“Apa kamu masih merasa sakit?” tanya Siska khawatir. “Mana yang sakit, bilang sama aku.”Pasha tersenyum sembari menggeleng. “Tidak ada yang sakit, aku baik-baik saja.”Siska memandang Pasha dengan tidak percaya.“Aku mau kerja lagi, Sis.”“Tidak, kamu masih dalam masa pemulihan sampai dokter menyatakan kamu benar-benar sembuh..”“Tapi ....”“Pasha, tolong kali ini kamu dengarkan aku. Jangan sampai aku kecolongan lagi, tidak cukupkah kemarin itu jadi pengalaman?”Pasha tercekat.“Aku hampir saja kehilangan kamu, Sha! Untuk kali ini biarkan saja aku berkorban untuk keluarga kita,” sambung Siska lagi.Pasha memalingkan wajahnya.“Maaf, aku sudah tidak berfungsi sebagai kepala keluarga ....”“Itu tidak benar, jangan bicara seperti itu lagi. Selama ini kamu sudah berkorban waktu untuk aku, tapi aku malah memilih orang lain ... Sekarang izinkan aku menebus semua waktu yang sudah kamu korbankan, oke?”Pasha tidak menjawab, melainkan mendekap Siska dengan begitu eratnya.“Aku mau kita pindah
Read more