Home / Romansa / CEO Tampan Itu Ayah Putraku / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of CEO Tampan Itu Ayah Putraku : Chapter 41 - Chapter 50

154 Chapters

41. Selamat!

"Ya kalau dari yang kudengar memang begitu," jawab Handi.Mereka pun langsung saling berpandangan dengan keheranan yang begitu sangat jelas terlihat di wajah mereka."Kalau memang benar mereka saudaraan, kenapa Bu Nanta kayanya bersikap asing dengan mereka? Tak satu kali pun waktu itu dia menyebut bila mereka adalah keluarganya," balas yang lain."Yang lebih sinting lagi, kalau memang dia itu saudaranya Bu Nanta, kenapa dia malah menyusahkan Bu Nanta dan bikin dia jadi menanggung kerugian yang besar begitu?" Handi merasa kasihan luar biasa, "Aku pikir mereka punya masalah jadi ya ... mungkin situasinya sulit sehingga akhirnya yah ... entahlah, pokoknya. Nggak paham aku."Pria muda itu memilih untuk tidak melanjutkan ucapannya lantaran takut salah bicara. Para staf pun tak bisa bergosip lebih lanjut karena banyak tamu yang mulai berlalu lalang di area lobby. Mereka juga kembali mengerjakan tugas mereka masing-masing karena tak mau dihukum telah lalai akan pekerjaan mereka.Sementara
Read more

42. Apple Restaurant

"Nggak penting aku tahu dari mana. Yang sekarang aku mau tahu adalah jawaban kamu," pungkas Alan.Vina seketika gelagapan karena tak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaan Alan.Bahkan, hanya dari nada suaranya saja, Vina bisa langsung tahu jika saat ini Alan begitu sangat marah kepadanya.Dikarenakan wanita itu tak kunjung membalas ucapannya, Alan pun kemudian berkata, "Kita bicara di Apple restaurant siang ini."Tak menunggu balasan dari Vina, pria itu sudah dengan cepat memutuskan panggilan telepon itu.Begitu selesai memanggil sama istri, Alan sontak melempar ponselnya dengan begitu sangat kesal.Dia pun beralih menoleh ke arah Bagus, salah satu anak buah yang paling dia percayai."Sekarang di mana posisi Vina?" tanya Alan."Masih di perjalanan, Pak. Tak terlalu jauh dari the Himalaya Resort."Alan menggigit bibir bawahnya karena mulai frustrasi. "Harusnya aku tahu kalau wanita itu akan berbuat nekat. Sebenarnya apa yang ada di dalam kepalanya sampai menemui Ananta lagi?"Namun,
Read more

43. Wiriyo Group

Bagus pun segera mengatakan hasil dari pencariannya kepada Alan yang memang sudah menunggunya. Alan pun seketika langsung saja bergegas menuju ke rumah dari orang yang telah ditemui oleh istrinya itu."Kita lihat, sebenarnya apakah dia memang benar-benar setia kepadaku atau sebenarnya hanya bualan saja," ujar Alan.Sungguh dia akan senang bila mendapati istrinya ternyata berselingkuh darinya. Itu bisa menjadi salah satu cara yang bisa dia gunakan untuk lepas dari Vina Wiriyo.Meskipun ini bukan berarti bila dia akan mengejar-ngejar Ananta lagi, tapi setidaknya bisa lepas dari wanita yang tidak bisa dia cintai itu akan membuatnya lega.Di sisi lain saat ini Mikael Alexander baru saja turun dari mobiln mewahnya yang seharga enam miliar rupiah ditemani oleh Andrew yang selalu berada di sampingnya.Bukan karena Mikael satu-satunya yang menjadi pemilik mobil mewah itu tapi masalahnya adalah itu mobil keluaran jenis terbaru sehingga beberapa orang yang mengetahui tipe mobil itu menjadi tak
Read more

44. Daycare

Di samping sang pembawa itu ada dua badut yang membuat perayaan ulang tahun itu semakin meriah. Ananta yakin putranya sangat menikmati acara itu dikarenakan dia pun juga menyukai badut.Bahkan, secara khusus beberapa waktu yang lalu Sean mengatakan jika perayaan ulang tahunnya yang berikutnya dia ingin melihat badut."Pertanyaannya sangat mudah sekali, Nanti kalian tinggal angkat tangannya dan kemudian maju untuk mengucapkan jawabannya." Ananta tersenyum melihat putranya yang terlihat begitu sangat antusias di sana."Oke, sekarang pertanyaan pertama ya. Ini tentang warna pelangi. Hayo, berapakah jumlah warna di dalam pelangi kita?" tanya seorang pembawa acara itu.Tanpa diduga ternyata begitu banyak sekali anak-anak yang mengangkat tangan dan terpaksa mereka harus mengambil salah seorang yang tercepat.Seorang gadis kecil maju ke depan dan kemudian menyebutkan 7 warna yang ada di dalam pelangi itu dengan tepat."Hebat. Kak Nadia dapat hadiah dari Kak Sherina ya."Anak yang sedang mer
Read more

45. Kembali

Sean melihat wajah ibunya yang tampak bingung tetapi berkali-kali tetap tersenyum kepadanya ketika mereka berdua sudah sampai di rumah. Sebelumnya, di dalam perjalanan sang ibu sama sekali tidak mengajaknya berbicara dan dia pun juga tidak ingin mengganggu sehingga dia memilih untuk diam saja.Sean tahu pasti sang ibu sedang memikirkan kejadian yang telah terjadi di daycara itu."Ma, maafkan Sean ya." Bocah kecil itu tiba-tiba saja berkata dengan tatapan sedih pada sang ibu.Melihat sang putra menampilkan ekspresi seperti itu tentu saja membuat Ananta menjadi ikut bersedih, "Kenapa kamu harus minta maaf, Sayang? Sean nggak salah apa-apa.""Tapi Sean yang udah buat Mama sedih gara-gara tadi di daycare."Ananta merasa sangat bodoh karena telah membuat putranya menjadi kebingungan karena emosi sesaatnya. Jelas sekali semua yang terjadi bukanlah kesalahan Sean, tapi para staf di daycare yang seharusnya tahu dengan benar hal-hak yang terlarang.Wanita cantik itu pun segera menghempaskan s
Read more

46. Paman Mikael

Tergagap Ananta saat dia membalas, "Tentu saja saya tidak begitu, Sir.""Ah, kalau begitu kamu lebih suka aku berada di sini?" balas Mikael dengan senyum tertahan di bibir seakan memang sengaja ingin mengoda wanita cantik itu dengan senyumnya yang menawan.Ananta langsung saja kesal. Wajah Mikael yang sekarang sangat jauh berbeda dengan wajahnya yang selalu diperlihatkannya biasanya. Saat ini wajah Mikael tampak polos dan hangat.Tapi Ananta telah sadar dirinya ini sedang dijebak. Dia pun berusaha untuk mengabaikan wajah Mikael dan segera saja membalas, "Sir, maaf. Saya sepertinya harus segera menyelesaikan beberapa tugas ini."Dia berkata tanpa memandang ke arah Mikael dan hal itu membuat Mikael menjadi terheran-heran.Hm, apakah itu caramu ketika kamu sedang terpojok, Ananta? Mengalihkan topik karena sudah tidak bisa membalas ucapanku? Mikael membatin.Menarik! puji pria itu di dalam hatinya.Bagi Mikael, hal itu sangat menantang dan layak untuk digali lain kali jika dia memiliki w
Read more

47. Rasa Bersalah

Hati Mikael yang kelewat tidak karuan itu pun semakin menjadi-jadi. Terlebih lagi ketika Sean kembali berkata, "Kata Mama, Sean memiliki seorang papa. Tapi papa hidup jauh dari kami dan bekerja jauh juga."Dia mengatakannya dengan ekspresi wajah tanpa dosa dan Mikael tak sanggup berpaling dari tatapan itu."Mama bilang kalau Sean boleh berkata pada teman-teman kalau Sean benar-benar memiliki papa tapi ... Sean bingung saat Kakak cantik itu bertanya tentang pekerjaan papa. Sean enggak tahu."Perkataan polos itu buat Mikael menjadi orang bodoh seketika. Dia memejamkan matanya selama beberapa detik guna mengontrol emosi yang mulai bangkit dari dalam dirinya. Dikarenakan tidak sanggup menahannnya, Mikael pun dengan cepat langsung memeluk putranya itu untuk pertama kalinya. Dia harap pelukan itu bisa membunuh rasa tidak nyaman yang mulai menggeroti hatinya.Maafin Papa, Sean. Maafkan Papa. Ini semua salah Papa. Mikael membatin.Pria itu kini tahu betapa dirinya telah berbuat hal brengsek
Read more

48. Ini Serius

"Tidak penting hubungan saya dengan Sean itu apa, tapi yang pasti ... Anda telah melakukan sebuah kesalahan besar dengan tidak memberitahu pihak penyelenggara atas apa yang terjadi di hari ulang tahun temannya," ucap Mikael dengan nada dingin.Kepala day care yang bernama Liana itu tentu saja terkejut dengan perkataan yang diucapkan dengan begitu datar dan penuh tuduhan itu.Terlebih lagi orang yang mengucapkannya itu menatapnya dengan tatapan menusuk seakan ingin mencabik-cabik dirinya. Ini pertama kali dirinya menghadapi orang yang begitu dominan tapi terlihat luar biasa sangat menawan seperti pria berwajah bule itu.Dia bahkan menjadi sangat gugup ketika pandangannya bertemu dengan pria yang menurutnya begitu sangat tampan seperti yang digambarkan oleh satpamnya itu.Bodohnya dia, dia tidak bertanya terlebih dahulu pada sang satpam tentang keperluan tamunya sehingga dia tidak bisa mengantisipasi apapun. "Ah, saya mengerti," ucap wanita itu pada akhirnya. "Apa yang Anda mengerti?"
Read more

49. Kesepakatan

Liana awalnya berpikir untuk menolak ide itu.Bagaimana mungkin dirinya yang memiliki citra yang sangat baik di depan semua orang tua dari anak yang dirawat di day care itu diminta untuk meminta maaf di depan publik?Jelas ini akan langsuk merusak reputasinya. Bisa jadi mereka tidak akan mempercayai dirinya lagi dan itu pasti akan sangat berimbas pada kelangsungan kegiatan day care.Dia tidak sanggup membayangkan apabila para orangtua menarik anak-anak mereka lagi untuk dititipkan di tempat itu. Sudah tentu hal ini akan berdampak pada ekonomi tempat itu.Oh, tetapi itu adalah pikiran yang beberapa detik yang lalu dia pikirkan. Saat dia telah berubah pikiran.Namun, begitu dia mengingat kata-kata pria asing itu yang mengatakan akan membiayai seluruh biaya yang akan digunakan saat acara itu maka pikirannya pun berubah drastis.Dia sangat tampan dan kaya, apakah mungkin aku bisa menggodanya?Sebuah pikiran itu terbersit begitu saja di dalam kepalanya.Ah, kurasa aku bisa menggodanya deng
Read more

50. Malam yang Salah?

"Tidak."Andrew tentu saja masih tidak yakin dikarenakan tindakan yang dilakukan oleh sang tuan itu sama saja dengan memberikan sebuah harapan palsu bagi Liana.Tak ada yang menyukai sebuah tipuan dan dia pun takut jika hal ini malah akan berakibat fatal ke depannya."Kalau aku tidak mengajaknya makan malam, dia tidak akan terlalu mengurusi masalah ini dan aku tidak mau Sean menderita lebih banyak hanya karena pihak day care yang tidak bertanggung jawab itu."Andrew yang masih berkonsentrasi dalam mengemudi itu pun menanggapi, "Mengapa Anda tidak membawa dia untuk tinggal bersama dengan Anda saja, Sir?" Mikael mendesah, "Kau tahu betul kalau aku masih belum bisa melakukannya. Belum banyak yang aku tahu tentang Ananta dan akan sangat aneh jika aku langsung meminta putraku.""Apa Anda nantinya akan menikahi Nona Ananta?" tanya Andrew dengan ada yang begitu sangat tenang sehingga dia pun membuat Mikael tidak terlalu terkejut.Namun, tetap saja pria asing itu seolah tidak menyangka akan
Read more
PREV
1
...
34567
...
16
DMCA.com Protection Status