Home / Romansa / CEO Tampan Itu Ayah Putraku / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of CEO Tampan Itu Ayah Putraku : Chapter 71 - Chapter 80

154 Chapters

71. Perdebatan Sengit

"Iya, Paman. Om Desta suka ajak Sean main," jawab Sean dengan begitu polosnya.Mikael merasa kecemburuannya mulai meningkat tapi dia tidak bisa marah pada putranya. Jelas bocah kecil itu sama sekali tidak bersalah."Ayo, Paman!" ajak Sean.Kakinya yang sudah berangsur pulih membuat anak kecil itu bisa berjalan dengan lancar dan sambil menggandeng Mikael dia menghampiri Desta yang tersenyum lebar kepadanya.Desta bahkan membungkuk rendah dan kemudian Mikael menyaksikan bagaimana putranya berlari ke arah Desta lalu memeluk pria itu.Oh, Mikael tidak suka melihatnya tapi dia tahu dia tidak bisa berbuat apapun. Sementara Ananta sempat melirik ke arah Mikael yang menampilkan ekspresi masam itu."Kamu sudah sembuh, jagoan?" tanya Desta yang kemudian menggendong anak itu."Sudah, Om." Sean menjawab masih dalam gendongan.Ananta pun berkata, "Sean, turun! Kamu sudah besar.""Enggak apa-apa, Mbak. Lagi pula, aku juga lagi kangen banget sama Sean," ucap Desta."Maaf ya, Mbak. Aku nggak bisa jen
Read more

72. Milik Kamu?

Mikael dikenal sebagai seorang pebisnis kejam, tapi tak pernah menghancurkan orang hanya karena masalah pribadi. Namun, dia telah berubah. Terhitung mulai dari niatnya yang ingin menghancurkan keluarga Wiriyo yang telah membuat hidup Ananta dan putranya menjadi menyedihkan."Entahlah, saya belum tahu," jawab Mikael masih dengan ekspresi tenang yang menakutkan.Desta bukannya tidak tahu Mikael sedang berusaha mengancamnya, hanya saja dia belum bisa menganalisis apa yang mungkin akan dilakukan oleh Mikael.Dia pun juga masih menatapnya dengan aura permusuhan yang sangat jelas seakan Desta sendiri sudah memantapkan diri untuk bersaing dengan orang itu."Namun, ada satu hal yang pasti yang harus kamu ketahui. Saya tidak suka milik saya didekati oleh orang lain," ucap Mikael.Desta tertawa sinis menanggapinya."Milik kamu? Ananta bukan milik siapa-siapa."Mikael tidak sempat membalas karena ia sudah mendengar suara kaki Ananta yang menuju ke ruang tamu.Ketika wanita itu tiba dengan membaw
Read more

73. Perubahan Desta

Desta terdiam selama beberapa saat. Kedua matanya bertemu tatap dengan mata Haruka, sepasang mata indah yang dulunya membuatnya sangat jatuh hati.Tapi, kini perasaannya benar-benar sudah hilang pada gadis itu sehingga tatapannya dulu yang begitu menggetarkan hatinya itu kini tak lagi berefek sama kepada dirinya.Pria muda itu pun tersenyum pada Haruka, "Menatap Nanta seperti apa yang kamu maksud, Haruka?"Haruka balas tersenyum sinis, "Jangan pura-pura nggak tahu, Desta! Aku yakin kamu pun tahu apa yang aku maksud."Suara sinisnya itu terlihat begitu sangat jelas sehingga Desta pun dengan cepat memahami bila Haruka tidak suka dengan tindakannya.Desta menghela napas panjang, "Lalu, jika memang kamu tahu, mengapa kamu malah membahas soal itu?"Haruka semakin tidak mengerti dengan tujuan Desta. "Des, aku nggak tahu apa yang sedang kamu pikirkan saat ini. Tapi, jika kamu masih bisa berpikir dengan benar, kamu tidak akan melakukan hal itu."Haruka pun bangkit dari kursinya dan hendak men
Read more

74. Pertanyaan Haruka

Haruka menatap sahabatnya itu dengan tatapan penuh serius.Setelah dia melihat bagaimana kecemasan yang sedang melanda Ananta, ia pun kini begitu mengerti bahwa Ananta hanya memikirkan bagaimana putranya.Segala yang dia lakukan tak lepas dari pada melindungi putranya yang sangat dia cintai itu.Haruka pun memegang kedua tangan sahabatnya itu lalu berujar dengan nada yang begitu pelan dan lembut, "Nanta, aku tahu apa yang kamu sedang cemaskan. Aku tahu banget kalau kamu juga pasti inginnya Sean mendapatkan yang terbaik. Tapi, Nan. Kamu juga harus tahu satu hal bila semua itu hanyalah bentuk kekhawatiranmu sendiri.""Hanya ada di dalam kepalamu sendiri."Haruka menjeda sesaat dan melihat reaksi sang sahabat yang kini tengah memikirkan ucapannya.Setelah yakin Ananta mengerti apa yang dia maksud, Haruka pun kembali melanjutkan, "Dan kamu tidak seharusnya terlalu memikirkan sesuatu yang belum terjadi. Kita tidak pernah tahu apa yang mungkin bisa terjadi karena masa depan itu misterius, N
Read more

75. Balas Dendam?

"Saya dukung seseorang yang bisa membahagiakan Ananta sekaligus Sean," jawab Haruka yang tentu saja terdengar diplomatis.Hal itu membuat Mikael terdiam selama beberapa detik sehingga Haruka pun menegaskan kembali ucapannya, "Dan yang aku pikir yang bisa membuat Ananta dan Sean bahagia adalah kamu.""Aku mungkin memang belum mengenal kamu lebih jauh tetapi aku sudah mengenal Desta lebih lama sehingga aku tahu bukan dia yang dibutuhkan oleh Ananta dan juga Sean."Gadis itu menatap lurus-lurus dengan penuh keyakinan. "Ya, meskipun aku tahu kamu pernah membuatnya harus menanggung semua hal itu sendirian, tapi ya aku tahu juga itu karena ketidaktahuanmu dan aku tidak akan menyalahkan kamu atas semua itu."Mikael sungguh begitu terkejut tetapi dia kembali tersenyum pada gadis muda yang membuatnya senang itu sehingga dia pun menanggapi, "Saya mengagumi cara berpikir kamu dan terima kasih sudah mau berada di pihak saya."Haruka balas tersenyum dan kemudian mengangkat tangan seakan dia memang
Read more

76. Rumah Baru Mikael

Desta sontak melepaskan tangannya dari lengan Haruka."Apa kamu menilai aku serendah itu?" Pria itu bertanya dengan nada pelan."Dan apa kamu juga menilaiku sepicik itu, Des?" balas Haruka tidak kalah sengit. Gadis muda yang cantik itu mulai kesal karena sepertinya dia pun merasa Desta sudah benar-benar tidak seperti orang yang dia kenal.Desta menggelengkan kepala, "Aku sama sekali tidak pernah berusaha untuk balas dendam kepadamu, Haruka. Aku hanya merasa bisa membuat Ananta dan Sean bahagia. Aku ... sungguh menyukainya dan aku pun juga tidak tahu bagaimana bisa aku menyukainya dalam waktu secepat ini."Haruka sama sekali tidak cemburu mendengar pengakuan itu. Dia pun sebenarnya juga tahu cara Desta mengungkapkan perasaannya itu memanglah tulus.Hanya saja, dia yang belum bisa menerima dan takut jika Desta malah membuat Ananta kebingungan dan tidak nyaman.Lagi pula, Sean memerlukan Ayah kandungnya daripada orang lain.Dan lagi, Mikael juga terlihat sudah lebih akrab dengan Sean. M
Read more

77. Kebenaran

Ananta terpana selama sekian detik, sampai-sampai dirinya juga tak bisa mengeluarkan sebuah jawaban untuk Mikael.Pertanyaan itu sudah keluar dari mulut Mikael beberapa kali tapi Ananta masih saja belum bisa mengatakan 'iya' meski sudah berdiskusi dengan Haruka sekali pun.Mikael sendiri juga tidak mengerti mengapa dirinya sampai begitu ingin memaksakan diri untuk membuat Ananta menerima ajakan nikahnya itu.Yang dia ketahui saat ini dia sangat menyukai kebersamaannya bersama dengan Ananta dan juga Sean seolah dirinya tak ingin terlepas dari dua orang itu."Kita tidak bisa menikah.""Kenapa tidak bisa?" Mikael bertanya seakan memang tak pernah menyerah dengan alasan yang mungkin dilontarkan oleh Ananta.Ananta menghela napas panjang, "Sebab, pernikahan itu harus didasari oleh landasan yang kuat dan bukan hanya karena tanggung jawab semata."Mikael sangatlah bosan mendengar jawaban yang masih sama dari Ananta itu. Jelas dia ingin menikahi wanita itu bukan hanya karena satu hal itu saja
Read more

78. Seorang Pemaksa

"Berhenti meniduri gadis lain dan itu sudah sangat lama, Nanta. Sangat, sangat lama," ujar Mikael sambil menatap Ananta yang juga sedang menatapnya dengan tatapan super lembut.Ananta bisa melihat kejujuran dari dalam mata Mikael tetapi dia masih belum bisa menanggapinya sehingga Mikael berujar lagi, "Aku tahu aku bukan pria lurus-lurus dan sudah melakukan begitu banyak hal yang bahkan mungkin tidak bisa kamu bayangkan. Tapi, pertemuanku denganmu itu sudah mengubah segalanya."Ananta masih bergeming tetapi dia bukannya tidak percaya dengan perkataan Mikael. Dia hanya masih terlalu terkejut dengan semua perkataan pria itu yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.Seorang Mikael Alexander yang sebelumnya dingin dan menyebalkan telah berubah drastis. Siapa yang bisa menerimanya dengan mudah?Mikael pun kembali menambahkan, "Aku belum pernah merasakan seperti ini sebelumnya, tapi aku yakin kalau sebenarnya aku mulai menyukaimu atau bahkan sudah sangat menyukaimu sampai tidak bisa meliha
Read more

79. Berita Buruk

Dokter itu terlihat terdiam selama beberapa saat sebelum kemudian menjawab, "Maaf, Bu. Ibu sedang tidak hamil.""Dan ya, ada sebuah masalah di dalam rahim Ibu," lanjutnya.Mata indah Vina kontan melebar seketika, "Mak-sud Dokter apa? Saya sudah terlambat beberapa hari. Bagaimana mungkin saya tidak hamil? Dan masalah apa yang Dokter maksud?"Sang dokter kandungan itu menghela napas panjang lalu meminta Vina untuk duduk dan mendengarkan penjelasan darinya.Jantung Vina berdebar dengan tidak karuan dan terlihat sekali wanita itu tidak sabar menunggu sang dokter untuk menjawab pertanyaannya.Dokter wanita berusia 40 tahunan itu memperlihatkan sebuah kertas dan mulai menjelaskan, "Begini, Bu. Saya menemukan sebuah ... kista di rahim Ibu."Ketika mendengar pernyataan dokter itu, Vina merasa dunianya seketika runtuh. Seakan ada sebuah sambaran kilat yang menghantamnya begitu sangat keras hingga dia kesulitan untuk memproses informasi itu.Wanita itu hampir saja menangis tetapi dia berusaha u
Read more

80. Perasaan yang Sebenarnya

Sayangnya Alan Samudera tidak akan pernah bisa menemukan jawaban itu jika dia tidak langsung bertanya kepada Vina Wiriyo.Dia telah mengenal dengan sangat baik istrinya itu tetapi Vina yang dia kenal yang sekarang ini sudah jauh sangat berbeda daripada yang dia kenal dahulu.Vina yang sekarang memiliki trik yang sangat banyak dan juga amat licik serta ditambah dengan ambisius. Sementara Vina yang dulu meskipun akhirnya dia tahu sudah menyukai sejak lama tetapi tak pernah mengatakan hal yang sejujurnya dan malah menahan diri demi hubungannya dengan Ananta. Vina yang dulu juga tak pernah memaksa dirinya melakukan sesuatu yang dia suka, tapi Vina yang sekarang menjadi istrinya itu pemaksa. Bahkan, wanita itu tidak segan-segan mengancam dirinya demi mendapatkan keinginannya.Sehingga dia pun berpikir bila dia hanya bisa menemukan jawaban itu jikalau Vina sendirilah yang mengatakan kepadanya.Laki-laki itu menghela napas panjang, "Kamu membuatnya menjadi semakin rumit, Vin."Sedangkan di
Read more
PREV
1
...
678910
...
16
DMCA.com Protection Status