Sikap Jasmine membuatku muak, tapi aku terpaksa harus bertahan. Jasmine adalah wanita yang licik, aku tidak bisa tenang. "Rahasia? Wanita nggak tahu malu sepertimu punya rahasia?""Maya, jangan cuma berani bicara. Kamu adalah wanita yang cerdas, aku telah mengirimkan banyak foto yang bagus, tapi kamu sama sekali nggak marah. Kamu sabar banget dan bersikap seolah nggak terjadi apa-apa di depan kakakku, kamu pasti nggak rela meninggalkannya, ya?" Jasmine menatapku sambil menyesap anggurnya dan tersenyum provokatif.Rasanya emosiku malu meledak, tetapi aku tidak tahu bagaimana cara menghadapi wanita iblis ini."Ayo, temani aku minum. Kamu perlu melepas penat." Jasmine membujukku. Namun melihat aku yang tidak bergeming, Jasmine malah tersenyum puas. "Kamu takut padaku? Tenang saja, kamu nggak lihat aku juga meminum anggur dari botol ini? Ngapain takut?"Jasmine menatapku dengan sinis, tetapi aku tetap diam saja. "Baiklah, terserah kamu."Kemudian Jasmine mendekatiku, lalu berkata dengan la
Baca selengkapnya