Home / Pernikahan / Istri Manja Om Duda / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Istri Manja Om Duda: Chapter 11 - Chapter 20

112 Chapters

Chapter 11

Reina mengerjapkan mata beberapa kali, sementara Alex menepuk keningnya. Susan tersenyum simpul, melipat tangan di depan dada—menandakan jika dirinya lebih unggul dari Reina. Susan berharap Reina akan cemburu dan melayangkan tatapan permusuhan padanya.Namun di luar dugaan, Reina malah mengangguk dan terkekeh. Jelas tidak sesuai prediksi Susan. Reina malah menepuk bahu Alex, menguarkan tawa polos yang mengundang keheranan."Wah! Mas Alex seleranya pas waktu muda kayak Mbaknya ini ya?" celetuk Reina, yang langsung membuat Susan kesal, tidak tau kenapa. "Boleh-boleh! Makasih atas perkenalannya ya, Mbak Susan. Salam kenal juga, saya Reina, istrinya Mas Alex."Reina menyambut uluran tangan Susan tanpa beban. "Tapi maaf nih, Mbak. Perkenalannya sampai di sini dulu aja ya? Saya lagi mau berduaan sama Mas Alex, nggak pengin diganggu sama siapa-siapa. Mbak Susan ada di sini karena kepentingan lain kan? Nah! Silakan dilanjutkan saja kepentingan yang tadi itu, Mbak!"Susan menganga, sedangkan A
Read more

Chapter 12

"Hahaha!" Reina tertawa hambar, cepat-cepat berbalik. "Aduh! Aku lupa mau ngambil apa ya tadi?"Alex mengulum senyum, membiarkan Reina kabur dari hadapannya. Ternyata laki-laki itu mempunyai hobi baru, yaitu menggoda Reina. Sosoknya yang polos tapi terkadang memberanikan diri itu terlalu menggemaskan bagi Alex untuk tidak ditanggapi.Laki-laki itu kembali menata belanjaan mereka, ketika getaran panjang dari ponselnya menginterupsi. Sebuah panggilan masuk dari Ibu. Beberapa detik kemudian, Alex mengetuk pintu kamar Reina dan menyuruh gadis itu untuk memindahkan barang-barangnya."Kok malam-malam begini Ibu baru niat datang sih, Om?" Reina menarik kopernya susah payah, sementara Alex merapikan tempat tidur yang sebelumnya dijajaki Reina."Saya nggak tau, Reina. Yang penting, besok Ibu sudah pulang. Mungkin Ibu lagi iseng, mau memastikan anaknya ini benar-benar bahagia dengan pernikahan barunya atau tidak."Reina mengecurutkan bibirnya. "Ibu yang perhatian sekali ya, Om? Jadi iri deh!"A
Read more

Chapter 13

Pagi sekali, Reina mendengar gemericik air dari kamar mandi. Melirik jam dinding, Reina perlahan bangun, lantas duduk di tepi kasur selama beberapa menit. Alex keluar hanya dengan bertelanjang dada dan handuk yang melilit pinggangnya. Yang tadinya mengantuk, kini pandangan Reina berubah jernih seketika. Gadis itu mengerjapkan mata beberapa kali. Tetesan air yang menjatuhi tiap inci tubuh Alex menjadi pemandangan tambahan yang membuat Reina kesulitan berkata-kata. Suaminya yang dikata sudah om-om itu tampak seksi dan menggoda. Reina sampai harus mengalihkan pandang agar pikirannya tidak ke mana-mana."Sudah bangun?"Reina berdeham, "Kan aku udah duduk kayak gini, ya artinya udah bangun dong!"Alex manggut-manggut, mengacak rambutnya yang basah hingga tetesannya mengenai Reina. Reina memejamkan mata, nyaris mengatai sang suami namun urung. Situasinya tidak kondusif bagi hati Reina yang perlahan menghangat."Kalau gitu aku mandi dulu ya, Om?"Reina beranjak, mengambil handuknya yang mas
Read more

Chapter 14

"Andre?"Reina membungkam mulutnya rapat-rapat. Gadis itu tak mampu bergerak setelah melihat sang pacar tengah merangkul mesra seorang gadis. Andre dan gadis itu tak menyadari keberadaan Reina, sebab dia masih berada di ujung lorong.Andre menawarkan beberapa tas keluaran terbaru pada si gadis, yang beberapa saat kemudian dihadiahi kecupan pada bibir. Bukan pada pipi, tapi pada bibir! Bahkan Reina tak pernah melakukannya, lantaran dirinya dan Andre masih menanti status menikah yang tadinya akan mereka sandang.Tetapi apa yang sedang dilihatnya ini? Andre bermain api dengan gadis lain. Senyum dan rayuan yang senantiasa dilayangkan padanya, justru tertambat pada si gadis yang sengaja mendekatkan tubuhnya pada Andre.Andre terlihat senang-senang saja, bahkan mengeratkan pelukannya. Dari samping kepala Reina, terulur satu ponsel yang sedang memotret Andre dan si gadis. Reina menoleh dengan mata berkaca-kaca. Rendi dan Tara memberi tanda untuk tetap diam.Reina mengangguk lemah. Percakapan
Read more

Chapter 15

Seharian itu, Reina berusaha sebisa mungkin untuk menghindari Alex. Sejak bangun tidur, gadis itu langsung berlari ke kamarnya sendiri. Meninggalkan Alex yang sedang merapikan pakaian kering yang baru dilipat.Alex mengernyit, sekiranya yakin bahwa dirinya tidak melakukan sesuatu yang menyakiti istri manjanya itu. Justru dia sendiri yang kewalahan semalam. Sebetulnya kalau dipikir lagi, akan lebih masuk akal apabila Alex yang menghindari Reina. Sebab telah memperlihatkan betapa lemahnya dirinya di hadapan Reina hanya karena tidur bersama. Alex berjengit, "Apa karena itu? Tapi kan, dia yang memancing."Alex memandang Reina yang menonton televisi di ruang keluarga. Laki-laki itu menyadari jika fokus Reina tidak benar-benar tercurah pada televisi di depannya. Beberapa kali, istrinya itu meliriknya.Tidak tahan dengan situasi janggal semacam itu, Alex menghampiri Reina. "Kenapa, Reina? Apa saya berbuat salah?"Reina tersentak, tapi cepat-cepat menguasai diri. Gadis itu menggeleng, mencoba
Read more

Chapter 16

Reina terhenyak. Dia terperangkap oleh keisengannya sendiri. Gadis itu bergerak gelisah, berusaha melepaskan diri dari kungkungan Alex. Namun suaminya itu malah mendekat. "Om? Mau ngapa—"Detik itu, Reina merasakan dunianya berhenti berputar. Cepat bagi Alex, tetapi melambat bagi Reina. Dia baru saja merasakaan benda kenyal itu menyentuh ujung bibir kanannya. "Ada saus tomat di bibir kamu, Reina." Suara berat sang suami benar-benar menghipnotisnya. Aneh. Reina pernah berada pada posisi yang lebih dekat dengan Andre, tapi rasanya tidak semendebarkan ini.Deru napas Alex menyapu wajahnya, menggelitik kehangatan yang datang tanpa aba-aba. Tatapan keduanya bersirobok, seolah mencari maksud dari sikap masing-masing yang tak dapat diprediksi. Reina terbawa suasana sehingga kedua tangannya menyentuh bagian dada kemeja Alex. Mengelusnya seperti menemukan sesuatu yang mampu membawanya pergi dari bayang-bayang pengkhianatan Andre.Alex merasakan desiran yang sama. Menggebu-gebu, lantas kembal
Read more

Chapter 17

TINN!!!Andre dan Reina terperanjat, bersamaan dengan sorot lampu mobil yang menyinari keduanya seperti tahanan yang kabur dari penjara. Reina menghalau pandangannya dengan kedua tangan, namun dia mampu mengenali mobil siapa yang sudah mengganggu waktunya dengan Andre."Itu siapa sih! Ganggu aja!" Gerutu Andre, sudah mau keluar untuk beradu bacot."Bentar, Ndre. Tunggu di sini aja dulu! Biar aku yang turun." Reina keluar, menuju sisi pengemudi mobil di depannya tanpa ragu. "Om Alex? Kenapa? Ada yang ketinggalan?"Alex mengangguk. Ekspresinya datar dan dingin. "Bisa minta tolong ambilkan air dingin di kulkas? Saya mau bawa sebotol buat di kantor.""Lho, bukannya di kantin kantor jualan air dingin ya?" Reina mengatupkan bibirnya lantaran Alex menghadiahi tatapan tajam. "Oke! Sebentar, aku ambilkan dulu!"Secepat kilat, Reina mengambilkan sebotol air dingin dari kulkas. Saking gugupnya, gadis itu terjatuh saat menuruni tiga anak tangga kecil di teras rumah. "Aduh!"Reina mendengar suara
Read more

Chapter 18

"Kamu murahan."Reina serasa ditarik ke dalam kegelapan tak terhingga dengan tangan-tangan panjang mengerikan yang menariknya. Gadis itu menggigit bibir bawahnya hingga berdarah. Kalimat mengerikan yang mampu menjatuhkan dirinya itu justru diucapkan oleh seseorang yang selama ini disayanginya dengan sepenuh hati. Reina memang telah memilih orang yang salah sebagai pacar.Di depannya, Andre sendiri tampak terkejut. Pemuda itu membungkam mulutnya rapat-rapat, menatap Reina harap-harap cemas. Andra sadar dirinya baru saja melangkah terlalu jauh. Niatnya tidak seperti itu."Re-Reina ...."Reina menepis tangan Andre, mundur selangkah dengan setitik air mata yang baru saja menetes. Melihat kesedihan yang diperlihatkan Reina, Andre merasa bersalah. Dia memang kesal lantaran harus bersusah payah mencari alasan yang tepat atas semua perselingkuhannya. Tetapi Andre tak menduga akan keceplosan."Kamu benar, Andre." Sekilas getaran memilukan terdengar dari nada bicara Reina. "Aku memang murahan.
Read more

Chapter 19

Tepat tengah malam, Reina terbangun. Gelap. Kamarnya yang biasa terang, justru tak menyisakan sedikit pun cahaya. Setelah mengucek mata, Reina berguling untuk mengubah posisi tidurnya. Tetapi pergerakan gadis itu terhambat oleh sesuatu—tidak, lebih tepatnya seseorang."AAAA!!!!"Bruk!"Aduh!"Reina menutup mulutnya dengan kedua tangan. Sementara itu, Alex baru saja menjadi objek tendangan sang istri. "Reina? Kamu habis mimpi buruk? Kenapa saya ditendang?"Reina menggeleng pelan. Dia tidak sedang bermimpi buruk, tetapi melihat Alex tidur di kasurnya hanya dengan bertelanjang dada berhasil membelokkan pikiran gadis itu pada kejadian beberapa saat lalu."Om? Ta-tadi kita habis ngapain?!" Pekik Reina heboh. "Apa kita beneran ngelakuin 'itu'?"Alex hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berdiri. Reina malah mondar-mandir seperti setrika. Alex memicingkan mata, sepolos atau sebingung itukah jalan pikiran Reina sekarang ini? Mengapa gadis itu tak menyadarinya?"Kamu masih pakai b
Read more

Chapter 20

"Dasar! Punya anak nggak bisa mikir!"Andre hanya mampu memejamkan matanya. Dia sedang menjadi objek kemarahan Papi Gustav dan Mami Sinta. Setelah pertengkarannya dengan Reina di mal kemarin, dia pulang larut malam sebab mengunjungi kelab untuk melampiaskan kekesalannya. Baru pagi ini, Andre menyita waktu kedua orang tuanya untuk mengatakan yang sebenarnya mengenai hubungannya dan Reina. Pemuda itu menjelaskan segalanya, termasuk pernikahan Alex dan Reina dengan iming-iming kebebasan yang memang terlaksana dengan baik."Kamu itu bodoh! Udah dikasih kebebasan kayak gitu malah nggak bisa memanfaatkan dengan baik. Dasar! Malah hobinya cari sembarang cewek! Kalau kamu kena penyakit kelamin, Mami nggak mau ikutan ngurus!""Mi! Ya wajar dong kalau aku cari cewek lain! Mami tau sendiri Reina itu kakunya minta ampun kan? Dia memang manja, sayang sama aku, tapi tetap aja nggak bisa diatur sesuai kemauanku, Mi!" Gustav menyahut, "Memangnya kamu mau Reina ngapain, Ndre? Kamu tau sendiri, biarp
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status