Dalam beberapa saat, Jaka dan Sabrina nampak mematung. Mereka tak menyangka kalau Jeni benar-benar akan meminta bantuan Raisa untuk menemani Sabrina."Tidak usah. Sabrina akan ditemani orang lain," tegas Jaka pada Raisa."Tapi, Mas. Aku tidak akan kenapa-kenapa kalau pun Raisa yang harus menemani selama Mama pergi," timpal Sabrina. Mereka masih melakukan sambungan telepon bersama Raisa."Tidak, Sabi. Tolong hargai keputusanku. Semua ini karena aku menghargai kamu sebagai istriku," tegas Jaka pada Sabrina."Baiklah, aku menurut." Sabrina menurunkan tatapan. Ia sangat paham maksud suaminya.Kemudian Jaka kembali berbicara pada Raisa lewat benda pipih yang masih berada pada telapak tangannya."Raisa, tolong kamu tolak permintaan mama saya. Saya tidak bisa mengizinkan kamu dan Sabrina tinggal dalam satu rumah. Semoga kamu paham," tegas Jaka pada Raisa lagi."Baik, Pak. Saya akan mematuhi perintah Pak Jaka." Suara Raisa mengiyakan perintah suaminya.Tak ada ucapan pamit atau pun kalimat ak
Terakhir Diperbarui : 2024-01-01 Baca selengkapnya