Semua Bab Terjerat Cinta Sang Tuan Muda: Bab 131 - Bab 140

173 Bab

Bab 131. Disainer

"Hanz, aku tidak menyangka kamu akan memberiku kejutan seperti ini." ucap Azka malam itu di dalam kamarnya selepas dari pesta peresmian Villa Pelangi."Nona tidak menyukainya..?" sahut Hanzero seraya melepas jasnya."Aku suka sekali... !!!!" Teriak Azka sambil berjalan mendekati Hanzero."Terimakasih sudah menerimaku." ucap Hanz meraih pinggang Azka dan mendekatkan tubuh mereka."Hanz,. aku mencintaimu. Kamu juga mencintaiku kan..?" ucap Azka menatap mata tajam milik Hanz."Tidak Azka , aku tidak mencintaimu." jawab Hanz membuang muka nya."Hanz.....!!!!!!!" Azka menjerit membuat Hanz langsung menutup telinganya."Kamu aneh sekali, kalau aku tidak mencintaimu, tidak mungkin aku melakukan semua ini. Apa kamu tau, kalau aku hampir saja di habisi oleh Tuan Shaka karena nekad melamarmu di depannya." sahut Hanz mencengkeram dagu Azka dengan lembut."Aku kan hanya ingin memastikan.! ""Ya! Aku mencintai Azkayra, Aku mencintaimu.!!!!! Mencintaimu Nona..!!!! Ingatlah itu ,seumur hidupmu.." te
Baca selengkapnya

Bab 132. Penyerangan.

"Berlinda, apa aku kelihatan cantik dengan gaun ini.?" tanya Azkayra sambil terus menatap dirinya di cermin. Ia sedang mencoba Gaun pengantin berwarna putih miliknya itu, dan ini adalah pilihan Hanzero juga."Nona terlihat seperti bidadari, begitu cantik menawan. Sungguh." sahut sang pelayan kamarnya dan terus menatap Nonanya dengan rasa kagum."Benarkah..? " Azka kembali ingin keyakinan."Benar Nona, jika anda tidak percaya coba tanyakan saja pada Tuan Hanzero. Pasti Tuan akan mengatakan hal sama." sahut Berlinda."Hanz? Dia memang selalu begitu, aku pakai sarung saja dibilang cantik, apalagi memakai gaun seperti ini, dia sama sekali tidak bisa menilai wanita.." ucap Azka melepas gaunnya."Karena Tuan sangat mencintai Nona, itu sebabnya di matanya, Nona akan selalu terlihat seperti bidadari." jawab Berlinda.Azkayra tersenyum bahagia."Apa kamu tau Berlinda, aku sangat bahagia sekali. Sebentar lagi aku akan menjadi Nyonya Hanzero. Aku akan menikah dengan Hanzero, Berlinda. Aku sanga
Baca selengkapnya

Bab 133. Jebakan Gavin.

Hanz terkejut dan segera beranjak saat melihat Arwan berjalan terseok-seok memasuki ruangannya dengan beberapa anak buahnya, sedangkan ia tidak melihat Azkayra bersama mereka."Arwan..! Apa yang terjadi? Mana Nona Azkayra?" Hanz sudah penuh dengan kecemasan.Mereka tiba-tiba berlutut di hadapan Hanz."Kami bersalah Tuan, kami siap menerima hukuman. Kami tidak berguna!" ucap mereka."Katakan apa yang terjadi?" Hanz mencengkram kerah Arwan."Kami kecolongan Tuan, seseorang menyamar sebagai Pengawal. Dan Nona, mereka berhasil membawa Nona. Mereka sangat banyak, meski kami bisa mengalahkan mereka tapi kami tidak bisa mengejar mereka yang membawa Nona. Sebagian dari mereka menghalangi kami." jelas Arwan mendongakkan wajahnya."Apa..?? Ini tidak mungkin.!!" nyawa Hanz seperti sudah melayang mendengar penjelasan Arwan."Mereka membius Nona Azkayra Tuan.! Hukumlah kami, kami sungguh tidak berguna." ucap Arwan lagi.Tubuh Hanz seketika lemas terduduk di lantai. Tangannya mengepal dan tubuhnya
Baca selengkapnya

Bab 134. Hanz, bertahanlah.

Gavin terus menarik tubuh Azka menjauh dari kursi, tepat lurus di hadapan Hanz .Azka mencoba memberontak, dan tiba-tiba,Dorrr....!!!!Suara letusan pistol membuat jantung Azka hampir berhenti , Azka segera menoleh kearah letusan. Anak buah Gavin sengaja melepaskan nya ke atas untuk menakuti Azka."Berani kamu melawan, Hanzero akan terkapar. Nyawanya ada di tanganmu Azka. Jadi menurutlah." ucap Gavin menodongkan pistolnya tepat di jantung Azka.Azka tak berani bergerak. Ia kini menurut saat Gavin meraih tubuhnya dan menariknya hingga menabrak tubuh Gavin."Dengarkan aku sayang.... aku tidak akan menyakitimu, kita hanya akan bercinta. Biarkan Hanzero melihat bagaimana kita tidak bisa di pisahkan." ucap Gavin."Bedebah kamu Gavin! Kamu sudah berjanji akan melepaskannya .!!!" Teriak Hanz.Bukkkkkk...!!! Salah satu dari anak buah Gavin menendang perut Hanz."Bunuh saja aku Gavin, lepaskan Azkayra...!!!" kembali Hanz berteriak."Kamu mau mati? Baiklah.. jika itu maumu." Gavin menoleh dan
Baca selengkapnya

Bab 135. Pilu mencekam.

Di Rumah sakit itu,Azkayra terduduk lemas di ujung bangku panjang dan tetap dengan isakan tangisnya, sementara Arwan duduk sedikit jauh dari Nonanya.Mata Azka sempat berkunang-kunang, namun ia masih bisa melihat beberapa dokter yang sibuk mondar-mandir masuk kedalam ruangan di mana Hanz di masukkan.Entah sudah berapa jam Hanz berada di dalam sana. Azka pun sudah tak peduli lagi dengan rasa lelah yang menyerang tubuhnya. Begitu juga dengan Arwan dan anak buahnya. Apalagi Arwan bahkan ia tak peduli jika di dalam kakinya masih bersarang timah panas yang harusnya sudah di keluarkan dari sana .Sepertinya Arwan baru saja mendapat telepon dari seseorang,Dengan tertatih Arwan beranjak dari duduknya dan keluar dari sana untuk menemui seseorang yang baru saja meneleponya."Tuan Besar." sapanya ketika sudah berada di luar."Apa yang sebenarnya terjadi..?" ucap Seseorang yang dipanggil Tuan besar oleh Arwan .Arwan menceritakan semua yang terjadi secara jelas, membuat Tuan besarnya menggert
Baca selengkapnya

Bab 136. Bangunlah, Hanz!

Setelah sekian lama berkutat dengan tubuh Hanzero, Dokter itu pun menghela nafas lega."Selamat datang kembali Tuan Hanzero, anda benar-benar hebat. Ini suatu keajaiban." ucap sang Dokter melepas masker dan sarung tangannya kemudian melangkah keluar ruangan.Sampai di luar terang saja, semua yang sedang menunggu dengan khawatir langsung menyerbunya."Dokter, bagaimana.?" Shaka lah orang pertama yang bertanya dengan tatapan penuh kekhawatiran yang meraja."Jantung Tuan Hanzero kembali berfungsi. Hanya saja kami belum memastikan apa Tuan Hanzero masih bisa bertahan dalam beberapa hari ke depan. Tapi setidaknya kita masih punya harapan , walau pun harapan itu hanya 10 % saja." jelas sang Dokter."Ya Tuhan...!!" desis Shaka memandang Azka yang tak lagi menangis, melainkan syok hingga air matanya tak mampu lagi menetes."Kita hanya bisa menanti keajaiban datang menyapa Tuan Hanzero." ucap sang Dokter itu lagi, kemudian memohon diri untuk pergi.Sementara Azkayra mencoba untuk berdiri tega
Baca selengkapnya

Bab 137. Dasar Pengecut.

Dasar pengecut!Pagi ini,Masih di ruang rumah sakit yang sama, tapi ini hari adalah hari keenam Hanzero berada di sana."Hanz, besok adalah hari pernikahan kita, Apa kamu masih akan tetap berada disini dan membiarkan hari itu berlalu begitu saja?" ucap Azkayra menyentuh wajah Hanzero yang masih terdiam itu."Aku tidak menyangka jika kamu semarah ini padaku." ucapnya lirih."Azka,.. " Shaka mendekati putrinya."Sudah tiga hari kamu tidak mandi, tidak istirahat dan juga belum menyentuh makanan. Jika kamu sakit bagaimana.? Hanzero pasti akan sangat sedih, sayang.. Setidaknya makanlah barang sesuap." ucapnya menyentuh pundak putrinya."Ayah, bagaimana Azka bisa makan, sedangkan Hanz masih berjuang melawan maut. Dan besok adalah hari pernikahannya. Tapi lihatlah, dia masih bersantai disini." kembali Azka terisak."Kamu benar, besok adalah hari pernikahan kalian. Jika Hanz belum bisa bersiap, kamu yang harus bersiap. Pulanglah Azka. Kamu harus beristirahat. Besok kamu harus bugar untuk men
Baca selengkapnya

Bab 138. Benarkah?

Pagi itu di ruang depan Rumah Utama tampak meriah, semua pernak-pernik perhiasan pelaminan tertata dengan apik dan megah.Kursi berderet dan hidangan serba ada pun telah tersedia.Bunga-bunga nan indah pun menghiasi pelaminan yang bernuansa serba putih itu.Hari menjelang siang, para Tamu undangan pun sudah mulai berdatangan. Sambil berbisik mereka mulai mengambil posisi masing-masing."Kita datang bukan untuk pesta pernikahan, tapi untuk menguatkan hati Nona Azkayra yang terguncang ." bisik seseorang."Benar, semoga Nona kuat dan bisa menerima kenyataan ini. Dan semoga Nona cepat menyadarinya." sahut salah satunya."Kita doakan yang terbaik untuk mereka."Kembali mereka terdiam dan berbisik dalam hati masing-masing. Mereka mengerti dan mungkin memang di paksa untuk mengerti dengan keadaan ini.Penghulu pun sudah tiba dan langsung mengambil posisi ,duduk di tempat yang sudah disiapkan.Sebelumnya Penghulu itu sudah diberi pengertian. Dia datang bukan untuk menikahkan calon pengantin m
Baca selengkapnya

Bab 139. Harus bersabar dulu.

FLASHBACK,Hanzero tersentak saat menyadari dirinya berada di sebuah dataran yang luas. Matanya terus menatap ke sekeliling. Di sisi sana tampak tebing dengan jurang yang cukup dalam.Semakin ia heran ketika melihat sosok wanita bergaun putih yang tengah melintas di depan nya menuju arah tebing. Semakin ia bingung ketika menyadari jika wanita itu tengah menyayat tubuhnya dengan sebuah pisau cutter yang digenggamnya.Nampak darah terus menetes dari luka luka di sekujur tubuhnya."Nona.. Apa yang kamu lakukan..?" Hanz berusaha menyapa wanita itu, namun wanita itu tak memperdulikannya. Wanita itu terus menyayat tubuhnya dan terus melangkah mendekati tebing."Nona.. Jangan kesitu. Itu berbahaya..!!" jerit Hanz berlari mengejar wanita itu.Betapa terkejutnya Hanz ketika mengenali wajah wanita itu."Azka..!!" Teriak Hanz."Azka , apa yang kamu lakukan? Berhenti!" Hanz terus berusaha menggapai tangan Azka, namun ia semakin heran, tangannya tak mampu meraihnya."Apa yang terjadi, kenapa aku i
Baca selengkapnya

Bab 140. Adonan

Hari ini adalah pemeriksaan terakhir Hanzero yang dilakukan oleh Dokter khusus yang selalu menangani dan mengontrolnya secara rutin.Tampak sang Dokter telah selesai memeriksanya.Shaka dengan tak sabar segera menghampiri sang Dokter yang masih berada di kamar putrinya."Bagaimana keadaan Menantu saya.?" tanyanya."Tuan Hanzero sudah dipastikan sembuh dengan sempurna. Hanya saja karena jantungnya pernah terluka, jadi harus tetap berhati-hati. Jangan terlalu melakukan pekerjaaan yang terlalu berat, karena itu bisa menyebabkan jantungnya terganggu." tutur sang Dokter menjelaskan."Baiklah Dokter, kalau begitu Terima Kasih." jawab Shaka."Sama+sama Tuan, saya akan tetap melakukan pemeriksaan rutin setiap seminggu sekali. Saya permisi dulu." ucap Dokter itu berpamitan."Baiklah, sopir saya akan mengantar anda." jawab Shaka memanggil Bimo yang menunggu di luar kamar.Bimo pun segera mengantar sang Dokter."Hanz, kamu dengar penjelasan Dokter tadi.?" Shaka menghampiri Hanzero yang masih du
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
18
DMCA.com Protection Status