Home / CEO / Terjerat Cinta Sang Tuan Muda / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Terjerat Cinta Sang Tuan Muda: Chapter 121 - Chapter 130

173 Chapters

Bab 121. Hanz cemburu.

"Nona , ini sudah jam makan siang , sebaiknya Nona makan dulu." ucap Hanz masih melirik sinis pada Gavin."Hanz.. bisakah kamu mencarikan aku makan siang.? Aku akan makan siang disini saja. " Azka memberi perintah."Tapi Nona..?""Hanz.. Tolong kamu cari makanan untukku, aku ingin berbicara empat mata dengan Tuan Gavin. Apa kamu bisa meninggalkan kami dulu..?" ucap Azka."Baiklah Nona." Jawab Hanz, ia sempat melihat senyum kemenangan di bibir Gavin."Hanz, jangan lupa dua Porsi ya..?" ucap Azka sebelum Hanz melangkah.Hanz hanya mengangguk dan melangkah pergi.Apa yang ingin dibicarakan Nona dengan Gavin ? kenapa harus menyuruh ku pergi. Atau jangan jangan Nona mulai tertarik pada Gavin.Tidak.....Kau milik ku Azkayra.. Aku tidak akan membiarkanmu jatuh cinta pada Gavin brengsek itu.Hanz terus berprasangka buruk. Ia segera melajukan mobilnya dan berhenti di sebuah restoran, memesan makanan dan segera kembali lagi ke ruangan Azka.Pikirannya mulai resah ,membayangkan Azka sedang ber
Read more

Bab 122. Azka berakting.

Jam tujuh malam, Hanzero sudah berada di kamarnya , terlihat sudah mandi dan duduk menikmati secangkir kopi.Seseorang mengetuk pintu."Tuan, ada yang tamu." ucap Berlinda ketika Hanz membuka pintu."Siapa..?""Entah Tuan, tapi katanya mencari Nona." jawab Berlinda."Saya sengaja memberitahu Tuan dulu, takut kesalahan jika langsung memberitahu Nona." ucap Berlinda."Pintar kamu Berlinda , peraturan di rumah ini siapa pun tamu yang ingin bertemu Nona memang harus lewat aku dulu. " jawab Hanz membenarkan alasan Berlinda."Iya,Tuan, saya mengerti.""Baiklah , aku akan menemuinya. Kamu urus saja Nonamu dengan baik." ucap Hanzero segera melangkah menemui tamu itu.Dalam pikirannya ia sudah menebak siapa tamu itu.Dan benar saja, Gavin adalah tamu yang dipikirkan oleh Hanz."Tuan Gavin." sapa Hanzero menghampirinya."Di mana Nona Azkayra, malam ini kami sudah membuat janji untuk keluar." balas Gavin." Tunggu sebentar Tuan, saya akan memanggil Nona.." jawab Hanz."Baguslah , cepat panggil
Read more

Bab 123. Jangan-jangan Azka hamil?

Dua Minggu setelah itu,Sore hari mereka tampak sedang menuju Rumah Utama usai pulang dari perusahaan.Azkayra terlihat menggeliat dan sebentar sebentar merentangkan kedua tangannya."Nona.. Anda kenapa.?" tanya Hanz melihat gelagat Azka."Badanku tidak enak sekali rasanya." jawab Azka singkat."Nona sakit..?" Hanz mulai panik."Tidak, aku hanya merasa tidak enak badan , mungkin pengaruh karena aku telat datang bulan." jawab Azka ."Apa? Nona terlambat datang bulan..?" Hanz membulatkan kedua Matanya, dia sangat terkejut dengan jawaban Azka."Kamu kenapa kaget sekali? Aku sudah biasa seperti itu. Kadang rutin kadang juga telat. Tapi kali ini terasa lain sekali. Badanku tidak enak sekali rasanya, Hanz.." jelas Azka tidak mengerti alasan Hanz kaget dengan ucapannya."Sudah berapa hari Nona terlambat." tanya Hanz semakin terdengar khawatir."Seminggu." jawab Azka menatap kepanikan Hanz namun ia tetap tidak paham dengan apa yang dikhawatirkan Hanz saat ini."Kenapa Nona tidak bilang?""In
Read more

Bab 124. Hanya satu garis.

Hanzero mencoba melepaskan pelukan Azkayra yang masih terus mendekapnya karena takut dengan hasil testpacknya."Kamu harus melihatnya, Azka." Hanz menarik dagu Azka agar melihat hasil testpack itu.Dengan dada yang masih dag dig dug Azka membuka matanya sedikit demi sedikit. Dengan ragu-ragu dia mengintip."Hanz, benar kah ini.?" tanya Azka menatap dengan membelalakkan kedua matanya sekarang.Hanz mengangguk.Azka terduduk lemas di lantai Kamar mandi dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya."Azka." Hanz menyentuh bahunya."Hanz, aku sungguh takut kalau aku benar-benar hamil. Ayah pasti akan murka padamu." ucap Azka menatap Hanz."Bukan kemurkaannya yang aku takutkan Nona , tapi nama baik keluarga Adiwiguna ini. Jadi mulai saat ini kita harus bisa sama-sama saling menjaganya." Hanz kemudian memeluk Azka.Keduanya kini keluar dari kamar mandi dengan perasaan lega , ketakutan mereka tak lagi menghantui, karena hasil yang mereka lihat di testpack itu hanya meninggalkan satu garis mera
Read more

Bab 125. Tak tik Annabel

_______"Saya tidak tau pasti Tuan, tapi bukan kah Tuan Shaka ingin menjodohkan Nona dengan Tuan Gavin, ya Tuan Gavin lah pastinya, tidak mungkin dengan yang lain.." jawab Annabel dengan yakinnya.Gavin berdiam sejenak, terlihat dia sedang berpikir."Kurang ajar Hanzero.. kenapa dia tidak memberitahuku? Pasti karena dia sengaja ingin menjauhkan aku dengan Azkayra . Aku tidak akan membiarkan itu terjadi." gumam Gavin."Jika aku bisa mempercepat penyelesaian Pembangunan Villa Pelangi itu, berarti aku akan lebih cepat menikah dengan Azkayra..Baik lah, aku akan menyusun rencanaku sendiri tanpa berunding dengan Hanzero sekretaris sialan itu." ucap Gavin dalam hati.Gavin segera berbalik arah."Tuan.. anda mau kemana..? Tidak jadi menemui Nona Azkayra.?" tanya Annabel melihat Gavin hendak melangkah pergi."Tidak.. kapan-kapan saja, aku harus segera mencari solusi untuk memenuhi permintaan Tuan Shaka Kamu tidak perlu bilang pada mereka kalau aku kesini." jawab Gavin melangkah pergi."Baik
Read more

Bab 126. Dicegat perampok.

Pagi ini Hanzero mulai sibuk berkemas.Hari ini dia akan pulang ke kampung halamannya. Dia memasukkan beberapa pakaiannya ke dalam koper milik Azkayra.Lalu melangkah menarik koper tersebut. Namun tiba-tiba langkahnya terhenti karena dia mengingat sesuatu penting yang perlu dia bawa. Hanz kembali masuk kedalam kamarnya, menghampiri meja dan menarik laci. Tangannya meraih sebuah benda berwarna hitam mengkilap yang terlihat sedikit berat dan menyimpannya baik-baik di balik jaketnya."Untuk sekedar berjaga-jaga, aku tidak mungkin membawa pengawal untuk pulang ke kampungku." Dia bergumam.Kemudian Hanz kembali melangkah menuju kamar Azkayra dan mengetuk pintu disana."Nona, apa anda sudah siap?""Tunggu di bawah Hanz.. sebentar lagi aku menyusul!" sahut yang di dalam.Hanz hanya bisa mendengus dan berlalu.Hanz kini sudah berada di depan, menghampiri Annabel yang sudah menunggu di dekat mobil."Annabel, aku akan pulang ke kampungku. Nona Azka ikut denganku. Ingat jangan ada yang mengetahu
Read more

Bab 127. Di kampung.

Azka hanya tertawa saja."Kita lanjutkan perjalanan kita." ucap Hanz menghidupkan mesin mobil."Memangnya mereka sering menjarah di sini ya..?" tanya Azka."Tidak tau juga, aku belum pernah bertemu mereka . Baru kali ini, mungkin mereka tau kalau aku sedang membawa seorang bidadari. Makanya mereka menghadang perjalanan kita." jawab Hanz kembali melirik bibir Azka.Sungguh manis sekali ..Hanz hanya bisa menghela nafas.Kini mobilnya kembali melaju. Tak berapa lama kemudian mobil mereka memasuki sebuah perkampungan yang terlihat Asri dan tenang.Setelah beberapa menit Hanz membelokkan mobilnya ke jalan yang sedikit sempit dan berhenti di depan sebuah rumah yang sederhana namun terlihat lebih besar dari ukuran rumah warga yang lainnya."Hanz.. apa kita sudah sampai..?" tanya Azka menyadari jika Hanz telah menghentikan mobilnya.Hanz tersenyum dan mengangguk."Kamu membohongiku ya, kamu bilang sore hari baru sampai..? Ini masih tengah hari." Azka mencubit pinggang Hanz.Hanz masih tersen
Read more

Bab 128. Harus bisa menahannya.

Sementara Hanzero kini sudah duduk di teras depan bersama Pamannya. Menatap sekeliling Rumah Paman nya yang masih penuh dengan kehijauan Pohon dan Sayur Mayur milik Bibinya."Bibi masih saja rajin menanam sayuran." ucap Hanz."Tau sendiri bagaimana Bibimu, ia sama sekali tidak mau menganggur." sahut Sang Paman."Bagaimana Hanz ? Apa nanti sore kamu akan pergi ke makam kedua orang tuamu.?" tanya Sang Paman."Iya Paman, aku akan mengajak Nona Azkayra ke makam mereka." jawab Hanz."Hanz, benarkah kau akan menikahi Nona Azkayra.? Apa Tuan Shaka sudah benar-benar merestui hubungan kalian.?" tanya Paman nya sedikit khawatir."Aku sudah menemui Tuan Shaka di kampung halamannya dan meminta restunya. Tuan Shaka memberi restu kepada kami. Paman.. Apa Paman tidak tau tentang hubungan Tuan Shaka dengan orang tuaku dulu.?" tanya Hanz menatap Pamannya."Paman tidak pernah tau apa-apa, setau Paman hanya Ayahmu membawa kalian ke kota dengan waktu yang cukup lama. Sebelum akhirnya membawa kalian kesin
Read more

Bab 129. Kamu Bar-bar sekali.

"Maafkan bibi ya Nona, jika selama disini penyambutannya kami kurang baik." ucap Sang bibi di depan mobil Azka."Bibi, jangan bilang begitu. Azka senang sekali selama disini. Sungguh, kapan-kapan Azka akan kesini lagi." jawab Azkayra dengan senyum berkembang penuh kebahagiaan di bibirnya."Benar ya .? Jangan kapok main ke rumah Bibi yang jelek ini.""Iya Bibi," Azkayra kembali tersenyum.Pagi itu mereka akan kembali ke kota setelah dua hari berada di kampung Hanz.Hanz nampak sedang berbincang serius dengan Pamannya."Hanz, Maafkan Paman dan Bibimu jika tidak bisa menghadiri Hari pernikahan kalian nanti. Kamu tau sendiri kan, kalau bibimu tidak bisa naik kendaraan terlalu jauh. Dia mabuk perjalanan." ucap Sang Paman."Iya Paman, kalian tidak perlu menghadirinya, Doa restu dari kalian itu saja yang kami perlukan." jawab Hanz memeluk Pamannya."Itu pasti Hanz, tidak perlu kamu pinta, doa kami akan selalu mengiringimu. Hati-hati dalam setiap tindakan dan jaga Calon istrimu dengan baik."
Read more

Bab 130. Kejutan Di Malam Peresmian

Malam itu,Villa Pelangi terlihat tampak begitu meriah,Puluhan tamu dari golongan pengusaha kelas atas terlihat di sana, tak ketinggalan para karyawan dan seluruh staf Perusahaan Adiwiguna pun berada di sana.Mereka sengaja datang untuk menghadiri pesta Peresmian Villa Pelangi, satu satu nya Danau buatan di kota itu yang berhasil di buat oleh Perusahaan Adiwiguna lengkap dengan Villanya.Riuhnya para tamu, gemerlap Lampu panggung besar dan hidangan yang berjejer rapi menambah kesan mewah di dalam pesta itu.Bukan itu saja, beberapa kamera terus merekam kemeriahan pesta malam itu dan bahkan di tayang kan secara Live di beberapa Stasiun Tv Swasta.Seorang MC terlihat menaiki panggung dan membuka acara.Dan mempersilahkan Pemilik tunggal Villa Pelangi menaiki panggung untuk memulai Acara.Gadis belia yang jelita tampak menaiki panggung di dampingi Sekretaris setianya.Dialah Azkayra Kumala Adiwiguna, Presdir jelita Perusahaan Adiwiguna dan Si Tampan Hanzero , orang kepercayaan nomor sat
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
18
DMCA.com Protection Status