"Kenapa, Fic? Kenapa?" Ellena menangis pilu, kedua tangannya mencengkram rambut Fic dengan kuat, memohon penjelasan. Namun Fic hanya diam, terus mendekap tubuh Ellena yang berada di bawah selimut yang ditariknya erat-erat."Kamu tidak mencintaiku, kan? Itulah sebabnya kamu tidak mau melakukannya demi diriku?" Isak Ellena semakin menjadi-jadi. "Padahal, Aku hanya ingin hadiah ini darimu di hari ulang tahunku!" Dia mengulangi permintaannya untuk kesekian kalinya, namun Fic tetap tak bergeming."Aku mencintaimu, Ellena," ujar Fic akhirnya, mengangkat wajahnya dari dekapan mereka. Ia menatap mata Ellena yang basah oleh air mata. "Harus bagaimana lagi aku mengatakannya padamu?""Kamu bohong!" Ellena mengepalkan tinjunya dan memukul punggung Fic yang sedang berbaring di atas tubuhnya. Mata Ellena berkaca-kaca, menatap tajam ke arah Fic. "Karena aku sangat mencintaimu, aku tidak akan mungkin merusakmu," ucap Fic lembut, menciumi kening Ellena."Aku takut kita tidak bisa bersama, Fic! Apa ka
Read more