"Kenapa, Mas?" Sabrina pura-pura tak paham dengan penolakan suaminya."Ya, aku tidak suka aja," jawab Jaka. Sejujurnya pria itu memang tidak mau menyakiti perasaan istrinya."Iya, Jak. Sabi benar kok. Bagaimama kalau kita minta Raisa menemani Sabi di sini. Sementara saja. Setelah Mama kembali dari pontianak, tugas Raisa selesai," timpal Jeni.Jaka mematung dengan wajah tegang. 'Tolong, Sabi. Janganlah kamu melukai perasaanmu sendiri. Aku tidak mau semakin melukai perasaanmu,' gumamnya. Jaka melirik tajam pada istrinya. Tatapannya dibalas oleh Sabrina yang nampak memahami. Jaka menggelengkan kepala sebagai kode penolakan yang tegas.Sabrina nampak paham hingga ia segera menurunkan tatapan, segera menunduk. 'Aku tahu, Mas Jaka tak mau aku semakin terluka,' batinnya menerka."Jak, kalau Sabrina tak ada yang menemani, Mama tak akan tenang pergi ke Pontianak," celetuk Jeni lagi. Ia belum bisa memutuskan."Aku akan carikan orang lain yang akan menemani Sabi. Tapi bukan wanita itu," tegas Ja
Last Updated : 2023-12-25 Read more