Lea melihatnya dengan jelas. Melihat bagaimana suaminya terbakar api cemburu. Walau tak sepatah kata pun terlontar dari mulut pria itu, Lea tahu Riko tengah mati-matian berusaha meredam emosinya. "Yang, aku tanya sama kamu. Hal penting apa yang membuatmu harus menemui Bara sepagi ini?""Ck, nggak semua hal harus aku laporkan sama kamu kan, Mas? Toh aku nggak selingkuh.""Lea!" Tegas dan penuh penekanan bibir Riko memanggil istrinya, tapi meski begitu suaranya masih terdengar lembut dan enak didengar. "Aku suamimu, segala hal yang berhubungan denganmu tentu saja menjadi tanggung jawabku. Apa pun, tanpa terkecuali."Hembusan napasnya terdengar berat. Rupanya sesulit itu berusaha bersikap normal sementara hati dibantai rasa cemburu habis-habisan. Riko ingin mengamuk, tapi tak kuasa di hadapan sang istri. "Kalau kamu butuh sesuatu, aku masih sanggup melakukan apa pun untukmu, Yang. Mintalah padaku, jangan lelaki lain karena aku tak suka!""Tapi apa yang aku butuh dari Mas Riko nggak bi
Magbasa pa