu di atas punggung tangan yang di
Baca selengkapnya

BAB 60. DOSA MASA LALU

Andra terkejut ketika begitu banyak orang masuk ke kamarnya. Dia melayangkan tatapan heran pada sang ayah tepat saat tubuh renta itu menaiki ranjang dan duduk bersila di sebelah putranya.Jamila memilih duduk di pangkal, menyandarkan punggung pada salah satu tiang penyangga tempat tidur kuno berkelambu. Sementara Jazli dan Desta, memilih sofa sebagai tempat mereka mendengar kisah dan Wartini, masih setia berdiri di belakang Anya, menghadap para Gusti."Ada apa ini?" tanya Andra, menoleh ke arah Brotoyudho dengan tatapan rikuh. Dia cemas, aibnya bakal dibuka oleh Anya.Brotoyudho menghela napas, dirinya ingin tahu kisah lalu, mengapa Anya membawa kabur Andra hingga demikian sulit ditemukan."Ayah pengen tahu kisah kalian setelah pelarian itu. Seharusnya Anya kembali dengan Adipati Desmala." Brotoyudho melihat bergantian ke arah putra putrinya. "Ada cerita yang tidak Desmala dan Anya bagi pada ayah, sehingga kita seperti ini," imbuh sang mantan raja.Dia menatap putrinya tajam dan lekat
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status