Home / Romansa / Anak Jenius Milik Sang Presdir / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Anak Jenius Milik Sang Presdir: Chapter 201 - Chapter 210

271 Chapters

Bab 200. Ellena tidak pernah menyukaimu.

Keyan sudah melayangkan tinjunya.Namun Fic cepat menangkap tangan itu dengan tepat."Tolong jangan membuat keributan disini, Tuan Muda. Nona Ellena bisa terbangun!" membuang tangan Keyan dengan kasar.Keyan tak peduli itu, kembali melayangkan tinjunya. Namun kali ini Khale cepat mencegah."Cukup!""Khal, Jangan terlalu percaya padanya! Fic ingin mengambil Nona Ellena darimu! Kamu tidak sadar apa?" seru Keyan."Ellena itu, belum milik siapa siapa! Kamu saja yang kelewatan!" sahut Khale."Aku hanya ingin memberinya pelajaran agar dia tau diri! Kalau dia hanya seorang kepala pelayan! Tidak lebih! Sikapnya kenapa Nona Ellena sudah melampaui batas!""Cukup Key, Ayo kita kembali ke kamar!" Sahut Khale.Keyan dan Kimmy mendengus kesal. Sama sama melotot penuh ancaman ke arah Fic, yang juga memberi tatapan tajam kearah keduanya."Heh! Kalian tidak mendengarku?" Khale lagi lagi berseru kepada mereka.Akhirnya Keyan dan Kimmy melangkah penuh kejengkelan mengikuti Khale.Sementara Fic, menghela
last updateLast Updated : 2024-02-12
Read more

Bab 201. Pengkhianat.

Hampir setengah harian ini Ellena mengurung diri di kamar. Fic dan Daniah sudah beberapa kali mengetuk pintu untuk mencoba membujuk."Sebenarnya ada apa lagi?" saat ini Glen yang kebetulan sudah pulang dari Kantor menghampiri Fic.Fic hanya bisa menunduk tanpa menjawab pertanyaan Glen."Fic! Kamu tidak mau mengatakannya padaku?" Glen mengulang pertanyaan.Fic menghela nafas cukup panjang, kini melangkah dan duduk di hadapan Nathan."Nona Ellena," Fic menjeda kalimatnya."Katakan saja, Fic! Ada apa?"Fic kembali menghela nafas."Nona Ellena, ingin aku melamarnya segera, Tuan."Glen sama sekali tidak terkejut mendengar ucapan Fic. Dia hanya tersenyum."Lalu? Apa kamu belum siap?" Justru Glen bertanya demikian membuat Fic mendongak. "Bukan aku belum siap, Tuan. Aku hanya ingin membicarakan hal ini pada Tuan Ken terlebih dahulu. Aku hanya ingin memastikan, jika ini tidak akan mengecewakan Tuan Ken. Jika Tuan Ken tidak menyetujuiku, maka aku akan tetap memperjuangkan Nona Ellena." ucap F
last updateLast Updated : 2024-02-12
Read more

Bab 202. Jangan lindungi aku dengan tubuhmu lagi.

Saat ini Daniah sudah histeris. Menangis tanpa henti di sisi Ellena yang belum juga sadar.Tim Medis khusus milik keluarga Glen pun sudah dihubungi Fic dan kini sedang dalam perjalanan kemari.Sementara di luar kamar Ellena.Glen matanya sungguhmemerah. Dengan bibir yang cukup bergetar menahan marah ketika mendengar jika Ellena pingsan karena terkena pukulan.Fic dan Khale, dua pria itu sudah menekuk lutut mereka masing masing di hadapan Glen."Maafkan aku Tuan. Maafkan aku, aku tidak bisa melindungi Nona Ellena. Sungguh aku tidak melihat jika Nona Ellena tiba-tiba berlari hanya untuk menghadang Tuan muda dengan badannya." Fic menunduk, mengusap air matanya yang terus saja mengalir tanpa isakan, dari pertama merebahkan tubuh Ellena tadi."Ini semua salahku Paman. Khale yang bersalah. Pukulanku yang sudah membuat Ellena pingsan. Hukum aku Paman. Aku pantas mendapatkan hukuman." Khale pun pasrah.Glen terlihat mengusap wajahnya berkali-kali. Berusaha untuk meredam amarahnya. Namun tang
last updateLast Updated : 2024-02-13
Read more

Bab 203. Hati tak bisa dipaksa.

Mendengar itu Fic pun ikut beranjak."Kamu temani Ellena saja Fic." ucap Glen."Aku juga perlu menjelaskannya pada Tuan Ken, Tuan.""Biar kami berbicara dulu. Temani Ellena dulu. Dia membutuhkanmu." Glen menepuk bahu Fic. Fic hanya bisa mengangguk, menatap semua yang kini melangkah keluar kamar.______Terdengar Ken menghela nafas, setelah mendengar semua penjelasan dari Glen.Walau terlihat raut kekecewaan yang tidak bisa disembunyikan dari tatapannya. Tapi Ken berusaha untuk tetap tenang."Kenapa tidak mengatakan ini sejak awal Tuan?" ucap Ken."Maafkan aku Ken. Aku menunggu waktu yang tepat. Aku tidak tau, jika sebelum waktu itu, Khale lebih dulu tau." sahut Glen."Sebagai orang tua, aku tidak mungkin menjadi penghalang untuk kebahagiaan Putriku sendiri. Ku harap kamu bisa mengerti. Tidak ada yang di hati Ellena kecuali Fic. Dan Fic, tidak mungkin berani menghancurkan hatinya." sambung Glen.Semua kini terdiam untuk waktu yang lama."Kamu boleh kecewa padaku Ken, karena aku sudah m
last updateLast Updated : 2024-02-13
Read more

Bab 204. Kali ini biarkan Ellena bahagia.

"Tidak mungkin. Mana mungkin? Putriku selalu terlihat baik-baik saja. Apa penyebabnya?" teriak Glen."Tuan, jika hasil dari pemeriksaan, kemungkinan penyakit Nona ini sudah ada sejak Nona Ellena lahir. Tapi karena tubuh Nona selalu sehat dan terjaga, maka tidak terdeteksi dari awal. Dan ku rasa beberapa tahun ini, Nona sudah merasakannya. Mungkin Nona Ellena menyembunyikan hal ini dari kalian, atau Nona Ellena sendiri tidak memperdulikan adanya gejala gejala sakit yang dirasakan.""Itu tidak benar! Kalian pasti sudah salah Diagnosa! Nona selalu baik-baik saja. Sejak kecil dia sangat kuat dan tidak sedikitpun ada keluhan. Aku yang menjaganya sejak dia lahir!" Fic kini mendekat, mencoba menyangkal penjelasan dokter."Tuan Fic. Itu sebabnya tidak terlihat sedikit pun gejala penyakit ini. Tapi seiringnya waktu berjalan, menambahnya usia Nona. Emosinya tidak lagi stabil saat dia masih kanak kanak. Dan mungkin ada hal yang membuat Nona Ellena tertekan akhir-akhir ini.""Apa ini karena pukula
last updateLast Updated : 2024-02-14
Read more

Bab 205. Rencana pernikahan.

Fic terdengar mendengkur halus, dengan kepala tersandar di sisi Ranjang dimana Ellena berbaring dengan badan Fic yang terduduk di kursi.Satu tangan untuk bantal kepala, sementara tangan satunya tak lepas dari pinggang Ellena.Ellena yang belum tertidur menoleh. Membelai kepala Fic dengan lembut. Selalu ada kenyamanan tersendiri saat melakukan itu."Fic." Ellena memanggil pelan.Entah, mungkin karena yang ada di otak Fic adalah Ellena seutuhnya, walaupun pelan panggilan Ellena bisa membuat Fic tersentak bangun."Nona. Nona, ada apa? Apanya yang sakit?" Fic cepat meraba tubuh Ellena.Ellena tersenyum. "Kamu tidur?""Ah, maaf. Maafkan aku. Aku tertidur." Fic mengusap wajahnya. Berusaha membuang kantuk yang sangat menggelayut dimatanya."Naiklah. Tidur disini saja." Ellena menepuk kasur disebelahnya."Ah, tidak. Nona Ellena tidur lah. Fic akan menjagamu.""Fic. Aku tau, hampir setiap malam kamu tidak tidur hanya untuk menjagaku. Kamu pasti sangat mengantuk. Tidurlah."Fic pun akhirnya me
last updateLast Updated : 2024-02-15
Read more

bab 206. Panik lagi

Hari ini, Glen menepati janji.Sepulang dari menjenguk Ellena di Rumah sakit, Glen menghubungi Ken untuk membahas rencana persiapan pernikahan Ellena dan Fic.Ken yang saat ini sedang berada di rumah besar keluarga Fiandi bersama Rimbun dan Khale segera berpamitan."Jelek. Tuan Glen meneleponku. Memintaku datang untuk membahas pernikahan Nona Ellena. Aku harus kesana dulu. Kau disini saja bersama Khale, nanti aku jemput." ucap Ken pada Rimbun.Mendengar itu Kakek Fiandi membelalak."Nona Ellena akan menikah?" tanya pria yang sudah terlihat renta itu, bahkan sekarang berjalan sudah dibantu dengan sebuah tongkat khusus."Iya Kek. Nona Ellena akan menikah." Rimbun yang menjawab pertanyaan Kakeknya."Khale? Ah, maksudnya menikah dengan Khale kan? Kenapa kalian diam diam? Tidak memberi tahu Kakek?" Kakek mendekat, duduk di samping Khale."Kakek. Nona Ellena akan menikah, tapi bukan dengan Khale." Rimbun kembali menyahut. Kakek tentu saja semakin terbelalak."Ken! Apa ini maksudnya? Bukank
last updateLast Updated : 2024-02-16
Read more

Bab 207. Ambil jantungku, untuk nona Ellena!

Hampir tiga jam, Tim Medis menangani Ellena di Ruangan ICU.Saat ini, Ken dan Rimbun beserta Triple K sudah berada disana karena Glen telah menghubungi Ken mengabarkan kondisi kritis Ellena.Mereka sempat tidak percaya itu, tadinya Glen mengabarkan jika kesehatan Ellena sudah membaik, bahkan hari ini sudah dinyatakan untuk pulang.Semua dipenuhi rasa kekhawatiran yang lebih sekarang. Hingga akhirnya pintu ruangan terbuka dan Dokter sudah terlihat keluar bersama beberapa Tim Medis.Dokter mendekat bersamaan mereka yang juga menghampirinya."Bagaimana keadaan Putriku?""Tuan Glen, sepertinya jantung Nona Ellena bener-bener sudah buruk kondisinya. Kami masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut lagi." jawab Dokter.Mendengar jawaban Dokter semua tertunduk lesu.Terlihat seorang Perawat keluar dari ruangan."Dokter. Nona Ellena sudah sadar. Dia memanggil Tuan Fic.""Kalian boleh masuk. Tapi tolong buat Nona Ellena tetap tenang." Ucap Dokter.Glen dan Daniah melangkah, disusul Fic. Sementara
last updateLast Updated : 2024-02-17
Read more

Bab 208. Suasana yang ngilu dan mencekam.

Suasana semakin Pilu dan terasa sangat mencekam saat Fic menandatangani surat itu.Tidak ada yang tidak mengeluarkan air mata. Pengorbanan Fic kali ini Sungguh tidak main-main. Fic akan menyerahkan jantungnya untuk kelangsungan hidup Ellena.Apakah ini karena cinta Fic begitu besar pada Ellena? Tentu saja.Fic menyodorkan kertas yang sudah selesai ia tanda tangani itu. "Bolehkah aku meminta Kertas kosong?"Dokter mengangguk, mengambil kertas kosong permintaan Fic dan menyodorkannya.Fic menarik kursi dan duduk.Fic mulai menulis di atas kertas itu, hingga butiran kristal bening miliknya jatuh membasahi kertas itu membuat tulisan tangannya sedikit luntur. Fic cepat mengusap air matanya. Melipat kertas itu dengan ulasan senyum manis dan nampak menusuk hati siapapun yang melihat."Aku sudah selesai. Bisakah Dokter memulainya?"Dokter mengangguk, "Ikutlah bersama kami." Dokter melangkah. Fic mengikutinya."Fic!" Daniah Memanggil dengan nada bergetar. Fic menoleh."Fic!" Daniah menggenggam
last updateLast Updated : 2024-02-17
Read more

Bab 209. Fic, lagi-lagi menjadi tumbal.

Ingin rasanya satu satunya orang berlari menyusul kemudian berteriak memanggil Fic. Namun mereka menahan keinginan itu dengan sekuatnya. Hanya bisa pasrah menghargai pengorbanan Fic.Sambil terus menekan dadanya, membayangkan apa yang sedang dilakukan para Ahli medis di dalam sana pada tubuh Fic. Membelah dada Fic dan mengeluarkan jantungnya hidup hidup? Atau Fic di bius dulu hingga mati kemudian diambil Jantungnya?Arg... Semua hanya bisa berteriak dalam hati dengan menahan ngilu.Hingga beberapa saat lamanya, di tengah tengah ketegangan yang meraja, seorang perawat berlari mendekati mereka. Semua berdiri."Tuan Glen! Dokter memanggil Anda. Mari silahkan ikut saya.""Aku ikut, Glen." Daniah cepat ikut bangun."Mohon maaf Nyonya. Hanya Tuan Glen saja. Yang lain tidak diperbolehkan."Glen menoleh pada Daniah. "Tunggu lah disini bersama mereka."Daniah mau tidak mau hanya bisa menurut.Glen melangkah mengikuti langkah kaki Perawat itu. Melewati beberapa ruangan, hingga Perawat itu berhe
last updateLast Updated : 2024-02-17
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
28
DMCA.com Protection Status