Beranda / Pernikahan / Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku / 93 S3: Keinginan Hamil Sebagai Alasan

Share

93 S3: Keinginan Hamil Sebagai Alasan

Penulis: Setia_AM
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Tagihan kamu semakin lama semakin tidak masuk akal, kamu pakai buat apa saja uang ini?”

Ririn menyipitkan mata dan mengangguk paham apa yang menjadi pemicu kemarahan suaminya.

“Iya, itu karena ... aku fokus perawatan diri supaya kamu senang, Mas! Lagian kamu pernah bilang kan kalau aku boleh pakai kartu ini kapan pun aku butuh?”

Roni mengembuskan napas berat, berusaha untuk tidak langsung emosi menghadapi tingkah polos Ririn. Dia ingat, Siska yang memiliki penghasilan sendiri pun tidak akan sampai hati menghambur-hamburkan uang untuk kesenangan seperti ini.

“Kapan pun kamu butuh bukan berarti kamu bebas menggunakannya untuk kebutuhan yang tidak penting, Rin.”

“Kok tidak penting sih, Mas? Ini untuk kebutuhan pribadi aku lho, biar aku tetap kencang terawat dan bisa memberikan pelayanan yang lebih maksimal sama kamu.”

Roni mengusap wajahnya. Dia berusaha memahami naluri perempuan yang ingin selalu terlihat cantik, tapi apa harus heboh seperti yang dilakukan Ririn?

“Ini kamu creambath se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    94 S3: Memulai Rumah Tangga dari Nol

    Mendadak Siska tertawa kecil mendengar omelan Ririn, membuat istri baru mantan suaminya itu tersinggung.“Ngapain kamu tertawa?”“Astaga Ririn, kamu itu jadi istri Roni sudah berapa tahun sih?” ledek Siska dengan senyum miring. “Yang namanya masak, cuci piring, cuci baju dan setrika, itu bukan sepenuhnya kerjaan pembantu.”“Terus kerjaan apa namanya kalau bukan pembantu? Pesuruh? Jongos?”Brak!Pasha yang masih merekat kardus dengan lakban, seketika terkejut karena suara ribut dari ruang tamu terdengar hingga ke tempatnya berada.“Ada apa ribut-ribut?” gumam Pasha, dia melirik Aruna yang tertidur dengan memeluk boneka beruang di lengannya. Setelah itu dia melangkah pergi ke ruang tamu untuk melihat apa yang terjadi.Saga dan Cilla yang sedang sibuk mengepak barang-barangnya sendiri ikut terusik rasa keingintahuan mereka.“Itu kayak suara ibu ....”“Ada tamu mungkin, Kak.”“Tamu apa musuh? Kayak mau ngajak tawuran.”Cilla mengangkat bahunya dan meneruskan pekerjaan beres-beres yang har

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    95 S3: Membandingkan Aku Sama Mantan

    Pasha lagi-lagi hanya bisa tersenyum mendengar celetukan Siska di tengah emosi yang sempat berkobar.“Panasnya ...” keluh Siska ketika Ririn akhirnya pergi dari hadapan mereka.“Kamu juga, ngapain sih dia ditanggapi?”“Dia menuduh Cilla sebagai penyebab keguguran janinnya, siapa yang tidak emosi?”Pasha tidak menjawab, dia paham kalau Siska masih dalam keadaan mendidih karena kedatangan istri Roni tadi. Karena itulah dia tidak mau menambah runyam suasana hati Siska yang sudah panas.“Lebih baik kita cepat pindah, Sha. Biar pembagian rumah ini cepat selesai dan aku tidak perlu lagi berurusan sama Roni dan istrinya itu!” kata Siska menggebu-gebu.“Ide bagus, ayo. Kita harus cepat biar bisa pindah minggu ini juga.”“Oke, aku akan cek kamar Saga dan Cilla dulu.”Sementara itu di kantor Roni ....“Mas, Siska itu menyebalkan! Masa aku tadi mampir ke rumah kamu buat silaturahmi, tapi sama dia malah dihina-hina!” Roni yang sebetulnya sedang mengawasi tim audit kantor melakukan tugas mereka,

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    96 S3: Lebih Percaya Ibu Tiri

    “Runa, bawa mainan ini ke kamar ya?” pinta Roni sambil tersenyum. “Terima kasih, Yah!” Setelah Aruna menghilang ke dalam rumah, Roni lantas memandang Siska. “Ririn bikin keributan atau kamu dan Pasha sengaja mengeroyok dia?” “Apa kamu bilang? Kami mengeroyok? Astaga, benar kan? Dia pasti playing victim dan akan selalu seperti itu.” “Aku serius, Siska. Sebagai sesama perempuan, aku pikir kamu akan berempati sama Ririn yang mengalami keguguran. Bukankah kamu pernah hamil dan melahirkan, tapi kenapa kamu seperti tidak punya empati sama dia?” Siska berdecak sambil geleng-geleng kepala. “Betul kan dugaan aku? Ririn pasti mengadu yang tidak-tidak tentang aku dan anak kamu, playing victim ... Bahkan sampai mengungkit-ungkit kejadian dia keguguran di rumah ini, niat dia tuh apa sih?” “Ririn berniat baik dengan datang ke sini untuk berkunjung, tapi kamu dan Pasha malah menyerangnya habis-habisan.” “Menyerang? Kami menyerang Ririn pakai apa kalau boleh tahu?” “Jangan mengelak, Sis. Bah

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    97 S3: Dimanfaatkan Sebagai Pancingan

    Siska ikut tersenyum bahagia melihat keceriaan yang terbit di wajah anak-anaknya. Setelah kenangan buruk yang ditinggalkan Roni dalam pikiran mereka, kini anak-anak tak bersalah itu mendapatkan bahagia.Malam itu, Pasha membawa keluarganya ke salah satu restoran seafood yang sering dikunjungi keluarga besar Danadyaksa.“Kalian bebas pilih menu, ayo!” suruh Pasha mempersilakan. “Siska, kamu mau makan apa?”“Nasi goreng seafood, Sha.”Ketika sedang asyik memilih makanan, tiba-tiba Roni dan Ririn mendatangi meja mereka.“Wah, kebetulan sekali kita bertemu di sini!” sapa Ririn sambil tersenyum lebar.Apa sih, cari perhatian banget. Cilla melirik ibu tirinya sembari membatin dalam hati, ekspresi tidak suka terlihat jelas di wajahnya.“Kalian tidak kebagian meja?” tanya Siska sambil celingukan ke sana kemari dan terlihat ada meja yang masih kosong.“Bukan begitu, kami tadinya mau pakai meja itu dan kebetulan melihat kalian ...” Roni memberi tahu.“Jadi?”“Sekalian saja kami mau b

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    98 S3: Kamu Harus Dapatkan Runa

    “Mas, itu mantan istri kamu sudah kasih kabar belum soal Aruna?” tanya Ririn gelisah. “Kok lama sekali, jangan-jangan dia cuma pura-pura mau tanya Runa dulu. Padahal aslinya dia yang nggak setuju kalau kita bawa Runa tinggal sama kita.”Roni menatap layar ponselnya.“Jangan berpikir macam-macam dulu, siapa tahu Siska memang sibuk.”“Sesibuk apa sih, orang mereka tinggal seatap!” tukas Ririn. “Coba kamu hubungi dia, minta kepastian.”Roni menghela napas.“Besok saja aku telepon.”“Kok besok sih, Mas? Sekarang saja ....”“Kamu tidak lihat ini sudah jam berapa? Kenapa kita tidak usaha secara alami juga?” “Usaha alami?”Roni menatap Ririn. “Kamu sering merawat diri sampai bening seperti ini, masa aku tidak tergoda?” Ririn langsung tersipu malu. “Akan lebih sempurna lagi kalau ada Aruna buat pancingan, Mas. Sebelum ini kita sudah usaha alami, tapi belum berhasil juga. Siapa tahu dengan pancingan, perjuangan kita bisa membuahkan hasil?”“Iya, itu gampang. Aku yakin Runa bersedi

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    99 S3: Waktu Tidak Akan Bisa Diulang

    “Mas Roni masih kerja,” kata Ririn memberi tahu. “Aku minta dia untuk mencari alamat rumah suami kamu, makanya aku datang ke sini untuk bertanya langsung sama Runa.” “Jadi kamu sudah bertemu Runa?” “Ya, dia mau-mau saja tuh aku bujuk untuk tinggal sama aku. Nggak seperti yang kamu bilang kalau Runa menolak ajakan kami ....” “Aku tidak pernah bilang kalau Runa menolak, aku cuma bilang kalau dia belum bicara apa-apa soal ajakan kalian.” Siska membantah. “Runa biasanya bilang kalau dia punya keinginan, tapi kemarin itu dia sibuk main dan tidak kasih jawaban apa-apa.” “Ya sudah, kita tunggu Runa saja kalau kamu tidak percaya.” “Untuk apa menunggu, aku kan ibunya.” Siska berbalik dan langsung masuk ke dalam rumah sementara Pasha mengikutinya dari belakang. “Runa?” panggil Siska sambil melangkah memasuki kamarnya. “Kamu di mana, Sayang?” Kamar kosong, membuat Siska kebingungan mencari keberadaan putrinya yang paling kecil. Dia terus memanggil-manggil nama Aruna dengan panik, takut ter

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    100 S3: Seperti Tidak Pernah Dididik

    “Runa, kamu apakan itu koleksi majalah fashion Tante?”“Gambarnya bagus, Tante ... Aku mau lihat-lihat!”Ririn menahan gemas, terlebih ketika menyaksikan jari-jari kecil Aruna membalik halaman majalah itu dengan cepat.“Run, jangan sampai majalah Tante sobek ya ... Nanti foto-foto di dalamnya bisa jelek.”Aruna mengangguk saja, tapi dia tidak berhenti untuk membolak-balik halaman majalah itu dengan enerjik.“Runa, kamu main yang lain saja ya? Tadi dibawakan apa saja Mbak Lani?” tanya Ririn mengalihkan perhatian.“Boneka, tapi aku bosan! Jadi aku mau lihat-lihat ini, boneka hidupnya cantik. Bajunya juga bagus, Tante.”Ririn memegang keningnya. Tidak, dia harus sabar. Jangan sampai Aruna merasa diperlakukan tidak ramah dan merengek untuk pulang ke rumah suami Siska.Alhasil Ririn hanya bisa diam sambil mengawasi tingkah Aruna, berjaga-jaga agar jangan sampai majalah fashion koleksinya rusak karena tangan atraktif dari putri sambungnya.“Hei, anak ayah sudah datang!” Sore itu

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    101 S3: Aku Rapuh Tanpa Kamu

    Aruna mengangguk-angguk kepalanya dengan pipi menggelembung penuh kue, menggemaskan sekali.Malamnya, Ririn menekuk wajahnya di hadapan Roni sementara Aruna bermain boneka di atas karpet.“Runa nggak tidur?” tanya Ririn dengan wajah mengantuk.“Nanti tidur sama ayah, Tante.”Ririn menatap Roni, minta penjelasan. Namun, Roni hanya menganggukkan kepalanya sebagai isyarat bahwa dia membenarkan ucapan Aruna.Hitung-hitung belajar jadi ibu sungguhan, batin Ririn dalam hati. Dia menarik napas dalam-dalam, kemudian berusaha membujuk Aruna agar segera tidur di tengah-tengah mereka.“Run, sudah malam. Besok lagi ya mainnya?”Aruna celingukan ke arah jam dinding. “Ini jam berapa, Tante?”“Sudah malam, Run. Waktunya kamu untuk tidur, sini.”Roni tersenyum melihat kelembutan sikap Ririn yang keibuan, dia menoleh menatap Aruna dan memintanya untuk menuruti ucapan sang ibu sambung.“Sana, tidur dulu sama Tante Ririn. Besok kamu bisa main lagi sepuasnya, oke?”Aruna akhirnya mengangguk da

Bab terbaru

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    117 (TAMAT) S3: Pikirkan Sebelum Bertindak

    Pasha mengangguk kuat-kuat, dia sendiri tidak habis pikir apa motif Ririn melakukan itu. Disuruh Roni kah? “Apa? Jadi Ririn adalah salah satu pelaku?” Siska terbelalak lebar ketika Pasha menyampaikan apa yang dilihatnya tadi. Pasha mengangguk. “Benar-benar keterlaluan, dia sudah bikin aku dan sahabatku malu luar biasa. Aku harus telepon Roni sekarang!” “Buat apa, mau bikin keributan?” “Istrinya yang kurang kerjaan, masa suaminya sampai tidak tahu?” Pasha juga sama herannya, dia tidak kuasa menahan Siska yang terlihat memendam emosi tak tertahankan. Sementara itu, Roni sedang berada di jalan ketika ponselnya berdering nyaring. “Siska ... Halo?” “Ron, kamu tuh bisa mendidik istri kamu atau tidak sebenarnya?” Siska langsung menyembur telinga Roni dengan api kemarahan. “Maksud kamu apa?” “Aku yang seharusnya tanya, maksud Ririn apa pakai ngumbar-ngumbar masa lalu aku di akun berita online?” “Aku tidak paham, ini aku juga baru saja dihubungi polisi karena Ririn ada di sana!” “B

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    116 S3: Suami Baru Siska yang Mandul?

    Pasha memeluk bahu Siska dengan penuh kehangatan. “Aku janji akan menyelesaikan ini semua, aku juga resah sama pemberitaan itu.” “Maaf ....” “Jangan minta maaf, bukan salahmu.” Siska membalas pelukan Pasha dengan erat, dia bertekad ingin menatap langsung wajah pelaku yang telah mengganggu ketenangan hidupnya itu. “Pokoknya siapapun dia, aku mau dia dihukum berat.” “Pasti, biar dijadikan pelajaran oleh siapa pun untuk tidak menggali masa lalu seseorang seenak jidat.” Setelah pembicaraan mereka berakhir, Siska memutuskan untuk tidur karena dia ingin berangkat lebih awal ke kantor. “Gimana, Mas?” Di kediaman Roni, Ririn sedang menghidangkan secangkir teh hangat dan roti selai. “Aku dapat beberapa kontrak dari klien baru,” kata Roni memberi tahu. “Apakah klien itu dari mereka-mereka yang membatalkan kerja sama dengan perusahaan saingan kamu?” “Aku tidak tahu, karena aku tidak pernah tanya-tanya soal itu. Menurutku tidak bagus kalau kita terlalu menunjukkan kesenangan kita atas b

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    115 S3: Jangan Lagi Buka Media Sosial

    “Tapi aku belum punya bukti untuk menguatkan kecurigaan aku,” ujar Pasha menyesalkan. “Aku juga tidak mau kalau Cuma asal tuduh saja, semua kasus di dunia ini membutuhkan bukti.” “Kamu suruh orang saja untuk memata-matai Roni, cari yang profesional.” Ezra mengusulkan. “Oke, tapi aku juga harus tanya pendapat Siska dulu. Jangan sampai apa yang aku lakukan justru menimbulkan masalah baru.”Ezra memandang Pasha dengan sangat serius.“Kamu bertindak terlalu hati-hati ternyata.”“Bukankah harus? Keselamatan istri dan anak-anak sambungku juga harus dipikirkan,” kilah Pasha.“Aku setuju kalau yang kita bicarakan ini adalah tentang Shadan atau Monic yang agak-agak psikopat, tapi Roni? Aku bahkan tidak tahu menahu latar belakangnya selain dia adalah mantan suami Siska.”Pasha terdiam.“Dia pernah mendapat kontrak kerja di edisi sebelumnya,” katanya mengingatkan.“Ya, dua poin itu.”Setelah mempertimbangkan baik buruknya, pasha akhirnya setuju untuk mengintai Roni diam-diam.Beber

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    114 S3: Sengaja Ingin Menjatuhkan

    “Aku tahu Vit, kamu tidak perlu khawatir. Pasha tidak tinggal diam, aku yakin Pak Ezra juga akan berbuat sesuatu untuk pelaku yang sudah menyebarkan masa lalu kita ke orang banyak.” “Ezra juga mulai mengusut masalah ini, Sis. Biasanya dia kerja sama dengan suami kamu dalam segala hal kan?” Siska mengangguk. “Aku penasaran siapa pelakunya.” “Apa mungkin ... pelakunya adalah Yura?” Siska menatap Kavita dengan sangat lekat. “Tapi aku tidak ada urusan apa-apa sama Yura, Vit. Kalau betul dia pelakunya, maka sama saja dia sudah mengibarkan bendera perang terhadapku.” Kavita diam sambil berpikir. “Betul juga, kalau sama aku sih wajar. Yura tidak punya motif apa-apa untuk menjatuhkan kamu atau perusahaan Pak Pasha.” Sepasang sahabat itu sibuk berpikir dengan logika masing-masing. “Otakku buntu, aku tidak punya tersangka yang bisa aku curigai.” Siska akhirnya menyerah. “Kalau begitu biarkan suami-suami kita yang menyelidikinya.” “Betul, kamu juga jangan terlalu kepikiran. Masa lalu b

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    113 S3: Memiliki Dua Suami dalam Satu Waktu

    “Maksud kamu? Dih, aku nggak sebodoh yang kamu pikirkan! Kalau orang sudah nggak percaya, tentu mereka akan beralih untuk mencari perusahaan baru kan? Nah, situasi ini bisa kamu manfaatkan, Mas!”Roni terdiam, betul juga apa yang Ririn katakan. Namanya persaingan bisnis, sah-sah saja kan jika dia mengambil kesempatan dalam situasi seperti apa pun?***Untuk pertama kalinya sejak berita tentang masa lalu itu terbongkar luas di platform digital, Siska dan Kavita bertemu di kafe untuk minum kopi bersama.Kalau biasanya mereka memilih kafe standar masyarakat umum, khusus untuk pertemuan kali ini mereka memilih kafe ekslusif demi kenyamanan privasi masing-masing.“Vit, bagaimana kabar kamu?” tanya Siska begitu mereka duduk berhadapan.Wajah Kavita tampak sayu seperti orang yang kekurangan waktu tidur yang berkualitas.“Aku? Baik, Sis.”Suasana sedikit canggung, sehingga Siska bingung bagaimana cara untuk mencairkannya.“Kita ... sudah lama tidak bertemu, ya? Jujur aku kangen ngopi-

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    112 S3: Istri yang Diumbar Masa Lalunya

    “Jadi ... kita diam saja, Sha?”“Untuk sementara, nanti kalau mereka sudah tahu dan bergerak, baru kita ikut bantu.”Siska terpaksa setuju, dia geram sekali dengan si pembuat berita yang mengumbar masa lalunya.Bahkan Kavita juga ikut dikulik habis-habisan.Sesuai dengan rencana Pasha, Siska tidak berani menghubungi Kavita sejak berita tentang masa lalu mereka beredar. Bukan apa-apa, dia merasa tidak enak hati sendiri jika harus pertama kali membahas topik itu.Meskipun jauh di sudut hatinya, Siska juga sangat penasaran mengenai kebenaran pernikahan kontrak yang terjadi antara Kavita dan Ezra, bos mereka sendiri.“Sha, Pak Ezra bagaimana?” tanya Siska setelah berdiam diri selama beberapa hari tanpa mengontak Kavita. “Setiap aku bertemu sama dia, sikapnya tidak ada yang aneh ....”“Mustahil berita itu belum sampai ke telinga Pak Ezra!” bisik Siska dramatis. “Kecepatan informasi di jaman ini kan benar-benar gila, Sha. Aku khawatir seandainya tanpa sepengetahuan kita, Pak Ezra d

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    111 S3: Akun yang Memposting Berita

    “Besok ayah traktir sepuasnya, ayah baru saja dapat kontrak kerja ....”“Yes!”“Makan-makan!”Siska dan Pasha tertawa lebar bersama anak-anak mereka.Ketika kebahagiaan mewarnai keluarga baru Siska, hal yang berbeda justru tengah dirasakan Roni dan istrinya.Semangat Roni yang tadinya menggebu-gebu kini seolah tidak lagi ada, seluruh harapan yang semula dia pikul di pundak seketika luruh tanpa sisa.“Apa mungkin kamu bikin kesalahan yang bikin pemilik kontrak kerja itu nggak mau pilih perusahaan kamu, Mas?” tanya Ririn sok tahu.“Maksud kamu apa sih?”“Nggak mungkin kan kalau perusahaan kamu baik-baik saja, tapi kalah sama perusahaan suami Siska?”Roni melirik Ririn, ingin sekali dia mengomel karena ketidakpekaan istrinya. “Kamu tidak bisa baca situasi ya?”“Maksud kamu?”“Seharusnya kamu bisa lihat kan, apa yang aku rasakan sekarang ini?”Ririn melongo. “Kok jadi kamu yang terbawa perasaan sih, Mas? Aku kan tanya baik-baik ....”“Terserah,” potong Roni, dia berdiri dar

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    110 S3: Tidak Bisa Menerima Kegagalan Suami

    “Aku tidak bermaksud apa-apa, Rin. Takutnya kalau kamu berisik terus, aku tidak bisa dengar apa yang dikatakan pembawa acara.”Ririn semakin sewot mendengar alasan Roni yang menurutnya konyol sekali, memangnya suara dia sekeras apa coba?“Rin, lihat! Sebentar lagi akan diumumkan perusahaan siapa yang berhasil mendapatkan kontrak!” bisik Roni antusias.Mendengar ucapan Roni, kini giliran Ririn yang mengerutkan keningnya.Tadi katanya nggak boleh ribut, gimana sih. Perempuan itu membatin kesal.Di kursi lainnya, Siska dan Kavita tidak kalah tegang menunggu pengumuman pemenang kontrak. “Ezra atau Pak Pasha?” Kavita menoleh ke arah Siska.“Pak Ezra atau Pasha, bebas!”Kavita mengangguk, sebelah tangannya meremas jemari Siska untuk menyalurkan ketegangan yang terasa.“... akan ada dua perusahaan yang mendapatkan kontrak kerja ini, sehingga kolaborasi keduanya diharapkan bisa meningkatkan daya beli konsumen dan menjaga persaingan sehat di masa-masa yang akan datang.”Siska dan Ka

  • Pernikahan Kedua yang Dirahasiakan Suamiku    109 S3: Peringatan Kecil Buat Siska

    Ririn menganggukkan kepalanya seraya memahami layar laptop Roni yang menyala. “Dyaksa Company, itu perusahaan Siska?” celetuk Ririn. “Bukan, itu perusahaan pesaing aku. Siska kerja di situ sudah lama, sejak aku masih merintis dari nol.” “Oh ya? Terus kenapa dia masih jadi pegawai di sana setelah kamu sukses?” Roni menarik napas, dia berusaha mengingat kembali momen ketika Siska tidak ingin berhenti kerja dari Dyaksa Company. “Katanya dia merasa sayang sama pencapaian dia di perusahaan itu,” ucap Roni lambat-lambat. “Siska nyaman bekerja di sana, jadi dia mempekerjakan beberapa asisten rumah tangga demi pekerjaannya di Dyaksa Company. Padahal aku sudah bilang sama dia kalau aku sanggup memenuhi semua kebutuhan rumah tangga, tapi dia tidak mau melepaskan pekerjaannya.” Ririn bahkan sampai melongo mendengar penjelasan Roni tentang alasan Siska. Kok bodoh banget ya Siska itu, pikir Ririn. Punya suami sukses, disuruh berhenti kerja malah nggak mau. Kan enak tinggal ongkang-ongkang ka

DMCA.com Protection Status