Semua Bab CEO Tampan Itu Ayah Putraku : Bab 91 - Bab 100

154 Bab

91. Penjelasan Mikael

Namun, sebelum Mikael Alexander menjawab pertanyaan kakaknya itu, sang kakak malah tiba-tiba berujar kembali dengan tidak sabar, "Tunggu dulu, Mikael! Sepertinya aku pernah bertemu dengan anak itu."Mikael seketika meringis ketika mendengar ucapan sang kakak. Terlihat Helen sedang mencoba untuk mengingat-ingat.Astaga, untuk saat ini dia sangat kesal atas kemampuan otak kakaknya yang sanggup mengingat hal-hal kecil yang sudah terjadi beberapa waktu yang lalu.Tetapi, mungkin memang Helen harus diberitahu saat ini sehingga dia pun hanya menunggu kemarahan kakaknya meledak kembali."Ah, sial. Aku baru ingat. Itu anak yang aku temuin dengan tidak sengaja di resort di Indonesia waktu itu kan? Iya kan, Mikael? Itu anak kecil yang kau bilang kau tidak tahu informasi mengenai ibunya itu kan? Kau hanya tahu ibunya bekerja di sana dan kau bermain dengan anak kecil itu untuk menghabiskan waktumu," ucap Helen.Helen hampir saja akan meledak lagi. Ternyata firasatnya saat itu memang benar adanya.
Baca selengkapnya

92. Berita Baru

Ananta hanya bisa menjawabnya dengan sebuah senyuman.Bagaimana mungkin dirinya tidak akan datang? Sementara dirinyalah adalah pengantin dari bos mereka itu?"Wah! Aku jadi penasaran tentang siapa calon pengantin Pak Mikael?" ucap Sarah, salah satu karyawan yang terlihat begitu senang sekali bergosip tentang bos mereka yang super tampan itu.Namun, pada dasarnya begitu banyak orang yang suka menggosipkan tentang bos mereka dikarenakan Mikael Alexander yang begitu misterius.Seseorang lainnya menjawab, "Sudah pasti orangnya cantik luar biasa karena tidak mungkin Pak Mikael yang jelas-jelas ketampanannya di luar batas pikiran manusia itu akan memilih perempuan yang biasa-biasa saja." Handi menggelengkan kepalanya, tidak setuju, "Aku sama sekali tidak setuju tentang hal. Well, sebagai seorang laki-laki kita itu tidak hanya melihat orang dari fisiknya aja.""Halah, itu kan kalau kamu. Kalau Pak Mikael sudah jelas pasti milihnya yang cantik lah," sahut yang lain, menolak gagasan Handi.Sa
Baca selengkapnya

93. Usaha Mikael

Ananta memukul bahu suaminya dan Mikael pun hanya tertawa pelan."Apa yang sedang kamu bicarakan? Aku sama sekali belum ingin memiliki anak lagi," ucap Ananta, tak ingin menatap sang suami yang dia tahu pasti sedang menggodanya habis-habisan.Mikael lalu menganggukkan kepalanya, seakan langsung mengerti apa yang dimaksud istrinya. "Aku tahu, Anantaku Sayang. Lagi pula, Sean baru saja memiliki orang tua lengkap. Aku juga ingin dia merasakan kasih sayang kita lebih lama." Dia berkata sembari menatap ke arah istrinya walaupun Ananta sama sekali tak melihatnya karena cukup malu."Tapi, bukan berarti aku tidak ingin memiliki anak lagi ya Sayang. Aku mau, Nanta. Hanya saja, mungkin tidak untuk sekarang ini," tambah Mikael.Ananta sungguh bersyukur Mikael ternyata juga berpikir seperti dirinya. Dia awalnya sempat khawatir bila Mikael segera menginginkan seorang anak. Sudah tentu hal ini akan berat bagi Sean. "Itulah yang juga aku pikirkan. Dan jika suatu saat nanti ternyata aku diberi kese
Baca selengkapnya

94. Rahasia Keluarga Wiriyo yang Lain

"Hentikan, Mikael! Berhenti bercanda dan cepatlah tidur sana!" ucap Ananta yang kemudian berpura-pura melihat sekelilingnya daripada harus bertatapan dengan suaminya.Wanita itu hanya tak ingin terlihat begitu sangat malu di depan sang suami sehingga dia memilih untuk segera menarik selimutnya untuk menyelimuti seluruh tubuhnya.Dia bahkan berbaring miring dan memunggungi Mikael agar pria itu tidak bisa melihat wajahnya yang telah memerah.Mikael malah berpikir bila istrinya itu sangatlah menggemaskan. "Nanta, apa kamu sedang menggodaku, Sayangku?" Ananta terkejut mendengar ucapan suaminya itu sehingga dia pun terpaksa menoleh dan mendapati suaminya sedang menatapnya dengan senyuman nakalnya.Sebelum sempat membalas ucapan Mikael, pria itu sudah mengunci bibir Ananta dengan bibirnya dan tidak membiarkan wanita itu lolos darinya.Ananta tidak menolak tetapi terkadang mendorong suaminya itu untuk sedikit lebih menjauh dikarenakan dia har
Baca selengkapnya

95. Keluarga Alexander

Mikael pun tersenyum mengejek, "Kurasa dia memang sedang menggali lubang kuburnya sendiri."Arsen menganggukkan kepalanya, "Aku setuju. Tapi, tidakkah kamu pikirkan sebenarnya wanita itu eh maksud aku Vina sedang sangat tertekan sekarang?""Bayangin aja nih, dia sudah nikah selama bertahun-tahun sama Alan Samudera itu dan belum juga hamil. Gimana enggak stres itu dia?" tambah Arsen."Apa peduliku? Dia sudah membuat istriku menderita dalam waktu yang cukup lama, buat apa aku memiliki rasa kasihan terhadap orang yang bahkan tidak memikirkan saudaranya sama sekali?" balas Mikael, terdengar kejam tapi dia memang benar-benar tak peduli sedikit pun.Arsen membalas, "Tapi, Mike. Kalau saja Ananta tidak diusir dari rumahnya, bukankah kamu belum tentu juga bertemu dengan dia?"Mikael terdiam. Sungguh sebal jika dikaitkan dengan hal itu."Pertemuanku dengan Ananta tidak ada hubungannya dengan apa yang sudah dilakukan oleh Vina. Dia dan keluarganya harus segera membayar apa yang sudah mereka lak
Baca selengkapnya

96. Terlalu Mirip

Para karyawan the Himalaya Resort yang sudah mengenal Ananta sejak lama itu terlihat bingung.Namun, Sherly yang menjawab ucapan salah satu anak buahnya itu, "Apa yang tidak mungkin? Kini setelah melihat ternyata Pak Mikael menikahi Ananta, semua hal itu mungkin terjadi termasuk Sean yang ternyata putra kandung mereka berdua."Wanita itu juga tengah melihat betapa miripnya Sean dan Mikael sehingga dia berpikir semuanya sangat mungkin.Alexa  punikut menanggapi juga, "Benar. Aku baru sadar kalau wajah mereka begitu sangat mirip, seolah Sean itu adalah versi muda dari Pak Mikael. Ya enggak?"Ternyata bukan hanya Alexa dan Sherly saja yang mendukung pendapat Handi, tetapi kemudian Cindy juga beranggapan, "Kalian benar. Kemungkinan besar Sean memang putra kandung Pak Mikael. Rambut sama, warna mata juga sama. Dan lihatlah senyum mereka, sama persis."Dia lalu melanjutkan dengan cepat, "Kalau saja kalian semua masih ingat, di saat Sean kecelakaan w
Baca selengkapnya

97. Misi Mikael

"Tentu, tentu saja, mari bicara," balas Desta seakan mendapatkan apa yang dia inginkan. Sungguh Haruka tidak pernah menyangka bila laki-laki yang menurutnya sangat kaku seperti Andrew itu bisa terpancing dengan apa yang dilakukan oleh Desta.Padahal, beberapa waktu yang lalu Andrew terlihat masih tidak menyukainya dan bahkan sangat terganggu jika ada dirinya di sekitar orang itu. Awalnya Haruka mengira bila Andrew kemungkinan besar memang sama sekali tidak menyukai dirinya. Tetapi, melihat cara Desta menggoda laki-laki itu dan ekspresi yang ditunjukkan oleh Andrew, Haruka ingin sekali percaya bahwa Andrew memiliki perasaan untuk dirinya.Semoga kamu benar-benar menyukaiku, orang kaku! Haruka membatin.Andrew kemudian mengajak Desta untuk berbicara di bagian pinggir gedung agar tak ada yang mengganggu mereka."Baiklah, sekarang kita sudah berdua saja. Apa yang ingin Anda bicarakan dengan saya?" Desta bertanya dengan tatapan santai.Andrew heran sekali melihat ada orang yang begitu t
Baca selengkapnya

98. Dasar Tidak Tahu Malu!

Mikael Alexander pun kemudian segera menceritakan tentang bagaimana dia dulunya pernah bertemu dengan Ananta di suatu klub malam secara tidak sengaja.Setelah itu dia melanjutkan ceritanya tentang bagaimana Ananta akhirnya terusir dari keluarga besar itu sampai akhirnya harus hidup hanya berdua dengan putra mereka hingga kemudian bertemu dengan Mikael setelah bertahun-tahun lamanya.Saat mendengar cerita itu, Helen sontak membungkam mulutnya sendiri karena terlalu terkejut. Rasa tak percaya langsung menguasai dirinya."Mike, kau ini sedang tidak mengarang sebuah cerita kan? Bukan kisah dalam novel kan yang sedang kamu katakan ini?" ucap Helen rasanya masih terlihat sulit untuk mempercayainya.Mikael berkata setelah menghela napas, "Helen, tentu saja itu nyata. Untuk apa aku mau repot-repot mengarang cerita? Apa menurutmu aku memiliki waktu luang yang begitu sangat banyak untuk membaca novel lalu menceritakannya kepadamu?"Sungguh dia tak berpikir bila kakaknya akan berpikir konyol sep
Baca selengkapnya

99. Syarat

Rasa takutpun segera menyergap Liana. Terlihat sangat jelas tak begitu jauh di depan matanya ada sebuah pemandangan di mana sebuah keluarga begitu saling menyayangi. Jelas dia bahkan sudah kalah jauh sebelum dia bertarung untuk mendapatkan hati Mikael Alexander. Dia kalah telak. Sudah sangat mustahil baginya merebut hati Mikael.Wanita itu bahkan tak sanggup untuk memikirkan apa yang harus dia lakukan selanjutnya karena saking terkejutnya."Astaga, mengapa aku bisa sebodoh ini? Kenapa aku tidak mengetahui apapun padahal semuanya sudah terpampang dengan begitu sangat jelasnya?" Wanita itu menggumam sendirian tetapi karena tak mau terlihat berada di sana oleh Ananta, dia segera memilih untuk pergi dari tempat itu dengan tergesa-gesa."Eh, kenapa dia?" tanya seorang calon karyawan.Salah seorang temannya menanggapi, "Dia pasti sangat kaget sekali. Terlalu malu mungkin, jadi sampai memilih untuk pergi.""Ya lagian dia itu tadi somnbong banget, sampai heran sendiri aku. Kok bisa ada oran
Baca selengkapnya

100. The Ending

Mendengar pernyataan dari Ananta, tentu saja seketika membuat semua orang yang ada di tempat itu terkejut bukan main.Vina menjadi orang pertama yang berani membuka mulut. "Apa kata Mbak Nanta? Mbak Nanta istri Mikael? Bagaimana bisa?""Dan apa kata Mbak tadi? Direktur utama? Apa maksudnya lagi itu?" tanya Vina.Ananta sungguh tak menyangka akan berhadapan dengan adiknya seperti ini lagi. Sungguh, tak sekali pun dia pernah berpikir untuk menyakiti keluarganya.Akan tetapi, dia harus melakukannya. "Apa kamu tadi tidak dengar apa yang aku katakan, Vin? Aku ... istri Mikael Alexander. Masa kurang jelas?" tanya Ananta.Vina ternganga. Masih kesulitan menerima kenyataan tapi sebelum dia sempat membalas ucapan sang kakak, Ananta dengan cepat berkata, "Aku direktur utama yang akan menggantikan papa."Wanita itu segera menoleh ke arah sang papa dan terlihat sedih karena harus mengatakan hal itu, tapi Ananta memilih untuk meneguhkan hati dan mengabaikan rasa empatinya sedikit dalam hal ini.J
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
16
DMCA.com Protection Status