Home / Fantasi / Dewa Immortal Naga Emas / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Dewa Immortal Naga Emas: Chapter 101 - Chapter 110

154 Chapters

NEGERI MONGOL

Ryu Zhen berdiri di atas tebing, memandangi kehancuran yang telah ditinggalkannya di belakang. Negeri Assassin yang megah kini hanya puing dan reruntuhan. Hatinya dipenuhi dengan perasaan yang tidak pernah ia duga akan muncul yaitu penyesalan. Di satu sisi, ia tahu bahwa menggunakan Jurus Immortal Penghancur adalah satu-satunya cara untuk membebaskan dirinya dari bahaya saat itu, tetapi ia tidak pernah bermaksud menghancurkan seluruh negeri. Dan lebih dari itu, ia tidak pernah membayangkan bahwa kehancuran tersebut akan melibatkan Qian Feng—seseorang yang perlahan-lahan mulai mengisi ruang dalam hatinya.Qian Feng. Putri Assassin yang kuat dan berani. Bayangan wajahnya muncul lagi di benak Ryu Zhen, membuat dadanya terasa berat."Kenapa aku harus melakukan itu?" gerutunya, menggigit bibirnya. “Dia tidak pantas mendapatkan ini. Dia tidak tahu apa yang terjadi.”Tentu saja, Qian Feng tidak akan memaafkannya. Dia akan memburu Ryu Zhen sampai ke ujung dunia untuk membalas dendam atas keha
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

NAGA EMAS

Ryu Zhen melanjutkan perjalanannya melintasi padang rumput yang luas, di mana angin berdesir lembut dan rumput bergoyang seolah menyambut kehadirannya. Setiap langkah yang diambilnya membawa harapan baru, meskipun bayangan kehancuran Negeri Assassin terus menghantuinya.Setelah beberapa hari berkelana, akhirnya dia menemukan pintu masuk ke Hutan Nomaden. Pemandangan di depannya sungguh menakjubkan. Pohon-pohon raksasa menjulang tinggi, dan sinar matahari menyaring melalui dedaunan, menciptakan pola cahaya yang menari di tanah. Namun, ada aura misterius yang menyelimuti hutan ini, membuat Ryu Zhen merasa terombang-ambing antara rasa ingin tahu dan ketakutan."Apakah ini tempatnya?" Ryu Zhen berbisik kepada dirinya sendiri. "Di sinilah aku akan menemukan Roh Naga Emas kembali."Setiap langkah membawa Ryu Zhen lebih dalam ke dalam hutan. Suara-suara alam—gemerisik dedaunan, kicauan burung, dan suara gemericik air—menemani langkahnya. Namun, di tengah keindahan itu, ia merasakan keteganga
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

UJIAN NAGA EMAS : KEBERANIAN

Ryu Zhen melangkah semakin jauh ke dalam Hutan Nomaden, diiringi gema suara Naga Emas yang masih terngiang di pikirannya. Ujian pertama menanti, dan meskipun dia tidak tahu apa bentuknya, hatinya sudah penuh tekad. Saat ia memasuki lembah yang lebih gelap di dalam hutan, bayang-bayang pepohonan semakin pekat, menutupi sinar matahari.Di tengah ketenangan itu, tiba-tiba suara derap langkah terdengar di belakangnya. Ryu Zhen segera berbalik, bersiap menghadapi ancaman. Namun, yang dilihatnya bukan musuh, melainkan bayangan samar yang sangat dikenalinya—Qian Feng."Qian Feng?" Ryu Zhen tertegun, menatap sosok wanita muda yang berdiri beberapa meter darinya. Wajahnya pucat, tetapi tatapan matanya penuh dengan kebencian dan kesedihan. "Bagaimana mungkin...?""Tidak ada tempat untuk bersembunyi dariku, Ryu Zhen," Qian Feng berkata dingin, suaranya gemetar oleh kemarahan yang tertahan. "Aku tahu apa yang telah kau lakukan. Kau menghancurkan negeriku. Kau membunuh orang-orangku."Ryu Zhen ter
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

UJIAN NAGA EMAS : PENGORBANAN

Ryu Zhen tidak menjawab dengan kata-kata, tetapi sorot matanya menunjukkan tekad yang tak tergoyahkan. Dia tahu bahwa ujian berikutnya akan jauh lebih sulit. Namun, demi menemukan kembali dirinya yang sejati dan mendapatkan kekuatan untuk melindungi yang tersisa, dia siap menghadapi apa pun.Dengan langkah mantap, Ryu Zhen melanjutkan perjalanannya melalui Hutan Nomaden, menuju ujian kedua yang penuh tantangan. Di hatinya, ada doa sunyi untuk Qian Feng—bukan hanya untuk keselamatannya, tetapi agar suatu hari dia bisa memahami bahwa Ryu Zhen telah berubah.Ryu Zhen melangkah lebih dalam ke Hutan Nomaden, setiap jejak langkahnya diselimuti oleh kesunyian hutan yang mencekam. Pepohonan tinggi menjulang dengan daun-daun yang menggugurkan bayangan kelam di sekelilingnya. Suara-suara aneh dari makhluk-makhluk yang tak terlihat menggema samar di kejauhan, menambah suasana mistis yang mengelilinginya.“Apa yang akan terjadi selanjutnya?” gumamnya pelan, tangan kanannya menggenggam gagang peda
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

UJIAN NAGA EMAS : PENEBUSAN

Ryu Zhen terus berjalan menyusuri Hutan Nomaden, hatinya penuh kegelisahan. Keputusan yang ia buat membawa penyesalan yang mendalam, terlebih ketika bayangan Qian Feng—Putri Assassin yang kini mungkin membencinya—menghantui pikirannya. Ia sudah tahu bahwa Qian Feng akan mati-matian memburunya. Tapi apa yang bisa ia lakukan? Cinta yang mulai tumbuh di hatinya hanya akan menjadi sumber kelemahan jika ia terus menuruti perasaan itu. Tidak ada pilihan lain. Ia harus mendapatkan kekuatan Naga Emas untuk menebus kesalahannya dan memperkuat tubuhnya sebelum menghadapi segalanya.Suasana hutan mulai berubah. Kabut tebal mengelilinginya, dan udara semakin dingin, membuat setiap napas yang dihembuskan Ryu Zhen terlihat seperti asap tipis. Ia merasakan energi kuat di sekitarnya—tidak salah lagi, ini adalah tempat tinggal Naga Emas yang legendaris.Gemuruh terdengar dari kejauhan, disertai suara gemeretak ranting yang patah. Ryu Zhen merapatkan jubahnya dan mempercepat langkahnya. Tak lama, makhl
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

SUDAH BAIKAN, PUTRI QIAN FENG?

Cahaya remang-remang dari obor yang tertancap di dinding paviliun memantulkan bayangan lembut di sekeliling ruangan. Aroma herbal yang tajam memenuhi udara, menyelimuti tubuh Qian Feng yang terbaring diam di atas ranjang kayu. Kulitnya yang dulu melepuh oleh api, kini mulus, seolah waktu menghapus setiap luka. Sentuhan angin lembah yang sejuk melintasi ruangan, membawa keharuman bunga liar yang tumbuh subur di Lembah Naga Emas.Selama tiga hari, Xiu Juan telah merawat Qian Feng dengan keahlian medisnya. Setiap malam, dia dengan telaten meramu obat dari tanaman yang hanya tumbuh di lembah ini, mencampurkannya dalam mangkuk batu, mengoleskannya lembut pada kulit Qian Feng. Perlahan-lahan, luka yang sebelumnya menganga, kini menghilang tanpa bekas, menyisakan kulit baru yang lembut dan segar.Ketika akhirnya Qian Feng membuka matanya, dunia terasa asing. Cahaya yang masuk dari jendela terasa lembut, dan aroma bunga yang menenangkan menyelimuti sekitarnya. Tidak ada lagi rasa perih atau n
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

KITAB ASSASSIN IMMORTAL

Qian Feng menyerap kata-kata Dewi Naga Emas, merasakan berat dari apa yang akan dihadapinya. Kitab Assassin Immortal, yang hanya sedikit orang pernah mendengar, apalagi melihat, kini menjadi tujuannya. Namun, ia sadar, kekuatan dalam dirinya—meski besar—belum cukup untuk menghadapi sang Master Bela Diri yang menjaga kitab itu.“Kalau begitu, apa rencanamu?” Qian Feng bertanya, matanya tertuju tajam pada Dewi Naga Emas. Ia tahu tak ada waktu untuk keraguan. Kekuatan yang ia butuhkan tak hanya untuk memperbaiki kesalahannya, tapi juga untuk menghadapi bahaya yang mungkin lebih besar dari sekadar dendam pribadi.Dewi Naga Emas tersenyum tipis, mengangkat bahunya dengan sikap santai namun bijaksana. "Kita tidak bisa menyerang langsung. Master Bela Diri Pegunungan Abadi memiliki pengikut yang setia dan daerah kekuasaannya dipenuhi dengan jebakan-jebakan yang bahkan kau, dengan semua kekuatanmu, tak akan bisa menembus tanpa strategi yang matang."Qian Feng mengangguk, menyadari betapa penti
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

KEMBALI KE NEGERI ASSASSIN

Hari yang dijanjikan oleh Dewi Naga Emas akhirnya tiba. Cahaya pagi di Lembah Naga Emas terasa sejuk, mengalirkan semangat baru dalam diri Qian Feng. Tubuhnya, yang dulu hangus oleh api, kini pulih sepenuhnya berkat ramuan dari lembah itu. Ia berdiri dengan penuh energi, siap untuk kembali ke Negeri Assassin.Dengan antusiasme yang tak bisa disembunyikan, Qian Feng memandangi Cincin Dimensi yang berkilau di jemarinya. Berkat cincin itu, perjalanan menuju Negeri Assassin jauh lebih cepat dan mudah. Ia tak perlu lagi bergantung pada peta dari Master Zhuge Liang seperti yang direncanakan sebelumnya. Dalam sekejap, lanskap lembah berganti menjadi pemandangan Negeri Assassin, tanah yang dulu ia tinggalkan dalam keadaan porak poranda."Kita gunakan saja Cincin Dimensi ini, Dewi Naga Emas ... perjalanan akanlebih cepat!"ucap Qian Feng"Kamu masih memiliki Cincin Dimensi? Apa bisa membawaku dan Tiga pendekar lembah Naga Emas ke sana sekaligus?" tanya Xiu Juan."Bisa, Dewi ... tapi kita masuk
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

MALAM DI KOTA ASSASSIN

Dewi Naga Emas bergerak dalam diam, selalu berada di balik bayang-bayang, menjaga agar kehadirannya tidak terlalu mencolok di Negeri Assassin. Ia tahu betul bahwa kehadirannya di tanah asing ini bisa memancing kecurigaan, terutama dari Master Assassin yang, meskipun bersahabat dengan Qian Feng, tetap merupakan sosok yang sulit dipercaya sepenuhnya.Malam di Kota Assassin dingin, diterangi hanya oleh lentera-lentera yang bergoyang tertiup angin, dan keheningan yang menyelimuti jalan-jalan berbatu. Di sebuah penginapan terpencil, Dewi Naga Emas dan tiga pendekar setianya—Suma Hai, We Tian, dan Zhang Yi—beristirahat, tapi kewaspadaan mereka tak pernah lengah. Mereka berada di jantung negeri musuh, dan setiap gerakan harus diperhitungkan dengan cermat.Dari balik jendela kamar penginapan, Dewi Naga Emas mengamati hiruk-pikuk Kota Assassin yang tengah mempersiapkan Festival Naga. Keramaian perlahan mulai terasa. Para penduduk bekerja keras untuk menghias kota, sementara pasukan Master Assa
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

FESTIVAL NAGA

Malam Festival Naga tiba dengan gemuruh kembang api dan sorak-sorai rakyat Negeri Assassin yang memenuhi jalanan kota. Lentera-lentera naga raksasa mengapung di udara, menghiasi langit yang sebelumnya kelam dengan warna merah dan emas. Seakan-akan penderitaan dan kehancuran yang baru saja menimpa negeri ini tak lebih dari bayangan masa lalu, tertutupi oleh euforia perayaan. Musik dan tarian menghidupkan suasana, menciptakan ilusi bahwa semua sudah kembali normal.Di balik keramaian, Putri Qian Feng berdiri di balkon paviliun tempatnya menginap, mengenakan jubah hitam yang membuatnya tak dikenali. Wajahnya serius, pikirannya terfokus pada misi berbahaya yang sebentar lagi akan dijalani. Di belakangnya, Dewi Naga Emas dan tiga pendekarnya—Suma Hai, We Tian, dan Zhang Yi—bersiap dalam bayang-bayang. Para penjaga Pegunungan Abadi, yang terkenal sebagai prajurit tak terkalahkan, telah turun dari gunung untuk ikut serta dalam festival, meninggalkan puncak Pegunungan Abadi yang berangin sepi
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more
PREV
1
...
910111213
...
16
DMCA.com Protection Status