Share

Obat ...

Setelah Mama Siska pergi, Doni menghela nafas panjang. "Tidak usah dipikirkan ucapan Mama. Kita jalani saja kehidupan kita," ucap Doni.

Tak lama, terdengar suara ketukan dari luar. Doni yang mengira itu mamanya segera membuka pintu kamar.

"Tuan ini makanannya," kata seorang lelaki berseragam hotel.

"Tapi, saya tidak pesan makanan Mas," protes Doni.

"Mama Tuan yang pesan, katanya pengantin baru malas turun ke bawah," ucap lelaki itu menirukan perkataan sang mama.

Doni akhirnya menyuruh OB menaruh makanan itu di nakas. Setelah lelaki itu keluar, Mya dan Doni pun makan bersama. Mereka makan dengan lahap karena hari sudah hampir siang. Apalagi Mya, yang masih menyusui tentu saja merasa kelaparan.

Tak lama setelah makanan itu habis, Mya merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya. Dia tiba-tiba merasa kepanasan. Mya pun mengatur pendingin ruangan ke angka yang paling dingin.

Tak jauh beda dengan Doni, lelaki itu pun demikian. Selain kepanasan, lelaki itu begitu ingin membawa Mya ke dalam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status