Ini sudah kelewatan. Reina tidak sebodoh itu untuk tidak menyadari apa yang sedang dialaminya belakangan ini. Gadis itu memeluk lututnya, bersandar pada Alex di ruang kerja sang suami. Sementara itu, Tara tengah membeli minuman di kantin dan mengenai paket tadi diurus oleh Yohan."Om." Panggilnya setengah melamun."Hm? Kenapa? Kamu minta apa, Reina?"Reina menggeleng pelan. "Aku mau cerita, Om.""Cerita apa?" Alex menghadapkan posisi tubuhnya ke arah Reina. Entah apa yang hendak diceritakan oleh sang istri, Alex sudah mempunyai sedikit firasat.Akan tetapi, ditunggu lima menit kemudian, gadis itu tak kunjung berucap. Sepasang bola mata Reina bergerak gelisah. Jemarinya saling memainkan kuku, sesekali menggigit bibir bawah dan tertunduk. Reina tidak yakin akan sesuatu yang hendak dikatakannya."Ada apa, Reina? Nggak apa-apa, bicara saja, saya dengarkan."Finalnya, Reina menggeleng. Gadis itu memilih untuk mengatupkan bibirnya, membiarkan Alex tenggelam dalam asumsinya sendiri. Alex men
Read more