"Nona, kembali lah ke kamar," ucap Hanz sambil menurunkan nada suaranya."Baik lah. Ayo.!!" Azka segera menggandeng tangan Hanz."Nona duluan saja," ucap Hanz lembut. "Tidak, aku tidak mau jika sendiri," rengek Azka, dalam hati ia khawatir bila ia meninggalkan Hanz di sana, Hanz akan memarahi para pelayan itu. Hanz mendengus, namun akhirnya mengikuti langkah Azka. "Nanti kita sambung lagi ya..!!" bisik Azka pada Berlinda sebelum meninggalkan dapur. Azka dan Hanz kini sudah berada di kamar Azka. "Nona, Anda belum pulih, kenapa bisa-bisanya Nona berada di dapur dan berniat belajar memasak? Jangan ceroboh, Nona," ucap Hanz menatap Nona. Azka merasa sedikit tertekan dengan perkataan Hanz. Di dalam hatinya berkata, "Apakah aku benar-benar terlalu ceroboh? Aku hanya ingin belajar dan membantu, namun mengapa kamu selalu khawatir berlebihan?" Perasaan itu bercampur dengan rasa ingin melawan namun juga ingin meraih pengertian dari Hanz."Aku tahu Hanz ingin yang terbaik untukku, tapi apakah
Read more