Share

Bab 196. Kita harus mendukung Tuan Fic!

Brak!

Elfa membuka pintu dengan kasar, lalu berjalan dengan cepat dan membanting bokongnya di sofa.

"Heh! Apa apaan kamu ini?" seru Sang Ayah yang kaget melihat kedatangan Anaknya dengan cara seperti itu.

Ayah mendekati, menunjuk kening Elfa yang bersungut-sungut.

"Kenapa pulang? Kamu bandel sekali Elfa. Izin tidak tadi hah?"

Elfa menepis tangan Ayahnya dengan kqsar. "Aku tidak mau bekerja disana lagi!"

"Hah! Apa kamu bilang?" Ayah melotot.

"Aku tidak mau bekerja disana lagi, Ayah! Dengar tidak sih? Aku hanya makan hati saja! Tidak mau!"

Ayah makin melotot melihat anaknya seperti itu .

"Memang kenapa? Apa kamu disiksa disana?" pertanyaan Ayah malah seperti menghakimi.

"Bukan disiksa, tapi tersiksa!"

"Hiks.. Hiks... Ayah! Aku sedih sekali." Elfa menangis, memeluk Ayahnya.

"Mana bisa aku mendekati Kak Fic?"

Ayah kini membelai dengan lembut kepala Elfa.

"Hus, jangan begitu Elfa. Kan kamu baru saja berusaha. Harus bersabar dong. Usaha itu perlu waktu, butuh proses. Dan itu tidak mungkin a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status