Selama di pesawat, Mya tidak berhenti menangis. "Hiks, hiks. Bagaimana keadaan Devano ya Mas? Aku merasa bersalah telah meninggalkannya, harusnya kita mengajak Devano berbulan madu," racau Mya dalam tangisnya.Dalam hati, tak hanya Mya yang khawatir, Doni pun juga sama khawatirmya. Andai saja, dia todak nekat pergi berbulan madu, pasti kejadian ini tidak akan terjadi. Hanya saja, dia tidak mungkin menunjukkan hal itu pada Mya. Yang ada, wanita itu malah bertambah sedih."Kamu tenang dulu ya sayang! Dokter pasti telah melakukan yang terbaik untuk Devano. Kita berdoa sama Allah, semoga Devano baik-baik saja," Doni berusaha menenangkan hati istrinya."Iya Mas, tapi tetap saja, aku nggak bisa tenang sebelum aku melihat dia langsung," isak Mya di pelukan sang suami."Sabar, kita tidak bisa apa-apa selain berdoa," bujuk Doni.Tangis Mya sedikit mereda. Sepertinya, wanita itu sedikit tenang saat ini. Benar kata suaminya, Mya hanya bisa berdoa untuk putranya.Mereka sudah sampai di Jakarta, M
Baca selengkapnya