Home / Pernikahan / Simpanan Cantik Sang Presdir / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Simpanan Cantik Sang Presdir : Chapter 51 - Chapter 60

196 Chapters

Menemui Hendri

Elsyam dan juga Hendri sudah dipisahkan oleh polisi dan juga Rido. Namun, saat emosinya Elsyam telah mereda di sanalah Hendri terus mengompor-komporinnya. "Kamu itu memang tidak pantas untuk bahagia El, kamu itu memang pantasnya selalu menderita," ujar Hendri kembali. Walaupun wajahnya sudah babak belur, tetapi lelaki itu tetap tidak menyerah dia terus mengejek Elsyam yang baru saja kehilangan calon anaknya itu."Diam Hendri!" seru Elsyam.Saat keduanya tengah berdebat, Haruni yang baru saja melahirkan dibantu oleh asistennya melangkah mendekati ke arah Hendri. "Aku mau minta cerai darimu, aku tidak ingin memiliki seorang suami narapidana," ungkap Haruni.Mendengar hal tersebut dari sang istri membuat Hendri terhangat terkejut. Baru saja dirinya merasa bahagia karena telah menjadi seorang ayah, kini ia mendengar kabar permintaan perceraian dari sang istri. "Apa-apaan kamu harusnya kamu bisa mendampingi suami di saat-saat seperti ini bukan di saat
Read more

Curhatan Elsyam

"Do, kamu urus perihal pembangunan mall baru kita itu. Aku hanya ingin fokus dengan Arini," ungkap Elsyam. Sudah dua hari hari ini belum juga membuka matanya, selama dua hari itu juga elsam selalu berada di sisinya, mengajak wanita itu mengobrol banyak hal yang dahulunya tidak pernah ia bicarakan sama sekali dengan Arini. Kini dirinya merasakan sebuah patah hati yang teramat dalam bagaikan kemarau panjang yang tiba-tiba dilanda sebuah hujan dirinya tidak pernah menyangka hal ini akan terjadi Arini. "Jika memang pekerjaan itu bisa kau ambil alih ambil alih saja namun jika tidak bisa diwakilkan kamu segera hubungi aku," ungkap Elsyam lagi.Keadaan tuan Alfon dan bu Widuri pun perlahan pulih mereka merasa kasihan dengan putranya. Menikmati kembali harta yang sudah mereka pupuk sejak dulu yang semakin besar karena diurus oleh Elsyam.Elsyam yang sudah kembali lagi ke sisi Arini, dirinya melihat jari telunjuk wanita itu dan jari tengahnya bergerak-gerak. "Liha
Read more

Sadar

"Hei, kapan kamu akan bangun apa tidak lelah terus tertidur seperti ini aku sangat bosan menunggumu di sini Arini, aku tidak memiliki aktivitas lain," ungkap Elsyam. Selama 62 hari ini, ia selalu menyekat tubuh Arini pagi dan sore hari untuk menjaga kesegaran dari tubuh wanita itu serta dirinya juga tidak lelah untuk mengajak sang istri mengobrol walaupun wanita itu masih belum sadarkan diri. Dirinya tidak patah semangat dan berusaha menunggu agar sang wanita keajaiban itu ada maka dari itu dirinya tak akan lelah menunggu Arini dan merawatnya. "Kamu tahu, mau baru yang menggunakan namamu itu mungkin sebentar lagi akan segera launching Apa kamu tidak ingin melihatnya?" Elsyam hampir 24 jam berada di rumah sakit, Untung saja ada Rido yang menggantikan tugasnya dan lelaki itu yang selalu membawakan dirinya makan dan pakaian ganti selama di rumah sakit ini. Ayahnya juga membantu dirinya untuk mengawasi mall yang tengah dibangun jadi dirinya tidak terlalu memikirkan hal te
Read more

Bercerita

"Sudah mual ini," ujar Arini. Pagi ini dirinya sarapan dengan bubur ayam, dirinya terus dipaksa untuk makan oleh Elsyam dan lelaki itu yang menyuapinya. "Aku sudah kenyang Tuan," ucap Arini kembali."Sekali lagi ayo, aaa ...." Elsyam mengerahkan kembali sendok itu kepadanya, mau tidak mau hari ini kembali membuka mulutnya setelah suapan terakhir itu, wanita itu langsung menutup mulutnya pertanda jika dirinya tidak mau lagi dipaksa untuk makan. "Sebentar lagi papa dan mama akan datang, semalam saat diberitahu jika kamu sudah sadarkan diri mereka sangat senang," ungkap Elsyam."Jadi bu Widuri itu orang tua dari tuan kok bisa diculik bu Sekar bagaima—" Arini tidak melanjutkan perkataannya, dirinya lupa mengatakan jika ia tidak perlu mencari tahu perihal lelaki itu maka dari itu dianya langsung menghentikan ucapannya itu takut jika nanti Elsyam justru kembali membentaknya lagi hal tersebut yang akan membuat ia sakit. "Hehe, tidak jadi," ujar Arini. Wanita itu juga sang
Read more

Kumpul Keluarga

Mendengar pertanyaan Arini membuat semua orang hanya menahan tawanya saja wanita itu tidak tahu jika orang yang disindir oleh tuan Alfon adalah suaminya sendiri.Elsyam sudah sangat malu mendengar hal tersebut. "Sudahlah Pa jangan bercanda seperti itu Arini juga harus banyak istirahat lebih baik kalian pulang saja sana," ungkap Elsyam."Kok, disuruh pulang sih Tuan padahal kan aku bosan di sini jika hanya berdua saja," ujar Arini. Memang benar, dirinya takut jika hanya berdua saja akan salah bicara lagi dan lagi dan akan mengundang emosi dari lelaki itu lebih baik ramai jadi tidak ada kesempatan untuk Elsyam memarahinya. Apalagi dirinya merasa senang mengobrol dengan ibu dari lelaki itu yang begitu ramah dan juga sudah seperti ibunya sendiri membuat dirinya nyaman dengan bu Widuri."Kok, kamu memanggil elsam dengan sebutan tuan Arini?" tanya Bu Widuri.Mendengar pertanyaan dari sang ibu, membuat lelaki itu langsung berdiri dan melangkah
Read more

Disidang

"Arini maaf, aku hanya bercanda. Jangan serius begitulah," ungkap Elsyam. Dirinya sangat takut saat melihat Arini memasang wajah sedih."Aku mau istirahat, lelah, mengantuk," ungkap Arini. Dirinya memang tidak bisa untuk tidak merasa tersinggung jika membahas perihal ibu, karena ia tidak pernah merasakan hal tersebut. "Tuan, tidak perlu meminta maaf seperti itu aku tidak apa-apa kok," ujar Arini. Dirinya juga merasa heran padahal sudah tidak ada orang tua ataupun orang lain di ruangan ini tanda kamu tetapi mengapa sikap suaminya masih sama. Bahkan menurutnya sekarang ini Elsyam lebih banyak bicara daripada dulu.Lelaki itu terdiam, begitu juga dengan Arini wanita itu sibuk dengan ponselnya yang sudah diaktifkan ia pun langsung mengecek grup outlet salad buahnya dan ternyata masih berjalan cukup lancar karena Dira berhasil mengkoordinir semuanya dengan baik.Elsyam masih belum bisa mengatakan perihal jika istrinya itu pernah hamil, karena kejadian
Read more

Ungkapan Hati Tuan Elsyam

Elsyam dan Arini disidang oleh kedua orang tuanya yang meminta kejelasan tentang hubungan mereka. Lelaki yang biasanya terlihat tegas dan selalu mengambil keputusan untuk dirinya sendiri maupun orang lain kini hanya bisa terdiam karena ia tidak bisa berkutik di hadapan ayahnya."Iya, aku dan Arini akan kembali lagi menikah dan meresmikan hubungan kami berdua," ujar Elsyam. Lelaki itu menggenggam tangan Arini yang terlihat begitu terkejut mendengar jawaban dari dirinya. "Aku juga akan mengadakan sebuah resepsi besar-besaran, tetapi setelah sidang hukuman dari Hendri dan ibunya selesai," ungkap Elsyam kembali. Mungkin sidang keputusan akhir adalah minggu depan karena mereka sudah melewati beberapa tahap persidangan dan dirinya sangat senang karena walaupun Hendri menyewa 15 pengacara, tetapi tetap saja tidak bisa melawannya karena sudah memiliki bukti-bukti kuat."Baiklah kita serahkan semuanya kepada EO untuk mengurus gedung dan lainnya mungkin kamu tidak
Read more

Penjahat Mendapatkan Hukumannya

"Tuan ...." Mendengar hal tersebut hari ini tidak bisa berkata-kata lagi, dirinya hanya menatap Elsyam dan mengusap pipi lelaki itu dengan lembut. Tak pernah dia sangka jika lelaki itu akan mengatakan hal yang begitu manis bahkan membuat dirinya ingin terbang."Mas, Arini bukan tuan, kamu adalah istriku bukan pelayanku," ungkap Elsyam. Dirinya memang ingin segera memperjelas tentang status dan juga perasaannya kepada Arini. Ini semua bukan karena ulah ayahnya yang menuntut ia untuk segera meresmikan pernikahan dan mengumumkan kepada semua orang jika dirinya adalah suami dari Arini. "Arini, kamu jangan berpikir yang tidak-tidak aku mengatakan ini karena orang tuaku. Ini semua murni dari isi hatiku dan aku mencintaimu," ungkap Elsyam kembali."Mas Syam?" tanya Arini. Wanita itu juga membantu sang lelaki untuk bangkit, lalu dirinya jatuh ke dalam pelukan Elsyam menghirup aroma yang begitu menenangkan dari tubuh suaminya tersebut. "Kenapa Mas Syam, mencintai
Read more

Salad Buah Arini

Arini dan bu Widuri baru saja sampai di kontrakan Dira. "Dulu aku tinggal di sini, ruangan ini adalah kontrakanku," ujar Arini. Dirinya bercerita tentang apa yang dirinya lewati. "Dulu, aku itu sangat kesal dengan mas Syam masa gara-gara kucingnya dia yang bernama Muchi mati aku yang bertanggungjawab. Padahal saat itu aku hanya berniat membantu saja memang benar jika hari apes itu tidak ada dalam kalender," papar Arini.Bu Widuri sangat senang mendengarkan cerita tentang awal mula pertemuan putranya dan juga Arini menurutnya awal perjumpaan mereka sangatlah unik. "Pasti, wajahnya Elsyam sangat seram ya saat itu sampai kamu mau menikah dengan dia?" tanya Bu Widuri kembali."Benar, mana lagi dia terang-terangan mengatakan jika aku adalah istri keduanya, eh setelah aku tiba-tiba diberhentikan di rumah makan terus mendaftar pekerjaan baru ternyata aku bekerja di rumah besar itu dan merawat mas Syam yang berpura-pura lumpuh untuk membongkar kebusukan antara Haruni
Read more

Dijebak

"Sialan!" Elsyam merasa sangat kesal saat melihat tubuhnya sudah terbalut selimut putih di ranjang hotel, dilihatnya tubuh yang berada di sampingnya Haruni ....Haruni tersenyum licik, sudah lama ia tak mendapatkan belaian seorang lelaki dan kini ia sudah mendapatkannya. Dirinya memang sengaja merencanakan hal ini, memasukkan sebuah obat ke dalam minuman Elsyam saat jamuan makan malam di sebuah restoran. Kesempatan semakin besar karena lelaki itu datang seorang diri tanpa didampingi oleh Rido.***"Rido, aku akan datang pada sebuah jamuan makan malam persiapkan saja untuk launching mall terbaru kita itu biar ini aku yang urus," ungkap Elsyam kepada asisten yang sudah sangat dirinya percaya itu."Baik." Setelah mendapatkan perintah dan dokumen lelaki itu langsung saja segera keluar dari kamar tuannya tersebut.Arini langsung saja melingkarkan tangannya di pinggang sang suami dan aku mah entahlah rasanya malam ini dirinya tidak ingin m
Read more
PREV
1
...
45678
...
20
DMCA.com Protection Status