Home / CEO / Office Girl Kesayangan CEO Tampan / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Office Girl Kesayangan CEO Tampan: Chapter 111 - Chapter 120

157 Chapters

Bab 111. Akhir yang bahagia

Melihat Rexi yang mengizinkannya untuk mampir, Kevin terlihat senang. Pria itu lantas keluar dari mobilnya. "Apa tidak apa-apa aku mampir?" tanya Kevin sekali lagi. "Iya." Rexi menjawab dengan singkat. Sejujurnya wanita itu tidak memiliki pilihan untuk menolak. Bagaimananpun Kevin sudah mengantarkannya pulang. Sehingga terasa akan tidak tahu berterima kasih jika ia tidak memberikan tumpanga.Lagipula Rexi pikir akan sebentar.Rexi lantas membuka pagar yang terkunci lalu mengajak Kevin masuk ke halamannya. Setelahnya wanita itu membuka pintu, kemudian mempersilakan Kevin yang mengikutinya untuk masuk. "Silakan masuk," ujar Rexi. "Ah, iya." Kevin masuk lalu sedikit mengedarkan pandangannya. "Mohon maaf karena rumahnya sangat sederhana." Agaknya Rexi merasa minder dengan keadaan rumah yang ia sewanya. Hanya saja, ia tidak memiliki pilihan. Terlebih rumah yang disewakan memberi penawaran terbaik, yaitu dengan harga murah! Sebagai wanita yang merantau, Rexi harus menghemat. Hal itu
last updateLast Updated : 2023-12-25
Read more

Bab 112. Bersabar

"Eugh ..." Lenguhan itu terdengar dari mulut Poppy. Wanita itu masih enggan untuk bangun karena kelelahan menghadapi Ezra. Sehingga ia berpikir untuk kembali tidur. Karenanya ia berniat memeluk kembali tubuh Ezra, tetapi tangannya tidak menggapai apa pun di sana. Sontak Poppy membuka matanya, lantas menoleh ke arah samping. Benar saja, tidak ada Ezra di sana! Jelas hal itu membuat Poppy heran. Sehingga dengan refleks ia mengedarkan pandangannya, tetapi tidak menemukan orang yang dicari di kamr. Karena itu Poppy memanggil Ezra, "Honey!" "Honey ....," panggilnya lagi kala Ezra tidak menyahut. Mendengus sebal, Poppy dengan malas turun dari ranjang. Niatnya hanya satu ... yaitu mencari Ezra ke kamar mandi. Namun, sebelum itu terjadi Ezra sudah lebih dulu masuk ke kamar. Sehingga derit pintu membuat Poppy langsung menoleh ke arah sumber suara. "Baby, kau sudah bangun?" tanya Ezra sambil menghampiri. "Seperti yang kau lihat!" cetus Poppy membuat Ezra mengerutkan keningnya. "Hei, ka
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

Bab 113. Menjaga perasaan

Rexi mondar-mandir di kamar mandi. Wanita itu baru saja menyelesaikan mandi, tetapi lupa membawa pakaian ganti.Memang biasanya seperti itu. Hanya saja, pagi ini ada Kevin! Iya, tadi malam dengan alasan lelah dan hujan. Kevin meminta izin untuk menginap di kontrakan Rexi. Tentu saja Rexi yang tidak enak hati pun mengizinkan. Dengan syarat jika pria itu tidur di sofa ruang tengah, karena kontrakan tempat tinggalnya hanya memiliki satu kamar. Jelas Kevin tidak akan menyia-nyiakan kesemapatan ini. Meski pria itu harus rela tidur di sofa keras, tetapi tidak masalah asal ia bisa berdekatan dengan wanita yang sudah mencuri hatinya. Ya ... Kevin mengakui jika setelah perhatian kecil tidak disengaja oleh Rexi membuatnya terbawa perasaan! "Bagaimana ini, apa aku pakai baju yang tadi saja ya?" Rexi menimbang-nimbang sambil mengigit kuku ibu jarinya.Setelah cukup lama berpikir, akhirnya wanita itu memutuskan untuk keluar dengan memakai pakaian kotor. "Ini lebih baik dari pada hanya memakai
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more

Bab 114. Harus apa?

Kevin bahkan bukan kekasih Rexi, tetapi pria itu menatap Rexi dengan penuh selidik. Ada yang mengganjal dalam hatinya, ia menunggu dengan perasaan was-was. "Rexi, jawab pertanyaanku.""Aku tidak paham dengan pertanyaanmu, lebih baik melihat ke depan. Aku tidak ingin terjadi sesuatu karena kau yang tidak fokus melihat ke depan!" Kalimat panjang lebar Rexi membuat Kevin mendengus sebal. Pria itu sudah menunggu dengan cemas, tetapi ternyata Rexi tidak paham."Ck!" Tidak lagi bicara, Kevin menuruti perintah Rexi. Sehingga suasana menjadi canggung.Sementara di lain tempat, lebih tepatnya di hotel tempat Ezra dan Poppy menginap.Dua sejoli itu bener-bener sedang kasmaran. Mereka bahkan makan saling menyuapi dengan sorot mata yang memancarkan cinta dari keduanya. "Aku tidak menyangka, menikah ternyata semenyenangkan ini!" cetus Ezra setelah menelan makanannya."Ya, menikah memang menyenangkan. Tapi itu untuk mereka yang mendapatkan orang tepat!" Kedua alis Ezra saling bertautan mendeng
last updateLast Updated : 2023-12-30
Read more

Bab 115. Pindah kerja

Pada akhirnya Keenan hanya diam di mobil sambil meratapi nasibnya yang sial. Hingga ....Drttt ... drtt ... dertt ....Ponsel Keenan berbunyi yang membuat pria itu lekas menegakkan tubuhnya. Awalnya ingin diabaikan, tetapi lama-lama panggilannya tidak kunjung berhenti. Sehingga pada akhirnya Keenan memilih mengangkatnya juga. Terlihat nama Jacky yang meneleponnya--seorang teman sejawat yang memiliki peran penting di salah satu rumah sakit pinggir kota.Karenanya Keenan tampak semangat saat melihatnya. "Halo, Jacky!" "Keenan, kau lama sekali! Aku hampir lumutan menunggumu menerima panggilanku," ujar Jacky yang ada di seberang sana. Tentu hal itu membuat Keenan jadi tidak enak. Terlebih ia sudah meminta bantuan padanya ...."Maafkan aku. Aku sedang menyetir," terang Keenan dengan berdusta. Pria itu itu memang berada di depan kemudi, tetapi yang dilakukannya sejak tadi hanyalah bengong. "Baiklah, aku memaklumi. Lantas, apa sekarang aku menganggumu?" Terdengar jika Jacky merasa tidak
last updateLast Updated : 2024-01-01
Read more

Bab 116. Sudah tidak sabar

“Jadi kalian mau berangkat sekarang?” Belinda menatap Ezra dan Poppy secara bergantian.Pasangan pengantin baru itu baru saja mengunjungi kediaman Belinda. Mereka meminta restu karena akan berangkat ke luar negeri untuk berbulan madu.Sehingga Belinda merasa terkejut karena begitu mendadak.“Iya, Nek.” Ezra membenarkan yang semakin membuat Belinda geleng-geleng.“Apa tidak sebaiknya ditunda saja? Kalian bahkan baru tiba, tetapi sudah akan pergi lagi.” Belinda tampaknya keberatan, bagaimanapun ia ingin berkumpul dengan cucu dan cucu menantunya setelah Ezra dan Poppy resmi menikah.Namun, sepertinya harapan itu tidak terkabul karena Ezra tetap kukuh ingin berangkat sekarang. Berbeda dengan Poppy yang mengikuti keputusan Ezra.“Tidak, Nek. Aku tidak akan menundanya!”Wanita tua itu mendengus sebal. “Ck! Bahkan hanya sehari.” “Tentu! Bukankah kau menginginkan cicit? Aku akan mengabulkannya untukmu. Selagi aku dan Poppy sedang dalam kondisi prima, aku akan memanfaatkannya sebaik mungkin!”
last updateLast Updated : 2024-01-03
Read more

Bab 117. Mencari alasan

"Apa masih lama?" tanya Poppy kepada Ezra yang sejak tadi tidak bosan memainkan rambutnya."Hemm, sekitar dua jam lagi.""Aah, ternyata masih lama." Poppy mendesah pelan lalu menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Melihat itu lantas membuat Ezra terkekeh kecil. Ia menarik Poppy agar bersandar pada bahunya yang kokoh. "Kau tidurlah, ini tidak akan terasa lama." "Tapi aku tidak mengantuk. Kau tahu sendiri kalau aku baru saja bangun tadi!""Kau selalu mengatakan itu, tetapi pada akhirnya tetap tidur juga!" Pria itu kembali terkekeh saat berseloroh membuat Poppy mencebik sebal.Wanita itu ingin membalas, tetapi ucapan Ezra tidaklah salah! Iya, beberapa kali Poppy mengatakan itu dan berakhir dengan ia yang malah tidur. Ezra yang melihat kekesalan istrinya malah senang. Pria itu berniat kembali menggoda, tetapi Poppy sudah lebih dulu berkata, "Baiklah, aku menarik kata-kataku! Sekarang aku akan tidur saja." Setelah mengatakan itu, Poppy benar-benar tidur yang membuat Ezra semaki
last updateLast Updated : 2024-01-04
Read more

Bab 118. Menjadi kekasih

Kevin menatap Rexi dengan dalam yang membuat wanita itu jadi salah tingkah. Segera Rexi menegur, karena tidak tahan dengan tatapan Kevin yang menurutnya mematikan."Kevin." "Ah, iya?" Kevin menyahut dengan tergagap. "Ini camilannya, aku harus menaruhnya di mana?" tanya Rexi."Iya, kau taruh saja di meja." "Baiklah." Segera Rexi menyimpan camilan tersebut di atas meja kerja Kevin. Setelahnya Rexi mundur dua langkah. "Apa ada yang kau perlukan lagi?" tanyanya. Dengan gerakan patah-patah Kevin menggeleng. "Ti-tidak, terima kasih." "Baiklah, kalau begitu aku pulang."Tidak menyahut, Kevin malah menatapn Rexi kembali dengan tatapan yang sulit wanita itu artikan. Sementara bibirnya berkedut seolah ingin mengucapkan sesuatu, tetapi begitu sulit dilakukan.Tentu hal itu membuat Rexi bingung. Hanya saja ... wanita itu memilih mengabaikan.Karena tidak mendapatkan sahutan dari Kevin, Rexi lantas kembali bicara, "Aku pulang, kau yang semangat bekerjanya!" Setelah mengatakan itu, Rexi bena
last updateLast Updated : 2024-01-06
Read more

Bab 119. Lemah

Karena Poppy yang tidak mau bangun, akhirnya Ezra menggendong wanita itu. Sehingga mereka menjadi pusat perhatian di bandara.Sementara Poppy yang merasa tubuhnya melayang pun mendongak, hingga ia baru menyadari jika dirinya benar-benar digendong oleh Ezra. Tentu hal itu membuat Poppy melebarkan mata. "Honey!" pekiknya.Tanpa berhenti melangkah, Ezra menunduk sebentar. "Hemm," sahutnya."Turunkan aku!" pinta Poppy seraya menggerakan kakinya. "Tidak, kau sendiri yang memintaku untuk digendong!" "Kapan aku meminta itu?" Poppy protes, tidak terima dengan tuduhan Ezra."Ck!" Ezra berhenti melangkah lalu menunduk. "Tadi, aku bahkan sudah membangunkanmu! Tapi kau meminta waktu, padahal aku sudah menunggu lama."Meringis kecil, Poppy yang teringat hal itu jadi malu sendiri. "Honey, maafkan aku." "Kau tidak perlu meminta maaf." "Tapi---" "Sudahlah, jangan membahasnya lagi!"Mendesah pelan, Poppy akhirnya mengangguk saja. "Kalau begitu sekarang turunkan aku," pintanya yang tidak dikabulk
last updateLast Updated : 2024-01-06
Read more

Bab 120. Praduga

Dengan perlahan Ezra menggendong tubuh Poppy yang lemas. Setelahnya ia membawa wanita itu ke kamar lantas merebahkan dengan penuh hati-hati.“Tunggu sebentar, aku akan memanggil dokter dulu.” Saat Ezra akan beranjak untuk mengambil ponselnya, tiba-tiba Poppy menahannya. Sehingga pria itu mengurungkan niat dan kembali duduk di samping sang istri.“Jangan,” pinta Poppy yang membuat Ezra kebingungan. Dengan kedua alis yang saling bertautan, Ezra lantas bertanya, “Kenapa?”“Mungkin aku masih jetlag, jadi tidak memerlukan dokter.” Tidak sependapat dengan Poppy, Ezra menggeleng dengan segera. “Tidak, kau tetap harus diperiksa! Aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu.”“Tapi aku baik-baik saja,” ujar Poppy masih kukuh dengan pendiriannya. Mendesah kasar, Ezra mengusap wajahnya lalu kembali menatap wajah pucat sang istri dengan khawatir. Ia ingin sekali memanggil dokter, tetapi permintaan Poppy pun tidak bisa ia abaikan. Terlebih memang kemungkinannya Poppy mengalami jetlag yang berkepanj
last updateLast Updated : 2024-01-06
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
16
DMCA.com Protection Status