Home / Pernikahan / Istri Manja Om Duda / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Istri Manja Om Duda: Chapter 51 - Chapter 60

112 Chapters

Chapter 51

Hari reuni yang dinantikan pun tiba. Berlokasikan di salah satu ballroom hotel ternama, Reina keluar dari mobil selepas diparkirkan bersama jajaran mobil yang lain. Selagi menunggu Reina yang bertelepon dengan Rendi dan Tara, Alex terdiam di dalam mobil. Terdapat sesuatu yang mengganggu pikirannya sejak mendapat ajakan datang ke reuni ini. Namun laki-laki itu belum bisa mengungkapkan hal tersebut kepada Reina."Mas?" Reina kembali membuka pintu mobil. "Rendi sama Tara udah di depan ballroom. Ayo turun! Mas Alex kenapa sih kok diem aja dari tadi? Kayaknya nggak semangat gitu aku ajak ke sini."Alex cepat-cepat menggeleng. "Enggak, bukan gitu, Sayang. Iya, iya, ini Mas keluar."Reina melingkarkan tangannya pada lengan Alex. Gadis itu sudah siap untuk memberitahu dunia bahwa Alex merupakan suaminya. Sementara itu, Alex berusaha meredakan kegugupan yang datang tanpa diundang. Baru kali ini, dia gelisah dan takut membuat malu seseorang.Terlihat berdiri di luar ballroom, Rendi membawa sang
Read more

Chapter 52

Tak pernah sekali pun Alex membayangkan, bahwa Reina sedang mempersiapkan malam pertama mereka yang tertunda dengan antusiasme tinggi. Alex membuka kamarnya setelah menunggu hampir setengah jam lamanya di luar. Laki-laki itu terpana dengan dekorasi kecil-kecilan yang dipersiapkan oleh Reina.Lilin aroma terapi, kelopak mawar merah muda yang berjatuhan di sekeliling tempat tidur, lalu sosok cantik Reina yang mengenakan lingerie pemberian Ibu Nora dengan raut malunya—malu tapi mau.Alex terkekeh, menghampiri sang istri yang wajahnya merah padam. "Kenapa malu begitu, Reina? Bukannya kamu yang mempersiapkan semua ini buat Mas? Hm?"Reina menggigit bibir bawahnya. Mendongakkan kepala perlahan, lalu bertemu tatap dengan sang suami yang sudah tersenyum jail."Jangan diketawain dong, Mas! Ini effort-ku nggak main-main lho, nanti aku tambah malu!" Reina menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.Terlalu menggemaskan, Alex duduk di samping Reina, menurunkan kedua tangan sang istri. Meskipun pend
Read more

Chapter 53

Reina kesulitan fokus barang sedetik. Saat Pak Pram menghubunginya terkait urusan di rumah konveksi, Reina hanya mampu terbengong dan tak sanggup menyamai penjelasan pria itu.Pak Pram memutuskan untuk menyudahi sambungan telepon di antara mereka begitu menyadari Reina berada dalam kondisi yang tidak cukup baik. Reina menurunkan ponselnya, sempat meminta maaf lantaran tak bisa berlaku profesional. Menyandarkan punggung pada sandaran sofa, diliriknya sang suami yang sibuk bercengkerama dengan Yohan di meja kerja.Reina menggigit bibir bawahnya, kembali merutuki diri sendiri yang bisanya hanya ketakutan dan berlindung di balik Alex. Lagi-lagi, dunia sedang memperlihatkan betapa lemah dirinya. Baru saja mengalami malam yang hebat bersama sang suami, kini dia harus mengusut kotak misterius yang berhasil mengganggu pikirannya seharian ini.Yohan telah mendatangi bekas kantor yang dulunya dipimpin oleh Gustav. Gedung bertingkat lima yang senantiasa menjadi kebanggaan Andre malah didiami ole
Read more

Chapter 54

Berita meninggalnya Andre yang disebabkan oleh suatu kecelakaan pun tersiar ke telinga Alex. Laki-laki itu mendesah pelan, menaruh iba atas apa yang terjadi terhadap keluarga Andre, sekaligus diri pemuda itu sendiri. Memang mereka yang memulai semuanya, menewaskan Hindrawan beserta sang istri dari kejauhan demi mendapatkan warisan besar yang akan jatuh ke tangan Reina. Akan tetapi, mereka masih bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik.Alex berbalik, memutus sambungan telepon dari ajudan yang mengabarinya. Dia kembali memasuki restoran yang menjadi destinasi makan siang bersama sang istri. Tidak hanya berdua, Rendi dan Tara datang selepas mendapat pesan dari Reina mengenai kotak misterius yang datang lagi. Sebagai sahabat, dua manusia itu patut diapresiasi.Kedatangan Alex mengundang tanda tanya dari sang istri. "Kenapa, Mas? Udah dapat info, siapa yang ngirim kotak itu?"Alex menggeleng pelan. "Belum, tapi Mas punya berita buruk." Ditatapnya ketiga manusia yang mengitarinya denga
Read more

Chapter 55

Alex menikmati sarapan dengan sekelumit pikiran. Dia baru saja merasakan perubahan aneh pada istri manjanya yang jadi lebih berani, tidak seperti kemarin. Yah, sejujurnya dia menyukai betapa agresifnya Reina sekarang, berbeda dari sebelumnya yang masih malu-malu kucing saat akan bercinta. Hanya saja, terdapat arti lain dari tatapan yang sering gadis itu layangkan.Dipandanginya Reina yang melahap sarapan sambil melamun ria. Bukan yang pertama kalinya Alex memergoki sang istri berlaku demikian, justru sudah berkali-kali. Alex tak pernah menegur Reina, sebab bisa saja lamunan tersebut hanyalah lamunan tak berarti yang kerap menyambangi seseorang.Akan tetapi, lamunan tersebut bukan sekadar diiringi dengan tatapan kosong. Terdapat maksud di baliknya, dalam artian tengah memikirkan sesuatu yang mampu menyita seluruh fokus Reina pada detik itu juga. "Reina?""Eh?" Reina tergagap. Menarik napas sebentar, lantas kembali menyuguhkan senyum manis yang tampak palsu di mata Alex. "Kamu kenapa?
Read more

Chapter 56

Hidup tidak berjalan seperti yang telah direncanakan. Alex pikir, setelah Reina selesai dengan urusan hatinya terhadap Andre, rumah tangganya akan adem ayem. Sayangnya, dia melupakan satu hal bahwa Reina merupakan putri satu-satunya dari keluarga Hindrawan. Keluarga yang sukses merintis usahanya hingga benar-benar berjaya. Kemungkinan mendapatkan musuh pun tidak bisa ditepis, begitu juga dengan seseorang yang menaruh hati pada sosok Reina—entah itu demi warisan atau memang terobsesi.Menurut pandangannya, siapapun yang telah membayar si pengendara motor misterius untuk mrncelakai Andre, tampaknya orang itu mempunyai andil dalam kegelisahan yang menyerang Reina belakangan ini. Parahnya lagi, bagaimana bisa orang itu memasuki kantornya dan mendapatkam fotonya dengan Susan?"Lho, bagaimana bisa jadi seperti itu, Pak?" tanya Yohan cemas. "Bukankah tidak ada yang bisa melewati absensi sebelum menuju lift ya?""Saya curiga, mungkin saja orang itu lewat pintu belakang yang biasa digunakan ol
Read more

Chapter 57

Reina menggigit bibir bawahnya seraya mencengkeram selimut yang menyelubungi sang suami. Bukan malam seperti ini yang dinantikannya. Dia berharap suaminya itu akan tersenyum senang setelah melihat kejutan yang dibuatnya. Tetapi dirinya malah mendapati sang suami pulang diantar wanita lain, dalam keadaan setengah sadar.Seseorang mengetuk pintu kamar, menyadarkan Reina untuk membukanya. Berdirilah Nora dengan tatapan cemas yang tiada berakhir. "Alex belum sadar, Nak?"Reina menggeleng pelan. "Belum, Bu. Ibu mau masuk?""Tidak usah, Ibu cuma bertanya karena khawatir lihat dia pulang sama Susan. Duh! Apa pula yang dilakukan wanita itu sama Alex? Nak! Apa pun yang terjadi, jangan marah dulu ya? Tanya dulu yang sebenarnya sama Alex, mungkin Susan sedang melancarkan tipu muslihatnya. Kamu pasti tau kalau Susan itu masih ngejar-ngejar Alex. Jadi tolong sabar dulu ya, Reina Sayang? Apalagi dalam keadaan seperti ini."Reina meraih tangan Nora yang menyentuh perut ratanya. "Terima kasih, Bu. Te
Read more

Chapter 58

Reina sedang meninjau model pakaian baru yang akan diluncurkan dalam kurun waktu dua pekan lagi. Selagi meminta bantuan Nora, diperlihatkan beberapa perpaduan warna yang cocok.Saat itu, Nora membuatkan segelas jus jambu untuknya. "Astaga, Ibu! Nggak perlu repot-repot begini, kan bisa minta tolong sama Bi Ijah.""Tidak apa-apa, Nak. Kalau di rumah, jarang-jarang Ibu bisa bergerak kayak sekarang. Ibu terlalu banyak nonton TV. Apalagi, sekarang Ibu lagi senang-senangnya karena tau menantu kesayangan Ibu ini hamil."Reina mengulum senyum. Sejujurnya, dia sendiri pun senang akan kenyataan yang satu itu. Sebentar lagi, dirinya akan menjadi seorang ibu. Tetapi mengingat betapa kekanakan sifatnya, Reina kerap mempertanyakan diri sendiri.Semua perempuan bisa mengandung dan melahirkan, tetapi tidak semua perempuan bisa menjadi seorang ibu yang sebenarnya. Kalimat itu terus bergaung, menghantui pikirannya yang tak kunjung usai perihal kemampuannya dalam berumahtangga.Mungkin, jika Susan yang
Read more

Chapter 59

"Video itu tidak benar, Reina."Keheningan menyelimuti disertai kecamuk perasaan yang merajalela. Reina berusaha untuk tetap tenang, mengamati iris hitam milik Alex yang selama ini merupakan titik fokus kesukaannya. Kemantapan nada bicara suaminya tak perlu diragukan. Tetapi—"Reina, apakah kamu tidak memercayai Mas?"Yah, bagaimana bisa Reina masih terpaku pada kebohongan yang bisa saja diperbuat oleh Susan hanya demi menghancurkan rumah tangganya? Katanya mau menjadi istri yang baik, tetapi untuk memercayai suaminya saja masih harus berpikir dua kali.Reina mengulum bibirnya yang tertekuk ke bawah. Alex menatapnya penuh arti, seakan meminta kepercayaan yang dengan bodohnya masih Reina kekang terhadap suami sempurnanya itu."Maaf, Mas. Maaf karena aku meragukan Mas Alex. Tapi jujur, aku kaget banget, Mas. Pas lihat video itu, aku jadi nggak bisa berpikir jernih. Mobil, baju, Mbak Susan, semua yang ada di dalam video itu bikin pikiranku kacau." Reina menutup wajahnya menggunakan kedua
Read more

Chapter 60

"Apa?! Kamu nggak bisa seenaknya pecat aku kayak gini dong, Lex!" Susan melempar map berisikan laporan yang hendak diberikan kepada Alex, ketika laki-laki itu menggaungkan sebuah pemecatan atas dirinya. "Apa pernah kerjaanku berantakan? Nggak pernah kan? Kamu jangan bawa-bawa masalah pribadi ke kantor dong, Alex!"Alex berdecih, tak memahami, bagaimana bisa Susan melontarkan ucapan tersebut yang sebenarnya lebih cocok ditujukan pada diri wanita itu sendiri. Selama ini yang selalu menempatkan urusan pribadi, bahkan di kantor sekalipun ialah Susan. Wanita itu melupakan formalitasnya melebihi dulu, bahkan gencar mendatangi Alex di sela pekerjaannya."Kamu yang memulai, Susan. Tidakkah kamu sadar bahwa selama ini kamu selalu melewati batas? Sekarang saya memutuskan untuk menyudahi kamu agar tidak mengganggu pekerjaan dan rumah tangga saya lagi, Susan. Tapi tenang saja, saya tidak sepenuhnya memecat kamu. Hanya pindah ke kantor cabang yang ada di kota sebelah. Saya masih sedikit berbaik ha
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status