Semua Bab CEO Tampan Itu Ayah Putraku : Bab 61 - Bab 70

154 Bab

61. Akar Masalah

Alan tidak tahu mengapa Vina menurutnya begitu sangat keras kepala.Tetapi, yang pasti dia pun hanya bisa memberi sebuah jawaban yang tidak akan pernah berubah pada wanita itu yakni, "Karena hatiku tidak akan pernah berubah dan kamu juga tahu siapa pemilik hatiku."Setelah mengatakan hal itu Alan segera berganti pakaian lalu malah meninggalkan apartemen yang ditinggali bersama dengan istrinya itu.Begitu Alan pergi, kebencian Vina pada kakak kandungnya itu pun semakin menggunung."Kenapa yang dicintai oleh Alan itu harus kamu, Mbak? Kenapa kamu?"Wanita itu tidak hanya benci pada Ananta yang telah merebut segalanya dari dirinya tetapi juga sangat ingin menghancurkan kakaknya itu."Sejak kecil kamu sudah merebut segalanya, Mbak. Lalu, kenapa Alan yang satu-satunya ingin aku miliki tapi juga kau rebut? Kenapa harus kamu yang dapat semuanya? Kenapa?"Tiba-tiba saja Vina seolah teringat akan masa-masa lalunya di mana saat itu Vina dan Ananta masih berstatus sebagai seorang pelajar.Bebera
Baca selengkapnya

62. Malam Perdana

Namun, apa yang mau dikata. Vina tetap saja tak pernah bisa menghancurkan hubungan antara Alan dan Ananta.Alan benar-benar begitu sangat setia kepada kakaknya itu, sementara sang kakak pun juga terlihat begitu mencintai Alan.Rasa irinya pun kemudian menjadi-jadi. Vina tetap tak bisa melepaskan Alan begitu saja meskipun dia tidak bisa berbuat apapun.Hingga pada akhirnya dia malah menjadi saksi di mana Alan melamar Ananta.Kala itu, suasananya begitu sangat romantis. Alan melamar Ananta di saat hari ulang tahun sang kakak."Aku tidak pernah bertemu dengan seorang wanita yang sangat sempurna sepertimu sehingga hati ini tidak pernah bisa rela jika kamu bersanding dengan pria yang lain."Para keluarga yang hadir di perayaan hari ulang tahun Ananta Wiriyo itu dibuat terkagum-kagum dengan pernyataan cinta Alan kepada Ananta."Maka dari itu izinkanlah aku untuk menjadi pendampingmu untuk selamanya," lanjut Alan dengan tatapan mata yang begitu penuh cinta pada Ananta.Ananta yang memang sam
Baca selengkapnya

63. Rayuan

Nyatanya cara Vina merayu kakaknya itu berhasil. Pada akhirnya Ananta pergi ke klub malam tersebut bersama dengan Vina dan memakai gaun merah seksi yang memperlihatkan belahan dadanya. Jelas sekali Ananta merasa sangat risih dengan penampilannya sendiri, tapi dia memilih untuk mengabaikan rasa tidak nyaman itu.Dalam hati, Vina sungguh benar-benar sangat iri terhadap Ananta yang hanya memakai gaun itu tanpa riasan saja saat itu sudah terlihat begitu sangat cantik dan luar biasa menawan.Terlebih lagi, Vina juga telah berhasil mendandani Ananta layaknya seorang ratu pesta di klub malam itu dengan perona bibir merah menyala yang warnanya sama dengan gaun yang dia kenakan.Tak heran begitu mereka berdua menginjakkan kaki mereka ke dalam tempat di mana orang-orang bebas menari dan mengekspresikan dirinya itu, Ananta langsung menjadi pusat perhatian.Begitu banyak sekali lelaki yang memandang dengan penuh ketertarikan pada Ananta yang pada saat malam itu terlihat begitu memukau dan sangat
Baca selengkapnya

64. Penyegaran untuk Vina

Perkataan-perkataan keluarganya itu sungguh seakan sangat menampar Vina. Segala hal yang dia inginkan pun pupus seketika. Usahanya hancur lebur alias tak menghasilkan apapun selain kepergian Ananta.Dia tidak pernah menginginkan hal itu terjadi kepadanya. Bahkan, saat itu keluarganya dengan terang-terangan memintanya untuk secara tidak langsung menggantikan Ananta.Dia diminta untuk seolah menjadi Ananta. Dia diharuskan untuk mempelajari begitu banyak hal sampai dia sendiri tidak yakin dia memiliki kebebasan untuk melakukan sesuatu.Akan tetapi, setelah semua itu beruntungnya dia mendapatkan sebuah balasan yang membuat dirinya bisa tersenyum lebar."Keluarga Samudera meminta bantuan kepada kita." Alma berkata di suatu malam."Perusahaan mereka sedang berada di masa krisis dan hanya kita yang bisa menolong mereka," lanjut Alma sambil menatap semua anggota keluarganya.Johan tentu saja mengetahuinya karena dialah yang diajak berdiskusi sebelumnya oleh keluarga Samudera."Tapi, aku sudah
Baca selengkapnya

65. Ayo Kita Menikah!

"Maaf, Mas. Sebenarnya aku sudah menyukaimu sejak lama, tetapi tidak pernah mengungkapkannya karena aku menghargai hubungan kalian berdua," jelas Vina.Dia memasang ekspresi memelas sebisa mungkin agar Alan bersimpatik kepadanya.Alan bukannya tidak mengerti perasaan wanita itu tetapi dia malah terlihat tidak bisa menerimanya. Pria itu takut jika hubungan suami istri mereka malah terasa canggung. Dan memang benar, sejak saat itulah hubungan keduanya malah memburuk dan semakin tidak baik ketika Alan semakin merasa Vina berusaha untuk mengambil hatinya.Bahkan, tanpa segan-segan Vina menggunakan cara kotor untuk memikat Alan tanpa sepengetahuan Alan. Tapi, Alan masih tidak bisa menerima cinta istri sahnya itu.Vina selalu menutupi semua rasa sakit hatinya di depan keluarganya dan meskipun berulang kali diguncang oleh rasa kesedihan yang begitu dalam dikarenakan perlakuan Alan yang tak terlalu baik terhadapnya, dia masih melindungi pria itu dari keluarganya.Kini sudah bertahun-tahun la
Baca selengkapnya

66. Tidak Pengalaman

"Tidak. Tentu saja aku tidak membencimu. Aku hanya ... hanya ....""Hanya apa?" Mikael menuntut.Ananta tidak yakin bagaimana cara menjelaskannya dengan benar tetapi dia berusaha agar tidak menyinggung Mikael."Begini ... kamu masih bisa mengerjakan semua tanggung jawabmu pada Sean itu tanpa menikahi aku."Mikael menggelengkan kepalanya dengan tegas, "Tidak bisa.""Apa maksudmu tidak bisa?" tanya Ananta baik yang mulai kebingungan.Mikael pun mulai juga ikut bingung bagaimana cara dia menjelaskannya.Dia tidak mungkin mengatakan pada Ananta bila dia tidak hanya ingin menjadi ayah Sean yang resmi di mata hukum tetapi juga ingin menjadi suaminya.Hal ini karena dia tahu dengan pasti bila Ananta tidak akan percaya kepadanya.Ananta malah akan menganggapnya gila karena sudah menyukainya dalam waktu yang bisa dikatakan sangat singkat.Maka, Mikael mencoba untuk memutar otak dan membalas ucapan wanita itu, "Tidak akan sama. Aku ingin menjadi ayahnya setiap hari, setiap saat. Aku ingin menja
Baca selengkapnya

67. Bercanda Ya Dia?

Cinta?Satu kata itu terucap kembali di dalam hati Mikael.Andrew yang melihat kebingungan dan juga keterkejutan lewat sorot mata Mikael itu benar-benar memahaminya dengan sangat baik.Tentu saja, selama dia mengenal Mikael Alexander, pria itu tidak sekalipun memiliki perasaan itu untuk seorang wanita.Seorang wanita hanyalah teman tidur untuknya. Mikael memperlakukan mereka semua dengan cara yang sama, hanya seperti seseorang yang telah membantunya dalam masalah seksualnya. Tak pernah sekali pun dia mengistimewakan seorang wanita. Hanya Ananta. Seorang yang sudah membuatnya gelisah bertahun-tahun, yang padahal hanya ditemuinya dalam waktu beberapa jam saja. "Sir, jika Anda masih meragukan perasaan Anda sendiri, Anda mungkin bisa mencoba satu hal," ucap Andrew, mencoba ingin memberi saran.Mikael membalas tanpa menoleh, "Apa?""Anda mungkin bisa mencoba untuk membawa Bu Ananta ke tempat tidur Anda secara diam-diam."Wajah Mikael seketika mengeras, "Kau sudah gila? Dia akan langsung
Baca selengkapnya

68. Kau Sudah Gila Ya?

Ananta menggigit bibir bawahnya, sesuatu yang selalu dia lakukan ketika dia sedang gelisah. Hal itu pun juga tak luput dari perhatian Mikael hingga laki-laki yang mulai berpikir tidak jernih itu langsung saja mengalihkan pandangannya dari bibir Ananta.Mikael, apa kau sudah gila?Bagaimana bisa kau bisa terpengaruh hanya dengan melihat dia menggigit bibirnya?Kau sudah tak waras. Apa sebegitu frustrasinya kah dirimu tak bisa mendapatkan dia? Mikael mulai membenci dirinya sendiri yang hampir tidak sanggup mengontrol diri itu. Tangannya bahkan mengepal erat di dua sisi demi menjaga kewarasannya."Katakan alasannya dengan jelas!" ucap Mikael tanpa memandang ke arah Ananta.Ananta menghela napas panjang, "Kamu tahu semuanya. Bagaimana bisa aku bekerja sebagai sekretarismu lagi? Aku ... tidak nyaman. Kamu pun pasti merasa sangat aneh.""Aku tidak.""Tapi aku nggak bisa." Ananta bersikeras.Mikael ingin sekali berteriak marah pada wanita itu. Tetapi, saat dia teringat mereka sedang berada
Baca selengkapnya

69. Jas Siapa?

Mikael Alexander melangkah dengan pasti masuk ke dalam area rumah sakit.Sesungguhnya jika orang biasa dirinya pasti akan dilarang untuk masuk menjenguk pasien di jam-jam tengah malam seperti itu. Tetapi, setelah sebelumnya Andrew telah mendapatkan izin khusus dari pihak rumah sakit, maka laki-laki itu pun bebas mengunjungi putranya kapanpun dia ingin.Tentunya hal ini dikarenakan kekuatan uang yang dimiliki oleh Mikael.Kemarahan jelas sedang menguasai dirinya hingga dia seakan merasa lehernya sedang tercekik. Dia tidak peduli akan tatapan penuh kekaguman beberapa orang wanita yang merupakan staff rumah sakit kepadanya. Tujuannya hanya satu, yakni menuju kamar ruang rawat putranya.Perlahan dia membuka pintu kamar Sean. Dia melangkah dengan begitu sangat pelan tanpa suara, seolah memang tak ingin membangunkan putranya yang terlihat sedang terlelap dengan damai itu.Dia menatapnya sekilas dengan penuh kasih lalu mulai berjalan mendekat pada Ananta yang tengah tertidur di dekat ranjang
Baca selengkapnya

70. Kecemburuan yang Aneh

Mata indah itu membius Ananta hingga jantungnya berdebar dengan begitu kencangnya. Saking begitu kencang, Ananta sampai takut Mikael akan mengetahuinya. Dan benar saja, Mikael memang mendengar degup jantung itu tapi dia tidak berpikir jauh. Dia mengira Ananta hanya sedang terkejut saja. Salah satu tangan Ananta masih dipegang oleh Mikael dan tak mungkin baginya bergerak dengan leluasa. Mikael masih menatapnya dengan begitu dalam dan mulai bisa merasakan bagaimana wanita itu terlihat gugup ketika dia tatap. "Katakan, Ananta. Apa yang harus aku lakukan?" tuntut Mikael lagi. Ananta tidak boleh ketahuan dan dia pun segera memaksa dirinya untuk terlepas dari Mikael. Begitu dia berhasil melepaskan tangan itu dari Mikael, dia berkata cepat, "Kenapa kamu membahas hal itu lagi? Bukankah kemarin sudah jelas?" "Tidak. Sama sekali tidak jelas." "Apanya lagi yang masih belum kurang jelas? Kan sudah aku katakan kalau kamu tidak perlu bertanggung jawab kepadaku. Cukup ke Sean aja," ucap Anant
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
16
DMCA.com Protection Status