“Sebenarnya, apa arti pernikahan yang kamu inginkan? Kenapa kamu mempermainkan aku seperti ini?” Deniz pun tak mau mengalah, ia menyerang balik istrinya hingga tidak bisa menjawab. “D-Deniz, kenapa kamu jadi sensitif seperti ini?” Marissa tertawa kecil, ia menggeleng pelan. Seperti dugaan Deniz, Marissa benar-benar mempermainkan perasaannya. “Jika kamu masih menganggapku, pakai gaun itu! Ada kejutan untukmu,” Gadis itu mengernyit, ia melirik ke arah gaun yang dimaksud oleh suaminya. Tapi sebuah kejutan yang dikatakan oleh Deniz, membuat Marissa memajukan tubuhnya yang semula bersandar di sofa yang empuk. “Kejutan? Untukku ….?” Marissa menunjuk dirinya sendiri, tepat di depan dada. *** Keduanya berjalan saling beriringan. Marissa melingkarkan tangannya pada lengan, Deniz. Semua mata tertuju pada pasangan yang nampak serasi itu. Mereka membelah barisan para tamu yang seolah tumpah ruah di bawah gemerlapnya sorot lampu dan iringan musik klasik. Deniz menepuk pelan punggung tangan
Terakhir Diperbarui : 2023-10-30 Baca selengkapnya