“Ke depan kan kamu nggak tahu apa yang terjadi, Say! Lagian kamu kenapa nggak pinjam anak dari keluarga kamu saja sih, masa ini anak dari mantan istri suami ....”“Hati-hati tersaingi, lho!”Ririn tersenyum saja, dia merasa tidak level untuk bersaing dengan Aruna yang masih anak kecil.“Ya sudah yuk, nggak usah dibahas lagi. Aku akan pastikan kalau anak sambung aku nggak merebut perhatian Mas Roni,” kata Ririn buru-buru.“Semoga ya, Say? Kita bukannya apa, cuma kasih saran saja supaya kamu nggak salah langkah.”“Betul itu, Sayang. Kalau kamu berhasil hamil, kami juga ikut bahagia!”Ririn menyunggingkan senyumnya, dia lantas menyibukkan diri dengan memilih-milih tas branded keluaran terbaru sekaligus limited edition.Mas Roni bisa marah lagi kalau tahu aku beli tas baru, batin Ririn. Namun, hasratnya untuk memiliki tas itu begitu menggebu-gebu sehingga dia pun segera mencari cara supaya keinginannya bisa tercapai.“Say, aku nanti beli tas ini. Nitip di tempatmu dulu, boleh?” ta
Baca selengkapnya