Kinan senang sekali melihat kedatangan Rena dan Raka. Dipeluknya sahabatnya itu dengan erat. "Akhirnya bisa jalan-jalan sama kamu, terus kamunya nggak sendirian lagi, udah ada pasangannya," ujarnya gembira."Ih, apa sih, Kinan. Mas Raka bukan pasanganku, ya?" Rena meralat ucapan Kinan."Nggak papa kali, Ren ... kalian cocok kok," sahut Kinan sambil menggerakkan dagu ke arah Raka di halaman rumah. Pemuda itu sedang memeriksa mesin mobil untuk memastikan perjalanan mereka nanti aman dan lancar. Sedang Shaka berdiri tak jauh dari Raka. Keduanya terlibat obrolan."Apa sih, dia itu cowok paling kepedean dan nyebelin banget.""Cieh! Udah mulai kenal satu sama lain nih ceritanya."Rena mendesis. "Terserah kamu deh, Kinan," timpalnya pasrah. Kinan tergelak, lalu menggandeng Rena menuju mobil karena Shaka memanggil mereka. Mobil sudah siap dan mereka akan melakukan perjalanan ke Puncak. Raka yang menyetir, Rena duduk di sampingnya, sementara Shaka dan Kinan duduk di kursi belakang. Perjalana
Read more