Haura mengekor Dean dari belakang, melihat lelaki itu berhenti di depan meja salah satu seorang wanita yang tidak tampak asing di mata."Akhirnya kamu pulang juga, ya, Yirra?" Dean menatap tajam Yirra, sedangkan yang ditatap malah terkejut."Emang kenapa?" Yirra mendongak menatap Dean, lelaki yang pernah merusaknya dulu.Haura hanya berada di samping Dean, tidak berani menimpali percakapan antara kedua orang tersebut. Menurutnya bukan ranah untuk ikut campur, hanya menjaga siapa tahu sang kekasih menjadi lepas kendali saja."Aku beberapa kali lihat rumah kamu, tapi selalu kosong," ucap Dean datar."Iya, aku pergi ke luar negeri untuk berobat. Kedua orang tuaku malu buat berobat di sini," ucap Yirra dengan memalingkan wajah.Kedua orang itu terdiam, lalu setelah beberapa menit Dean kemudian duduk di samping Yirra dan terus memandang wanit tersebut lekat."Maaf!"Satu perkataan dari Dean yang tidak diduga oleh kedua wanita itu, mereka menatap lelaki tersebut lekat."Aku minta maaf, kare
Read more