Share

103. Melamar

Haura berteriak dengan keras, tidak menyangka apa yang dia lakukan akan membuat mereka berdua hampir celaka. Untung saja Dean berhasil mengendalikan mobil dengan sigap, lantaran sudah terbiasa balapan liar.

"Untung aja enggak kenapa-napa," ucap Dean dengan menghela napas lega.

"Astaga! Maaf, ya, aku enggak nyangka bakalan jadi kayak gini. Habisi kamu bikin aku kesal!" gerutu Haura yang masih berusaha mengelak kalau itu adalah salahnya.

"Iya-iya, aku yang salah," Dean tidak mau membuat pertemuan mereka setelah lama tidak bertemu menjadi bertengkar, jadi dia memilih untuk mengalah.

"Tapi untung kamu sigap, entah apa yang terjadi kalau enggak," ucap Haura bergidik ngeri.

"Ya iya, aku kan pernah balapan liar. Jadi enggak heran kalau aku hebat." Dean membusungkan dada, memamerkan kehebatan yang dimiliki.

Hanya saja bukannya dipuji, tetapi Haura malah melotot tajam kepada dirinya membuat Dean menjadi bingung. "Kenapa kamu malah menatap aku kayak gitu?"

"Balapan itu gak boleh tahu! Bisa baha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status