Bagai seorang bidadari, Rania sudah siap dengan pakaian serba putih. Ia terlihat sangat cantik dan anggun. Aura wajahnya memancarkan kebahagiaan yang benar-benar nyata. "Mbak Rania cantik sekali. Aluna sampai pangling lihatnya," ungkap gadis itu yang sedari tadi menemani kakaknya. Ia juga menyiapkan makanan dan dengan sabar menyuapi kakaknya. "Makasih, Aluna. Rasanya sangat deg-degan. Padahal ini bukan kali pertama Mbak menikah." "Pasti Mbak nervous, ya? Lucu sekali sih, Mbak Rania." Aluna meminta foto bersama kakaknya untuk mengurangi kegugupan Rania. Gadis itu terlihat semangat meski di dalam hatinya ada rasa khawatir. "Kamu juga harus di make up, ya? Nanti foto bareng lagi sama Mbak. Pasti kamu sangat cantik jika dirias." Baru saja hendak menjawab, tiba-tiba Aluna merasa mual. Cepat-cepat ia pergi ke toilet untuk mengeluarkan segala isi dalam perutnya. Melihat hal itu, Rania merasa khawatir. Ia takut jika Aluna kenapa-napa. "Apa yang terjadi dengan Aluna? Kenapa tiba-tiba di
Read more