"Siska!""Denisa? Kamu, ngapain ada di sini?" tanya Siska dengan ketus.Tak ingin kalah, Denisa pun bertanya dengan nada sinis pada Siska. "Lalu, kamu sendiri, ngapain di sini?" "Loh, memangnya, kamu tidak tahu kalau Mya ini akan menjadi menantuku. Jadi, aku di sini, tentu saja mengunjungi cucu tampanku," jawab Siska tak kalah sinis.Denisa terdiam. Dia memang bersalah, karena sudah menyia-nyiakan Mya saat wanita itu ada di sisinya. Namun, dia tetap saja tak ingin menunjukkan kekalahannya. "Loh, kamu juga tidak tahu ya? Kalau Mya dan Kevin putraku itu bersahabat. Bahkan mereka dulu sering tidur bersama karena kelelahan mengerjakan tugas kuliah," ucap Denisa tak mau kalah."Yaelah, itu kan dulu. Yang penting, sekarang kan, Mya, jadinya sama anak saya. Bukan sama anak Jeng," balas Siska.Mya memutar bola matanya malas. Mama Siska dan juga Mama Denisa pasti tidak akan berhenti."Ma, kita makan yuk," ajak Mya.Kedua wanita itu pun mengikuti Mya ke ruang makan. Di sana pun, ternyata, per
Read more