"Arini bangun, sekarang aku akan terbuka denganmu," ungkap Elsyam kembali. Sejak tadi dirinya seperti orang gila yang berbicara sendirian, Arini tidak merespon apapun matanya terpejam yang terdengar hanyalah bunyi-bunyi alat yang terpasang di tubuhnya sebagai penunjang kehidupan wanita itu. Elsyam seakan langit benar-benar runtuh menimpanya, hari yang dirinya tunggu selama ini tiba. Namun, tidak bisa membuatnya bahagia. "Arini, kamu pasti mendengar ucapanku bukan? Cepat bangun agar aku bisa menempati semua ucapanku itu," ungkap Elsyam. Air matanya terus saja membasahi pipi bahkan sesekali ia mencium wanita itu.Elsyam tertawa, untuk pertama kalinya demi seorang wanita dirinya menangis sampai tersedu-sedu seperti ini. "Jika kamu bangun, pasti kamu akan meledekku Arini karena menangis," ungkap Elsyam.Dirinya selama ini terlalu gengsi untuk memperlihatkan apa yang dirasakan, Elsyam juga terlalu sibuk menyelidiki bu Sekar yang ia curigai sebagai dalang dari
Read more