Home / Pernikahan / Istri Manja Om Duda / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Istri Manja Om Duda: Chapter 31 - Chapter 40

112 Chapters

Chapter 31

"Gimana hubunganmu sama Reina, Ndre? Masih lancar?" tanya Sinta begitu berpapasan dengan Andre yang hendak pergi ke kantor papinya.Andre mengangguk sekilas. "Sejauh ini aman, Mi. Kayaknya Reina juga percaya-percaya aja sama perubahanku. Memang benar ya, kalau kita berubah kalem gitu, biasanya cewek-cewek langsung luluh. Apalagi yang modelan Reina, dia langsung percaya kalau aku udah nggak senakal sebelumnya.""Ya kalau bisa kamu serius juga ngejauhin cewek-cewek selinganmu itu dong, Ndre! Masa kamu mau kayak gitu terus sih? Semisal kamu beneran nikah sama Reina, memangnya kamu bakal pakai mereka lagi? Enggak kan?""Reina itu terlalu polos, Mi. Aku butuhnya yang energik." Tukas Andre, menyeringai. Sinta langsung menggeplak kepala putra satu-satunya itu. "Kalau di dalam pernikahan, perempuan polos kayak Reina pun bisa jadi liar pas udah waktunya, Ndre. Percayalah sama Mami! Pokoknya kamu harus jauhin cewek-cewek itu demi masa depan kamu, Ndre."Pemuda itu berdecak kesal. Dari dulu hing
Read more

Chapter 32

"Re-reina ...."Alex berbalik membelakangi Reina, bergegas menyambar handuk yang tergantung di samping pintu kamar mandi untuk menutupi tubuh sang istri. Siapa yang mengira jika istri manjanya itu akan seberani ini? Melepas daster yang dikenakannya dalam sekejap, sehingga hanya menampakkan tubuh polos Reina tanpa sehelai benang pun."Om," Reina mengulum bibirnya, seluruh wajahnya memerah. Keringat mengalir di tengah dinginnya pendingin ruangan yang bekerja. Alex melilitkan handuk yang disambarnya kepada tubuh gadis itu. Meski sesuatu dalam dirinya sudah memberontak ingin disalurkan, Alex harus menahan diri. Belum waktunya."Reina, lihat saya! Tatap mata saya, Reina Sayang."Panggilan itu berhasil memengaruhi Reina. Entah mengapa, rasanya berbeda sekali saat Alex yang memanggilnya begitu. Lebih lembut dan penuh perhatian dalam bentuk lain yang tak sanggup Reina urai."Terima kasih. Terima kasih karena kamu sudah seberani ini, sudah bersedia mengizinkan saya untuk menggauli kamu sebagai
Read more

Chapter 33

Reina bertanya-tanya setiba mendudukkan diri di salah satu sofa yang berada di ruang kerja sang suami. Gadis itu menghentikan sambungan teleponnya dengan Pak Pram sejenak. Dilihatnya sepasang manusia yang sibuk berdiskusi di meja kerja Alex dengan tatapan memindai.Sebuah pemandangan janggal yang tak pernah Reina lihat, atau memang pemandangan tersebut telah terjadi setiap harinya. Hanya saja Reina yang tak bisa memergoki lantaran tak pernah menemani Alex seperti saat ini.Dalam pengamatan Reina, entah sudah berapa kali Susan merapikan anak rambutnya untuk disematkan ke belakang telinga. Bahkan wanita itu bergonta-ganti posisi duduk, yang jujur saja agak menyesakkan bagi Reina dengan pakaian ketat yang dikenakan Susan tanpa beban.Sebenarnya sejak pertama kali Alex memanggil Susan dari sambungan telepon kantor, Reina sudah menanti-nanti reaksi macam apa yang akan Susan berikan. Tentu saja, wanita itu tersenyum lebar saat memasuki ruangan Alex. Namun senyumnya surut dalam beberapa deti
Read more

Chapter 34

Ini sudah kelewatan. Reina tidak sebodoh itu untuk tidak menyadari apa yang sedang dialaminya belakangan ini. Gadis itu memeluk lututnya, bersandar pada Alex di ruang kerja sang suami. Sementara itu, Tara tengah membeli minuman di kantin dan mengenai paket tadi diurus oleh Yohan."Om." Panggilnya setengah melamun."Hm? Kenapa? Kamu minta apa, Reina?"Reina menggeleng pelan. "Aku mau cerita, Om.""Cerita apa?" Alex menghadapkan posisi tubuhnya ke arah Reina. Entah apa yang hendak diceritakan oleh sang istri, Alex sudah mempunyai sedikit firasat.Akan tetapi, ditunggu lima menit kemudian, gadis itu tak kunjung berucap. Sepasang bola mata Reina bergerak gelisah. Jemarinya saling memainkan kuku, sesekali menggigit bibir bawah dan tertunduk. Reina tidak yakin akan sesuatu yang hendak dikatakannya."Ada apa, Reina? Nggak apa-apa, bicara saja, saya dengarkan."Finalnya, Reina menggeleng. Gadis itu memilih untuk mengatupkan bibirnya, membiarkan Alex tenggelam dalam asumsinya sendiri. Alex men
Read more

Chapter 35

Malam itu terasa begitu panjang bagi Reina, sebab dia tidak bisa tidur. Gadis itu merutuki dirinya yang tak bisa bersikap tegas dan membiarkan diri terombang-ambing di antara dua pilihan. Kalau ada Tara, dapat dipastikan dirinya mendapatkan omelan panjang kali lebar beserta getokan pada kepalanya.Meski begitu, Reina mengharapkan kehadiran Tara untuk membantunya berpikir jernih. Semalaman, gadis itu memandangi langit-langit kamarnya sembari memikirkan kedua genggaman yang harus dilepas salah satunya atas dua manusia.Pagi harinya, Reina mendapatkan kecupan selamat pagi pada pipi kanannya dari Alex sesaat keluar kamar. Reina terperanjat, tapi merasakan adanya hawa dingin yang merambat dari kecupan tersebut.Reina duduk di samping Alex. "Om?""Hm."Dahi gadis itu berkerut heran. Balasannya hanya sekadar bergumam, tak menyahut dan tak meliriknya barang sedetik. Jika laki-laki itu mau berketus ria, kenapa harus memberinya kecupan selamat pagi segala?"Om, kayaknya Andre marah sama aku deh
Read more

Chapter 36

Alex menutup pintu kamar Reina, setelah laki-laki itu sempat memastikan sang istri baik-baik saja. Begitu berbalik memandang meja makan, dia teringat dengan sosok tamu tak diundang yang telah pergi itu. Alex menghela napas lega. Setelah ini dia harus bersiap untuk pergi ke kantor. Sungguh sebuah pagi yang mengejutkan. Lantaran mengawatirkan kondisi Reina, Alex menghubungi dua sahabat istrinya dan berpesan untuk menemani Reina. Mengerti jika keduanya bekerja, Alex akan menyuruh Yohan untuk berbicara pada atasan masing-masing atas nama perusahaan Hindrawan. Tentu saja, hadiah berupa makan di salah satu restorannya secara cuma-cuma.Ajaibnya, Rendi dan Tara datang lima belas menit kemudian. Cepat sekali untuk ukuran orang yang akan bekerja di hari biasa. Di belakang keduanya, terdapat Yohan yang datang sembari menyampaikan tugasnya."Reina di mana, Om?" tanya Rendi, sembari membawa empat gelas kopi dingin dari kedai minuman yang ada. "Ada di kamarnya, yang dekat dapur itu ya! Oh ya, sa
Read more

Chapter 37

"Alex!""Oh, Ibu." Ucap Alex, langsung beranjak dan menyalami wanita seumuran Nora yang berpenampilan mencolok dengan baju berwarna hijau neon. Masalahnya, wanita itu bukanlah Nora. Dan Reina tidak paham mengapa sang suami memanggil seperti itu.Wanita itu mendekati meja yang Alex tempati, tak lupa melepas kacamata hitamnya. "Kamu makan sama siapa ini? Pacar?"Alex menggeleng, "Bukan, Bu. Tapi istri saya, Reina."Diperkenalkan, Reina mengulurkan tangannya untuk menyalami wanita tersebut penuh kesopanan. Namun balasannya tak diterima oleh Reina. Gadis itu mendongak, mendapati si wanita malah memandangnya sengit dengan wajah masam.Satu meja pun keheranan dengan sikap si wanita yang tak menyambut perkenalan dari Reina. Alex menyadari tatapan menyelidik yang diberikan oleh wanita di hadapannya, serta kecanggungan yang menyerang diri sang istri."Ibu datang ke sini sama siapa?" Alex berusaha untuk tetap tersenyum. "Sudah makan? Atau baru datang?""Sudah makan, tapi Bapak masih bayar makan
Read more

Chapter 38

Siaga satu! Reina ketar-ketir melihat betapa banyak makanan yang dibuat oleh Susan. Bahkan aroma dan penampilannya saja sudah membuat cacing di perutnya meronta-ronta. Reina melirik Alex, suaminya itu memberikan tatapan malas.Sebenarnya Alex nyaris mengusir Susan. Bukan saja karena kedatangan wanita itu pada pagi hari ini, namun ucapan Susan yang sedikitnya berhasil memengaruhi Reina. Istri manjanya itu lebih banyak diam, meski Reina pula yang menahan Alex untuk tidak memulangkan Susan yang sudah berusaha memasak begitu banyak makanan."Nah! Kamu mau coba yang mana, Lex? Aku ambilkan ya?" Sebelum Susan mengambilkan piring untuk Alex, laki-laki itu beranjak dan mengambil sendiri. "Saya sendiri saja. Tapi ingat, Susan! Ini terakhir kalinya kamu bertamu ke rumah saya dan memgacaukan suasana hati saya. Kamu tidak perlu memasak apa pun lagi untuk saya, karena kamu bukan istri saya. Istri saya itu, Reina.""Tapi dia nggak bisa melayani kebutuhan kamu kayak Delia dulu, Lex." Susan masih be
Read more

Chapter 39

Siapa yang keberadaannya sangat disenangi oleh Reina?Reina sendiri kewalahan menggali jawabannya. Keramaian kafe yang menjadi tempat pertemuannya dengan Tara pun serasa tak berarti. Dari sekian banyaknya pertanyaan di dunia ini yang pernah Reina dengar, pertanyaan yang dilontarkan Tara merupakan pertanyaan tersulit.Atau memang pada dasarnya Reina saja yang enggan melepas keduanya? Mengedepankan egoismenya tanpa mengerti bagaimana perasaan masing-masing pihak. Reina tertunduk, menidurkan kepalanya di atas kedua tangan yang terlipat."Lah! Kayak gitu aja susah banget jawabnya, Re?" Celetuk Tara. "Masa kamu nggak bisa langsung jawab sih? Memangnya apa yang kamu harapkan dari Andre? Kamu juga udah nikah sama Om Alex, Reina. Mungkin kedengarannya kamu mau jotos aku, tapi nggak ada salahnya lho, berumahtangga sama Om Alex yang lebih dewasa dan bijaksana itu daripada sama Andre."Benar saja, Reina melayangkan tinju ringannya pada tangan kanan Tara yang berada di atas meja. "Kamu sana yang
Read more

Chapter 40

Seharian itu, Reina berkutat di kamarnya untuk mengunduh beberapa tutorial memasak yang disarankan oleh Tara. Meski pada beberapa bahan masakan yang diperlihatkan dia masih kesusahan mengenalinya, setidaknya Reina sudah berusaha untuk memulai ke jalan yang benar.Akhir pekan ini, rencananya Reina akan berkunjung ke rumah Tara untuk mempraktekkan resep yang dicatatnya. Terhitung dua lagi, dan dia sudah tidak sabar untuk itu. Sebuah ketukan menginterupsi kesibukan Reina. Melirik jam dinding, tanpa sadar menjelang petang, yang merupakan tanda bahwa suaminya itu telah pulang. Reina berdeham, sebelum mempersilakan Alex untuk masuk, lagi-lagi teringat dengan pertanyaan sulit yang dilayangkan oleh Tara.Dia harus memilih salah satu. Namun melihat dari keinginan terpendamnya yang ingin bisa memasak, sebenarnya dia melakukan ini untuk menyenangkan hati siapa?Tetapi membayangkan Susan yang seharian ini berkeliaran di sekitar Alex, membuatnya kesal bukan main. Berpakaian ketat dengan tubuh seb
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status