Home / Romansa / CEO Tampan Itu Ayah Putraku / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of CEO Tampan Itu Ayah Putraku : Chapter 121 - Chapter 130

154 Chapters

20. Bantuan

"Tidak. Kenapa aku harus menipu? Bukankah aku tinggal meminta alamatnya saja pada sekretaris pribadinya?" ujar Ananta.Dia ini adalah istri CEO itu. Mana mungkin dia tidak memiliki hak untuk tahu keberadaan suaminya? Jelas dia memiliki hak itu. Dia masih menjadi istri sah Mikael dan bukankah itu artinya dia adalah 'the first lady' di perusahaan Mikael itu?Maka, tak mau membuang-buang waktu lagi, Ananta pun segera menelepon sekretaris pribadi Mikael. Tetapi setelah bernegosiasi dalam waktu yang cukup lama, Ananta tetap tidak berhasil membuat sang sekretaris pribadi mau memberikan alamat Mikael di Glasgow kepadanya.Dengan kebingungan dia pun hanya memiliki satu pilihan lagi, yakni menghubungi kakak iparnya, Helen Alexander."Helen, aku benar-benar butuh bantuanmu sekarang," ucap Ananta terdengar begitu malas di telinga Helen.Helen mendesah, "Katakan saja apa yang bisa aku bantu untukmu!""Soal Mikael."Helen mengerutkan kening dan menjawab, "Ada apa dengan Mikael, Nanta?"Sebelum wan
Read more

21. Rasa Tak Tega

"Halo, Nanta. Apa kau masih di sana?" tanya Helen.Ananta pun tersadar, "I-iya. Aku masih di sini. Tapi, kau tutup saja panggilan ini. Aku ... sudah tahu apa yang harus aku lakukan.""Kau yakin baik-baik saja, Nanta?" tanya Helen, tak mau bila sang adik ipar sampai terluka gara-gara adik kandungnya yang menurutnya sudah sangat bodoh itu.Ketika Ananta menutup panggilan dari sang kakak ipar, wanita itu tertegun selama beberapa saat hingga kemudian dia malah tertawa miris. Menertawakan situasinya sekarang. Dia rasanya tak bisa mempercayai apa yang dilakukan oleh suaminya itu."Oh, Mikael Alexander. Jadi, sekarang kau sudah berbohong lagi kepadaku," kata Ananta.Wanita itu memijat pelipisnya karena pusing dan mulai tidak mengerti tentang arah apa yang akan dilakukan oleh Mikael.Namun, dia hanya terdiam sebentar karena dia tahu bila dia harus melakukan sesuatu pada suaminya itu.Wanita itu mencoba untuk mengontrol dirinya sampai akhirnya dia merasa tenang setelah beberapa kali melakukan
Read more

22. Kejadian Tak terduga

Perlahan mulut gadis yang mengatup karena sebal itu pun akhirnya membentuk sebuah senyuman yang manis."Kamu berjanji kan, Justin?" ucap Kelly masih mencoba untuk meminta kepastian dari kekasihnya.Justin menganggukkan kepalanya dan kemudian berkata, "Iya, Honey. Pernahkah aku mengingkari apa yang aku katakan?"Kelly terlihat berpikir tetapi kemudian dia pun langsung membalas, "Hm, baiklah. Aku tahu kamu memang tidak pernah ingkar janji. Baiklah, kalau begitu pergilah sekarang."Justin pun segera memeriksa barang-barangnya lagi sebelum akhirnya meninggalkan apartemen yang dia sewa itu.Pria itu lalu pergi ke kantornya dengan menggunakan mobil miliknya yang sudah berusia tua.Mobil itu adalah satu-satunya warisan yang ditinggalkan oleh kedua orang tua Justin yang telah meninggal kira-kira 6 tahun yang lalu di saat pria muda itu masih berkuliah di sebuah universitas.Orangtua Justin tidak memiliki rumah dan hanya memiliki satu kendaraan yakni mobil tua yang begitu sangat dijaga oleh Jus
Read more

23. Lanjut?

Sungguh Justin sulit sekali untuk menerima kenyataan yang baru saja terlempar di depannya.Berulang kali dia melihat foto itu tetapi tetap saja tak ada yang berubah.Padahal dia berharap semuanya itu hanyalah sebuah mimpi buruk yang menjadi bunga tidurnya. Tetapi sayangnya harapannya itu tidak terkabul. Kejadian itu bukanlah mimpi belaka.Saat dia masih terdiam di dalam taksi yang membawanya menuju ke sebuah restoran yang menjadi tujuannya, seseorang meneleponnya."Justin, maafkan aku."Justin segera menjawab, "Kenapa kau yang malah meminta maaf?" Larry, orang yang sudah mengirimkan foto Kelly dan Dofman itu berkata dengan terbata-bata, "Karena aku merasa bersalah karena sudah menyimpan rahasia itu cukup lama."Justin pun tersadar akan sesuatu. Sedari tadi dia tidak pernah berpikir seberapa lama kekasihnya itu mengkhianati dirinya dengan rekan kerjanya sendiri.Yang dia pusatkan perhatiannya pada perselingkuhan yang terjadi saja bukan pada waktu.Namun, begitu mendengar perkataan Lar
Read more

24. Kepekaan Sean

Larry pun akhirnya tahu keputusan apa yang akan diambil oleh Justin."Baiklah, aku harus segera melakukan tugasku," kata Justin mengakhiri panggilan itu.Pria muda itu kemudian turun di sebuah hotel yang terletak tak jauh dari restoran tempat dia harus mengintai Mikael Alexander atas permintaan Ananta Alexandet.Seperti yang telah dikatakan oleh Ananta Alexander dirinya harus segera melakukan penyelidikan itu karena perkiraan waktu Ananta di mana Mikael akan datang ke restoran tersebut sudah hampir dimulai. "Fokuslah -pada pekerjaanmu dulu, Justin. Masalah Kelly dan Dofman kau pikirkan saja nanti," tekad Justin.Pria itu pun kemudian memantapkan diri dan segera melakukan tugasnya.Sementara itu, Ananta sedang begitu sangat gugup ketika dia sedang menunggu. Wanita itu berulang kali mondar mandir di dalam kamarnya.Dia sudah mengantarkan putranya berapa jam lalu tetapi dia merasa waktu berlangsung begitu sangat lambat.Dia menunggu-nunggu waktu kembalinya sang putra ke rumah karena tan
Read more

25. Rencana Lain?

"Kenapa Papa terlihat merasa aneh ketika mendengar mama sedang membeli baju?" Akhirnya pertanyaan itu diungkapkan oleh Sean pada papanya.Mikael sontak berkata, "Maksud Papa, mamamu kan jarang keluar rumah. Kalau pun dia keluar rumah, selalu dengan Papa, Nak.""Oh, begitu. Anggap saja mama ingin menghibur diri, Pa," jawab Sean.Mikael semakin terlihat heran. Tidak pernah putranya bersikap seperti itu kepadanya.Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa putranya sedikit berbeda?"Papa, kapan Papa pulang?" tanya Sean."Lusa, Nak," jawab Mikael.Sean mengerutkan kening, "Mengapa Papa membutuhkan waktu berhari-hari di Glasgow?"Pertanyaan itu normal ditanyakan tapi Mikael segera menjawab, "Ada banyak yang harus Papa kerjakan. Ya sudah kalau begitu, Papa tutup dulu teleponnya, ada teman Papa."Sayangnya Sean sempat mendengar suara teman yang dimaksud oleh papanya.Sebuah suara perempuan, Sean sangat yakin.Namun, Sean tidak bertanya lebih lanjut mengenai hal itu dan hanya berkata, "Baik, Pa. Ma
Read more

26. Penyelidikan

Ananta meragu. Tapi, seketika dia teringat akan bukti-bukti yang dia temukan. Keyakinannya untuk menyelidiki sang suami pun kembali muncul. "Baiklah, lakukan saja apa yang menurut Detektif Justin tepat," kata Ananta.Justin pun segera mengangguk napas lega.Malam itu juga dia mulai menelusuri tempat-tempat lain dan menanyakan kepada setiap orang yang dia temui tentang Mikael.Ibarat kata, dia masih bertanya pada orang-orang secara acak, tapi saat dini hari tiba, sebuah titik terang pun muncul. Dia telah mendapatkan sebuah informasi mengenai tempat Mikael menginap.Pria muda yang sebenarnya sedang patah hati itu pun segera pergi menuju hotel yang disebutkan oleh seorang sopir taksi yang ternyata ditumpangi oleh Mikael."Sebenarnya agak aneh dia menggunakan kendaraan umum. Dia ini kan sangat kaya. Bukankah dia bisa menyewa orang? Rasanya tidak mungkin bila dia tidak bisa membayar kan? Hm, sangat mencurigakan!" gumam Justin ketika pria muda itu tiba di sebuah hotel yang berbintang tuju
Read more

27. Sang Sahabat

Tidak bisa begini. Dia tidak bisa menerima uang yang jumlahnya begitu sangat besar itu tanpa dia ketahui untuk apa kegunaannya.Segera saja Justin melakukan sebuah panggilan pada Ananta Alexander."Madam, mohon maaf saya harus menelepon di malam hari seperti ini tetapi saya harus segera bertanya," ucap Justin begitu panggilannya diangkat oleh istri Mikael Alexander itu.Di seberang sana Ananta bisa menebak tentang kira-kira apa yang ingin disampaikan oleh Justin.Tetapi wanita itu tetap tenang dengan bertanya, "Iya, silakan, Detektif!"Justin pun tak membuang waktu lagi dan bertanya, "Begini, Madam. Ini tentang uang yang baru saja Anda kirim ke rekening saya. Untuk apa uang sebanyak itu, Madam?"Justin menunggu jawaban dari sang klien dan dia pun merasa begitu senang ketika Ananta dengan cepat menjawab, "Uang itu bisa Anda gunakan untuk menyewa kamar hotel di hotel yang sama dengan suami saya, detektif." Justin tentu saja terkejut dengan jawaban Ananta sehingga dia pun bertanya lagi,
Read more

28. Salah Paham?

Ananta terdiam selama beberapa saat dan dia pun juga paham bila apa yang dikatakan oleh Haruka memang benar. Jenniver memang tak pernah sekalipun mendengarkan percakapan antara Mikael dan wanita itu. Dia hanya pernah melihat keduanya bertemu dan kemudian makan bersama. Hanya sebatas itu karena dia pun juga hanya melayani dua orang itu ketika mereka akan memesan menu yang mereka inginkan. Haruka yang tak mendapatkan jawaban dari Ananta pun kembali berkata, "Bagaimana? Aku benar kan? Kamu tak pernah satu kali pun mendengar pengakuan saksi kamu itu jika dia telah menyaksikan percakapan-percakapan antara keduanya yang berkaitan dengan sesuatu yang menjurus." "Nanta, aku memang tidak tahu kejadian sebenarnya tetapi bolehkah aku menyampaikan suatu pendapatku berkaitan dengan Mikael?" tanya Haruka. Ananta merasa tidak berkutik dan akhirnya pun dia menjawab, "Hm, silakan, Ka." Haruka pun kemudian tak lagi menyembunyikan apa yang ada di dalam kepalanya. "Begini, Nan. Aku masih ingat baga
Read more

29. Tidak Mendasar?

Ananta pun kembali bimbang.Dia saat ini memiliki dua pilihan yakni melanjutkan penyelidikan itu atau membatalkannya.Namun, kata-kata Haruka terus-menerus berputar di dalam otak cantiknya.Dan biasanya pendapat Haruka adalah benar. Dia pun juga lebih condong untuk mempercayai sahabatnya itu dibandingkan dengan kecurigaannya sendiri yang tidak mendasar.Tidak mendasar?Tapi dia telah menemukan beberapa bukti yang kuat walaupun menurut Haruka semua bukti itu tidaklah cukup untuk membuktikan bahwa Mikael benar-benar berselingkuh darinya.Namun, apa yang dikatakan oleh Justin itu begitu sangat benar. Dia akan kehilangan kesempatan ketika sebuah kesempatan telah di depan matanya.Tetapi, dia tidak mungkin mengabaikan pendapat Haruka.Bagaimana ini?Bukankah akan sangat percuma bila dia tidak menyuruh Justin untuk merekam apa yang Mikael bicarakan dengan wanita itu?Tetapi, bagaimana jadinya bila ternyata setelah Justin mereka percakapan itu dia malah menyesal karena tak menemukan bukti pe
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status