Dengan detak jantung yang semakin cepat dan perasaan tegang yang memenuhi tubuhnya, Kinan dan Shaka duduk di kursi dingin kantor polisi. Mereka berada di tengah-tengah ruangan yang sunyi dan terasa menyeramkan, dengan hanya suara jam dinding yang terus berdetak sebagai pengiring. Wajah mereka terlihat cemas dan khawatir, karena mereka tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Mereka terdiam, hanya suara gemetar napas yang terdengar di ruangan tersebut. Sebuah rasa cemas dan ketidaknyamanan menyelimuti tubuh mereka, ketika seorang wanita tiba-tiba muncul di depan mereka dengan raut wajah penuh amarah. Air mata yang luruh begitu saja dari matanya, membuat area di sekitar matanya terlihat bengkak dan merah.Polisi kemudian datang dengan membawa berkas-berkas di tangannya, membuat suasana di ruangan semakin tegang. Melirik ke arah Kinan, wajahnya terlihat begitu pucat dan terlihat sangat cemas. Ia seharusnya tidak datang ke sini, dan menyaksikan semua ini. Namun, sekarang sudah terla
Read more