"Kamu bilang namamu Ero, kamu sudah membohongiku!" Azka menatap Hanz sambil memukul kecil tangan Hanz. "Nama panjangku memang Hanzero Nona. Jadi bisa di panggil Ero kan?" jawab Hanz, tapi dia segera menundukkan pandangannya. "Ya.. Aku tau itu, tapi kenapa tidak berterus terang kalau,""Aku tidak mungkin mengatakan hal tentang pekerjaanku pada orang yang baru saja aku kenal, Nona. Maafkan aku. Bukan bermaksud membohongi, Nona. " potong Hanz. "Tetap saja, kamu sudah membohongi Ayah, kamu sudah berada di kota sejak kemarin kan? "tanya Azka sembari duduk. "Aku hanya ingin beristirahat sebentar Nona, kupikir Tuan akan segera menghubungiku saat Nona hendak pulang ke rumah Utama. Aku tidak pernah menyangka kalau Nona sudah kembali." jawab Hanz memberi alasan. "Baiklah.. Tapi kamu masih berhutang padaku." Azka menoleh."Aku, tidak akan mungkin lupa,Nona." jawab Hanz melirik wajah Nonanya. Ya Tuhan.. Ternyata gadis itu adalah Nona, pantas saja wajahnya begitu jelita. Hanz berkata da
Read more