Rania segera menggelengkan kepalanya dengan cepat. Ia tidak ingin merusak suasana kebahagiaan di antara mereka berdua. “Tidak, Mas. Aku bahagia kok. Siapa yang bersedih?” ujar Rania sambil memamerkan senyuman terbaiknya. Ia kemudian mengajak Rafka untuk segera memasukkan semua barang-barang yang masih tertinggal “Kamu serius 'kan? Tidak sedang memikirkan sesuatu?” tanya Rafka lagi. “Iya. Aku tidak apa-apa kok. Beneran, Mas.” Tangan Rafka mengusap kepala Rania dengan sambil tersenyum. Lalu ia segera menjalankan mobil kembali menuju rumah sang mama. Beberapa waktu berlalu, mereka telah tiba di depan rumah Rosita. Wanita paruh baya itu langsung menghampiri dan tersenyum kala menyadari siapa yang datang berkunjung. “Rafka, Rania ....,” sapanya antusias. “Ma ... sehat?” balas Rafka kembali bertanya. Ia dan Rania bergantian bersalaman dengan Rosita. “Alhamdulillah, sehat.” “Ini kami bawakan oleh-oleh buat Mama dan Julio,” ungkap Rania. “Wah banyak sekali ini. Ayo silahkan duduk kal
Baca selengkapnya