Budi yang baru saja muncul dari ruang kerja Brotoyudho, bingung ketika mendengar samar ucapan sang ajengan sebelum beliau menutup pintu kamar tadi. "Kenapa dengan saya, Mbak?" tanya Budi pada Wartini, menunjuk batang hidungnya sendiri.Wartini tersipu, salah tingkah dan langsung pergi tak menjawab pertanyaan Budi. Sementara pria jomblo itu kian heran melihat kepergian si kepala asisten rumah tangga.Jelang isya, Brotoyudho menemui tamunya. Dia sedikit kecewa ketika mendengar maksud kunjungan beliau. Seorang psikiater datang atas panggilan dari Jamila, dia ternyata mengenal sang priyayi karena dahulu pernah satu sekolah dengannya."Nggak ada yang gila di sini, Dok," kata Brotoyudho, duduk bersandar di sofa. "Anya salah duga," imbuhnya santai sambil menopang kaki. "Adikku butuh diperiksa. Kamu cek saja dulu, Git," ucap Jamila, berjalan menghampiri sang kawan dan menyalaminya. Anggita bangkit, menerima salam hangat si kawan lama. "Kata beliau, adikmu baik-baik saja, Nya," tuturnya ser
Baca selengkapnya