Home / Pernikahan / Istri Manja Om Duda / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Istri Manja Om Duda: Chapter 61 - Chapter 70

112 Chapters

Chapter 61

"Astaga," Alex berdecak kesal setelah melirik arlojinya. Seharusnya dia pulang tepat waktu, berkencan dengan Reina seperti janji yang diumbarnya tadi pagi. Namun entah bagaimana bisa, salah satu petinggi yang kerap berhubungan dengan Hindrawan malah mengajukan pertemuan. Semestinya tidak ada yang aneh. Hanya saja, ketika dirinya beserta Pak Tirta berada di perjalanan menuju salah satu restorannya, sebuah truk kencang melaju begitu cepat menembus rambu lalu lintas pada sisi lainnya.Beruntung tidak terjadi luka yang cukup serius. Tetapi mengingat dia harus terbaring di IGD bersama Pak Tirta untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut, membuatnya tak mampu pulang cepat. Pak Tirta belum sadar. Alex harus menunggu pria tua itu sebelum keluarganya datang. Sayangnya, seluruh keluarga Pak Tirta memiliki acara penting di luar kota yang perjalanan pulangnya memakan cukup banyak waktu.Di sampingnya, Yohan membantu Alex untuk duduk. "Pak Alex seharusnya jangan duduk dulu!""Seharusnya saya sudah
Read more

Chapter 62

Keringat dingin memenuhi kening Reina. Perlahan-lahan, langkah yang tertuai tertuju pada suatu ruangan. Reina mendengar sebuah perintah dalam bisikan yang diberikan kepada Pak Beni."Silakan pergi, Pak. Uangnya sudah saya letakkan di mobil. Saya lebihkan seperti biasa.""Baik, terima kasih, Pak!"Reina menggigit bibir bawahnya. Pak Beni, sopir yang dipercayainya itu ternyata merupakan mata-mata yang ditempatkan di rumahnya, berhasil mengambil kepercayaan Alex dan Reina, bahkan beberapa kali menemani Pak Tono berjaga saat malam. Tidak taunya, Pak Beni adalah kurir khusus dari seseorang yang tengah mencengkeramnya bagaikan tahanan saat ini.Dalam keadaan menutup mata, Reina merasakan adanya kegelapan besar yang menerjangnya dari tiap sudut. Ruangan atau tempat apa pun yang tengah disambanginya ini jelas memiliki maksud buruk. Reina sampai kepayahan untuk menelan ludahnya sendiri lantaran bisa saja memercikkan suara tak diharapkan.Reina tersentak saat penutup kepalanya dilepas secara ti
Read more

Chapter 63

"REINA!!!""Mas Alex!"Reina tersenyum lega. Tanpa berpikir panjang, dihampirinya sang suami dan berlindung di balik tubuh laki-laki itu. Saat menggenggam tangan kiri Alex, dia menyadari adanya goresan dengan memar yang tak ada tadi pagi."Akhirnya kamu datang juga, Alex." Yohan menempatkan kedua lengannya di balik tubuh. Melangkah santai, tak takut sedikit pun dengan kedatangan Alex yang seakan memang sudah dinanti-nanti.Alex mengepalkan kedua tangan. Rautnya diberondongi kekecewaan yang perlahan muncul ke permukaan setelah mengamati ruangan yang dimasukinya itu sekilas. Yohan adalah orang misterius yang selama ini terobsesi dengan Reina. Betapa bodohnya Alex yang tak mampu memperkirakan orang kepercayaannya sebagai orang dengan akses paling banyak kedua di perusahaan—yang bisa dengan mudah membelokkan semua fakta.Itulah mengapa foto antara dirinya dan Susan bisa didapat dengan mudah. Bahkan bisa meletakkan kotak misterius di mana saja. Kalau dipikir lagi, kotak menjijikkan pertama
Read more

Chapter 64

Tiga hari kemudian, Alex mengantarkan Reina untuk melakukan pemeriksaan di rumah sakit. Kondisi janinnya sehat, walaupun Reina tampak tersiksa dengan mual-mual yang dideranya. Mereka keluar dari ruang pemeriksaan. Setelah menunggu proses administrasi dan penebusan obat, keduanya memutuskan untuk makan siang di salah satu restoran milik Alex. "Mas Alex nggak kerja?" tanya Reina, menyejajari langkah sang suami menuju tempat parkir rumah sakit."Ke restoran juga termasuk kerja, Reina. Biasanya, Mas selalu di kantor dan menyuruh Yohan untuk memeriksa semua cabang yang ada." Alex mengulum bibirnya sendiri setelah menyebutkan nama tersebut. Reina terdiam. Pemakaman Yohan dilaksanakan malam saat kejadian itu pula. Dikarenakan kondisi Reina yang dihinggapi syok akibat penculikan dan meninggalnya Yohan, gadis itu mendapat keringanan untuk tak menghadirinya. Hanya Alex dan Tara yang mengamati prosesi pemakaman Yohan.Mengingat Tara, entah mengapa Reina tak mau bertemu secara langsung dengan s
Read more

Chapter 65

Alex sedang memindai laporan dari pengganti Yohan. Napasnya berangsur tenang saat hasil yang didapat tidak buruk-buruk amat. Meninggalnya Yohan mengundang gumaman tiada henti dari orang-orang di kantor. Sebab alasan di balik meninggalnya laki-laki itu telah disebarkan oleh Susan secara licik melalui grup obrolan kantor yang diam-diam dikelolanya. Reina. Istrinya itu menjadi bahan pembicaraan baru-baru ini. Dalam konteks yang tak diharapkan Alex, namun dia tak bisa berhenti memikirkan mengapa Yohan memilih jalan menyedihkan itu sebagai pengorbanan terakhir terhadap Reina.Seperti yang Tara bicarakan saat berada di pemakaman; Yohan mati untuk Reina. Mulai dari tempat, serta memberi waktu bagi Alex untuk datang dan melihat pada malam kejadian, Yohan memang sudah pasti memilih jalan itu."Aku merasa bersalah udah bilang ini, Om Alex. Tapi dia memang sengaja mau mengguncang mentalnya Om Alex dan Reina, di tengah-tengah kebahagiaan yang akan kalian dapatkan mengenai berita kehamilan Reina.
Read more

Chapter 66

Tepat tengah malam, Reina keluar dari kamar. Tungkainya bergerak menuju dapur, mencari kotak yang dikirim oleh Susan siang tadi. Diam-diam dia menyuruh Bi Ijah untuk menyembunyikan kotak tersebut lantaran isinya belum selesai dilihat. Yah, Reina mengakui dirinya cukup bodoh. Untuk apa pula melihat sesuatu yang akan menyakiti hatinya lagi.Menguatkan diri, Reina menarik napas rakus. Butuh dari sekadar keberanian untuk melihat isi kotak tersebut lebih lanjut. Kedua tangan Reina terulur untuk membuka penutupnya, namun suara pintu menutup serta derap langkah yang terdengar, membuatnya refleks mendorong kotak itu ke sudut lain di bawah pencucian."Reina? Mas cariin kamu, ternyata kamu ada di sini. Kenapa? Mau muntah lagi?" Alex menghampiri sang istri, memijit tengkuk Reina tanpa diminta. Mengingat wajah Reina masih pucat pasi, wajar jika Alex berpikir demikian."Lapar, Mas. Mau makan, tapi Mas yang masak. Mau?"Alex mengecup bibir Reina sebelum mengangguk. "Pastinya mau, Sayang. Mas nggak
Read more

Chapter 67

Kini, tiap melihat Alex, ingatan mengenai selembar perjanjian yang dikirim Susan turut membayangi tanpa permisi. Seperti sekarang, Reina tak bisa tersenyum ringan. Hatinya terselip satu kejanggalan dalam detik perlakuan hangat yang Alex layangkan padanya.Rumah tangga mereka benar-benar baru berjalan selama tiga bulan. Alex menyodorkan selembar perjanjian itu pada Delia setelah tiga bulan pernikahan keduanya berlangsung. Reina memejamkan mata, kembali menimbang keputusannya untuk memercayai tipu muslihat yang Susan lontarkan atau tidak.Bukankah dia percaya pada Alex? Kenapa pula dia harus terusik dengan selembar perjanjian lama yang datang dari tangan Susan hanya untuk mengganggu rumah tangganya lagi?"Reina?"Si pemilik nama tersentak, ketahuan melamun di saat Alex sudah berada di sampingnya dengan sepiring buah-buahan. Reina mengulum senyum. Diambilkan seiris apel, mengunyahnya perlahan-lahan dengan kekalutan yang merajai pikiran tanpa ampun.Alex mengernyit, drama Korea yang diper
Read more

Chapter 68

Malam berikutnya, Alex dan Reina berencana untuk bertemu dengan Susan dan meluruskan segalanya. Saat Alex menghubungi Susan, wanita itu senang sekali. Bahkan langsung melakukan perjalanan dari kota sebelah pada malam sebelumnya dan rela menginap di salah satu hotel.Berlokasikan di salah satu restoran milik Alex yang dekat dengan alun-alun kota, Alex menyadari kecemasan yang mendera Reina sejak pertama kali tiba. Sepertinya, istrinya itu takut apabila Susan melakukan hal-hal di luar nalar lagi. Maka dari itu, genggaman keduanya tak terlepas barang sedetik. Mereka berjanji untuk bertemu pukul tujuh malam. Tetapi kurang dari lima belas menit, Susan telah menampakkan dirinya. Saking semangat dan percaya dirinya, Susan menebar senyum manisnya dan hendak menghadiahi Alex kecupan, tapi keburu dicegah oleh Reina.Susan mencebikkan bibirnya. Ingin sekali melempar Reina ke mana saja, yang penting jangan mengganggu pertemuannya dengan Alex sekarang ini. Sebetulnya wanita itu kecewa lantaran Al
Read more

Chapter 69

Sesaat, seluruhnya terpaku untuk membuka suara. Pertanyaan yang berhasil melarikan satu kenyataan mengejutkan itu membuat Susan menitihkan air mata yang tak dapat dibendung. Reina mengulum bibir bawahnya, merasakan kesedihan yang teramat sangat dari wanita yang kini tampak begitu rapuh itu.Genggaman Nora mengendur. Mencerna pertanyaan yang dilayangkan Susan dengan reaksi lain. Dilihatnya perut rata Susan, lantas memberanikan diri untuk mengelusnya penuh kelembutan."Kamu hamil, Susan?"Tangis Susan makin luruh. Wanita itu mengangguk, tak kuasa mengangkat kepalanya untuk melihat salah satu di antara tiga orang yang berada di depannya. Dia sangat malu. "Kenapa kamu harus mencari ayahnya, Susan? Memangnya, apa kalian tidak saling berkomunikasi?" tanya Nora penasaran. Sementara itu, Alex dan Reina melempar pandang. Sepertinya mereka mengetahui siapa ayah dari benih yang bersarang pada rahim Susan. Susan mengangguk pelan. "Aku tau, Tante. Tapi, ayahnya sudah meninggal sebelum aku menget
Read more

Chapter 70

"Mas, pijitin dong!"Reina mengerucutkan bibirnya, membangunkan Alex tepat tengah malam. Seharian ini, Reina merasa lebih cepat lelah dan beberapa bagian tubuhnya terasa pegal. Alex terbangun, mengerjapkan kelopak matanya beberapa kali sebelum menjalankan perintah dari istri manjanya itu. Walaupun mengantuk, Alex takkan mau menolak perintah dari Reina."Mas ngantuk ya?" Reina bertanya polos. "Mas capek ya? Ya udah tidur lagi aja nggak apa-apa.""Ha?" Alex memdelik bingung. Baru saja beberapa pijitan, tetapi istrinya itu meminta untuk disudahi. "Nggak pegal? Katanya minta dipijitin, ya sini, biar Mas pijitin.""Enggak ah, aku pengin yang lain." Reina menampakkan cengiran lebarnya. Mendadak, Alex mempunyai firasat jika istrinya itu akan meminta sesuatu yang cukup ajaib. "Ma-mau minta apa?"Reina melirik jam dinding terlebih dahulu, lantas berdiri dengan semangat tinggi. "Ayo jalan-jalan, Mas!""Malam-malam begini?""Iya! Mas nggak mau?" Mata Reina langsung berkaca-kaca. "Yang minta ana
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status