Home / Romansa / CEO Tampan Itu Ayah Putraku / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of CEO Tampan Itu Ayah Putraku : Chapter 111 - Chapter 120

154 Chapters

10. Kebohongan

Sayangnya dia melihat Mikael dan Sean sudah sampai di sana sehingga dia buru-buru memasukkan kertas kecil itu di bagian kantong celananya. Selepas itu, dia berakting seolah sedang mengantuk.Begitu pintu mobil terbuka, Mikael berkata, "Maafkan aku sudah membuatmu menunggu lama, Sayang.""Tidak apa-apa, Mike. Tapi, bisakah kita langsung pulang saja? Aku sangat mengantuk," ujar Ananta.Tapi tiba-tiba Mikael berkata, "Oh, Sayang. Aku sudah terlanjur membeli tiket untuk kita nonton."Sean langsung bersorak, "Di mana, Pa? Film apa?""Film superhero favoritmu, Sayang." Mikael menjawab dengan nada lembut.Sean terlihat antusias seketika. Ananta yang melihat wajah itu pun menjadi melembut kembali, "Oh, baiklah. Kita akan pergi ke sana, tapi di mana bioskop itu terletak, Mike?""Tidak jauh dari sini," kata Mikael yang kemudian sudah meminta sopir untuk segera membawa mereka ke tempat itu.Namun, tidak lupa Ananta bertanya lagi, "Apa kamu menyewa biskop itu juga untuk kita bertiga, Mike?" Mika
Read more

11. Mall

Setelah memiliki tekad yang luar biasa kuat itu, Ananta justru semakin bersandiwara seolah tidak terjadi apa-apa di depan sang suami.Hingga hari liburan mereka yang ke-4, Ananta merasa liburannya berjalan dengan cukup membosankan. Tetapi dia cukup bahagia ketika melihat putranya terlihat seperti mulai menerima apa yang telah diatur oleh ayahnya.Hal itu terlihat dari bagaimana Sean sudah tak lagi bertanya kepada ayahnya jikalau dia tak menemui satupun orang di tempat wisata yang mereka kunjungi."Mike, aku sepertinya harus pergi ke toilet," ucap Ananta ketika mereka sedang berada di tengah jalan.Mikael berkata, "Apa kamu tidak bisa menahannya sebentar, Sayang?""Restoran tujuan kita tidak kurang dari 5 menit lagi kita sudah sampai di sana, Nanta," lanjut Mikael sembari melirik ke arah arlojinya.Sang sopir juga ikut membenarkan bila memang restoran yang menurut Mikael memiliki makanan-makanan yang begitu lezat itu tak jauh lagi dari posisi mereka sekarang.Tetapi, Ananta tetap bers
Read more

12. Saksi

Lima belas menit berlalu, Mikael Alexander mulai tidak sabar menunggu istrinya.Pria itu bukannya curiga pada sang istri tapi lebih pada khawatir kalau istrinya itu tersesat atau malah hilang.Bukan karena dia tak percaya akan kemampuan berkomunikasi istrinya yang sangat bagus dalam bahasa Jerman, tapi karena Ananta belum pernah pergi ke Berlin.Wanita itu memang pandai menggunakan teknologi tapi tetap saja Mikael tak bisa menghilangkan rasa cemasnya.Laki-laki berambut pirang itu pun segera menelepon ponsel Ananta yang ternyata mati sehingga dia kemudian terpaksa menelepon sopirnya.Hatinya mulai dipenuhi oleh rasa khawatir. Ananta sangat jarang mematikan ponselnya.Tapi, dia mencoba menenangkan diri dan berpikir bila mungkin sedang tak ada sinyal di sana sehingga ponsel istrinya itu tak bisa dihubungi."Kenapa lama sekali?" tanya Mikael."Maaf, Sir. Di dalam ada memang banyak sekali orang," jawab sang sopir.Mikael pun terpaksa menunggu dengan sabar.Sean yang begitu sangat bosan be
Read more

13. Kebiasaan Mikael

Gadis itu terlihat terdiam dan Ananta pun langsung paham. Wanita cantik yang sudah tidak sabar mendengar berita mengenai sang suami itu pun segera mengeluarkan sejumlah uang tunai lalu memberikan uang itu pada sang pelayan yang matanya sontak berbinar cerah saat mendapatkan uang yang sangat banyak itu."Anda serius memberikan semua uang ini untuk saya?" tanya gadis itu masih sambil memegang itu."Iya. Saya bisa memberimu lebih jika kamu memberikan informasi yang lebih lengkap pada saya. Uang bukan masalah untuk saya."Jawaban Ananta membuat sang pelayan semakin tertarik pada bisnis menggiurkan itu.Ananta mendesah. Dia benci menggunakan cara seperti ini, tapi dia tidak punya pilihan lain. Sedangkan apa yang dia katakan memanglah benar. Mikael Alexander tak pernah sekali pun mengurusi keuangannya. Pria itu selalu memberikan uang bulanan dengan jumlah yang sangat besar dan jarang dia gunakan. Mikael pun tak pernah mengeceknya. Akan tetapi, bukan berarti dia bisa menggunakan kartu debi
Read more

14. Mikael yang Dulu

Ananta seketika tersenyum pada sang suami dan kemudian memberikan sebuah kecupan 'selamat pagi' untuk Mikael.Mikael balas tersenyum tapi segera bertanya, "Kenapa kamu manis sekali di pagi begini?"Ananta cemberut, "Mengapa? Apa kamu tidak mau aku melakukannya? Kamu tidak suka?"Mikael tertawa kecil, "Oh, bukan begitu. Tentu saja aku sangat menyukainya, tapi ... ketahuilah, Sayang. Kita sedang tidur bersama dengan putra kita tersayang. Lalu, bagaimana jika dia terbangun dan melihatnya?"Ananta mendengus pelan. "Kamu benar-benar merusak suasana, Mikael Alexander.""Oh, Sayang. Aku tidak bermaksud begitu, tapi kamu selalu berkata malu jika kita tertangkap oleh putra kita saat kita sedang bermesraan. Lalu, mengapa kamu sekarang tidak keberatan?" ujar Mikael dengan setengah menahan senyum.Entah mengapa cara istrinya menggodanya itu membuatnya bersemangat dan luar biasa ceria. "Ah, sudahlah, Mike. Aku akan mandi saja," kata Ananta.Akan tetapi, ketika Ananta bergerak menjauh darinya, wan
Read more

15. Trik Ananta

Ananta menggigit bibir, cemas bila Mikael sampai terlebih dulu di rumah mereka. Hal ini akan menimbulkan sebuah kecurigaan Mikael terhadapnya.Tetapi, dia merasa begitu beruntung karena mobil taksi yang dia tumpangi memiliki sopir yang cukup handal sehingga dia berhasil sampai di rumah beberapa menit sebelum Mikael tiba. Dengan mengendap-endap dia masuk lewat pintu belakang dan melempar tas kecil dan sepatunya di dekat tempat sampah di belakang rumah lalu masuk ke dalam rumah.Dia segera menggunakan sandal rumah dia berjalan menuju dapur sambil mengatur napasnya yang terengah-engah. "Sayang, kau di sini rupanya!" ucap Mikael ketika lelaki itu memasuki area dapur.Terlihat istri cantiknya sedang membuat sirup segar berwarna merah.Ananta tersenyum, "Memang di mana lagi aku berada seharusnya, Mikael?"Mikael melebarkan senyum, "Tidak. Maksud aku, tadi aku lihat di CCTV dan aku tidak menemukanmu di mana-mana. Aku pikir kau pergi."Ananta sedikit kaget.Jadi, kau mengecek keberadaanku? U
Read more

16. Si Mantan

Tanpa terduga, Ananta ditarik lebih mendekat ke arah suaminya. Mikael bahkan memberikan senyuman penuh cinta untuk Ananta.Ananta sampai tercengang dengan reaksi spontan Mikael tersebut, terlihat sekali pria itu begitu posesif dan melindungi dirinya.Mike, apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa kamu selalu membuatku bingung?Pria tampan itu kemudian berbisik dengan nada yang begitu sangat lembut di telinga sang istri, "Nanta, dia adalah salah satu wanita yang pernah menghabiskan malam denganku beberapa tahun yang lalu. Maksudku, sebelum kita bertemu lagi."Mikael pun kemudian menjelaskan dengan hati-hati, seakan tak mau istrinya sakit hati."Hanya satu kali aku melakukannya, tapi dia selalu mengejar-ngejarku. Beberapa kali. Tapi, Sayang. Baru kali ini aku melihatnya sejak aku tiab di Inggirs," jelas Mikael.Ananta menghela napas panjang, setidaknya wanita ini hadir sebelum mereka menikah sehingga Mikael memang tidak bersalah dalam hal ini. Hanya saja, tetap saja menghadapi wanita yang p
Read more

17. Si Mantan 2

Sean, anak kecil berusia 8 tahun itu terlihat begitu bahagia karena dijemput oleh kedua orang tuanya.Hal ini termasuk sangat langka baginya karena biasanya hanya salah satu dari kedua orang tuanya itu yang menjemput dirinya.Segera saja dia berlari menuju ke arah Ananta dan Mikael yang menunggu bocah itu dengan senyuman yang begitu hangat."Papa, Mama," panggil bocah yang kini tingginya sudah bertambah banyak itu.Mikael melepaskan gandengan tangannya pada sang istri lalu berlari menyambut putranya itu dan kemudian langsung menggendongnya.Sean tertawa, "Papa, bukankah aku sudah terlalu besar untuk Papa gendong?""Tidak. Kamu tetap akan Papa anggap masih kecil, Nak," balas Mikael sembari mengecup pipi putranya dengan begitu penuh kasih sayang.Wanita seksi yang menyaksikan pemandangan itu pun hanya bisa membelalakkan mata.Mana mungkin?Ini Mikael Alexander yang itu?Yang hanya doyan berkencan dengan wanita tanpa peduli perasaan setiap wanita yang ditiduri?Yang benar saja. Ini tidak
Read more

18. Si Mantan 3

Ananta tahu pasti ujung-ujungnya dia akan ditanyai oleh wanita itu dengan pertanyaan semacam itu. Hanya saja dia masih tak mengerti mengapa wanita semacam Sandra ini tidak memiliki rasa malu.Dia tahu betul, tidak mungkin wanita seperti Sandra ini tidak memiliki seorang suami. Justru Ananta menebak bila suami dari wanita itu bukanlah orang yang sembarangan. Di samping itu, dipastikan dia berasal dari keluarga terpandang. Hal itu terbukti dengan anaknya yang bersekolah yang sama dengan Sean, sebuah sekolah internasional yang banyak di antaranya adalah anak pejabat negara.Ananta memang tidak takut dan dia pun dengan tenang memberikan jawaban yang wanita itu memang sangat inginkan."Ketahuilah, Miss. Pria yang tidak setia dan memilih wanita lain yang juga sudah memiliki istri dan anak juga, berarti pria itu tidak perlu untuk dipertahankan. Pria seperti itu juga tidak pantas menjadi suamiku.""Tidak perlu menunggu dia yang akan meninggalkan aku, tapi akulah yang akan meninggalkannya. Se
Read more

19. Menipu Orang Kantor?

Ananta kembali memaksakan dirinya untuk tersenyum pada sang suami, "Tidak apa-apa, Mike."Tak mungkin dia akan mengatakan hal yang sejujurnya pada Mikael. Mikael terlihat ragu dengan jawaban istrinya sehingga dia segera membalas, "Sayang, kalau soal wanita itu ... kau sama sekali tidak perlu khawatir. Aku sama sekali tidak berminat dengan dia.""Atau dengan wanita manapun juga," lanjut Mikael dengan yakin dan tegas.Ananta menganggukkan kepalanya dan kemudian menyandarkan kepalanya pada dada Mikael yang langsung Mikael elus kepalanya dengan lembut.Sean yang melihat orang tuanya bermesraan itu pun ikut tersenyum senang, termasuk sopir mereka yang juga mengamati kemesraan kedua tuan dan nyonya itu.Di dalam hati bocah kecil itu, dia merasa begitu lega melihat papa dan mamanya kembali akur serta tak berdebat lagi, meskipun untuk hal kecil sekali pun.Begitu sampai di kediaman besar mereka, Ananta segera menyiapkan makan malam untuk mereka dan Mikael sendiri bermain dengan putranya di r
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
16
DMCA.com Protection Status