Home / Pernikahan / Mencari Selingkuhan Suamiku / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Mencari Selingkuhan Suamiku: Chapter 61 - Chapter 70

299 Chapters

Bab 61 Permohonan Ditolak

Ketika melangkah maju ke pabrik, penjaga menghentikanku. Aku langsung menyampaikan keinginanku untuk bertemu dengan Sandy Musa. Ketika mendengar permintaanku, penjaga pintu mengamatiku sejenak dan menjawab dengan suara dingin, "Pak Sandy nggak ada di sini, beliau sedang dalam perjalanan bisnis!" "Ke mana Pak Sandy pergi?" tanyaku dengan sedikit cemas karena aku tidak punya banyak waktu untuk tinggal di Jola. "Mana mungkin seorang penjaga sepertiku bisa tahu?" balas penjaga itu dengan sikap yang kurang ramah. "Kalau begitu, apa kamu bisa memberimu nomor teleponnya? Aku datang dari luar kota untuk menemuinya secara khusus. Aku ingin meneleponnya," ucapku dengan sopan. Aku tidak memiliki informasi kontak perusahaan ini karena kejadian empat tahun lalu. "Aku juga nggak tahu!" Penjaga itu menjawab dengan tegas, lalu bertanya dengan tidak sabar, "Kenapa kamu mencari Pak Sandy?" "Aku datang untuk membahas masalah kerja sama," kataku dengan tulus. "Kalau mau membahas kerja sama, cari saj
Read more

Bab 62 Jatuh Sakit di Luar Kota

Setelah menyewa sebuah kamar, aku segera melepas pakaianku yang basah dan menyalakan kipas angin untuk mengeringkannya. Setelah itu, aku bergegas ke kamar mandi dan mandi dengan air panas. Rasa dingin yang membuat tubuhku menjadi kaku sedikit mereda setelah aku diguyur air hangat untuk waktu yang lama. Aku sedikit menyesal karena tidak membawa pakaian ganti. Aku membungkus diriku dengan selimut dan merebus sepanci air panas. Aku tidak peduli apakah cangkir di sini bersih atau tidak. Setelah membersihkan cangkir dengan air panas, aku langsung menuangkan air dan meminumnya. Alangkah baiknya kalau ada sepotong jahe, batinku. Aku tersenyum getir, tetapi otakku masih berfokus memikirkan cara untuk bertemu dengan Sandy. Aku mengambil brosur dan melihat informasi kontak di dalamnya. Aku mencoba menghubungi beberapa nomor tersebut, tetapi upayaku berakhir sia-sia. Bos di perusahaan besar benar-benar sulit untuk ditemui. Aku hanya bisa menaruh harapan pada Pak Musa itu. Namun, setelah menun
Read more

Bab 63 Masih Bertaruh biarpun Sudah Bertemu

Pendatang tersebut tidak lain adalah Sandy yang berusaha aku temui. Selain itu, ada juga Pak Musa yang memberiku tumpangan dua hari yang lalu. Mataku berpapasan dengan mata Sandy. Empat tahun berselang, Sandy sudah tua. Rambut aslinya yang berwarna hitam telah memutih. Tubuhnya pun menjadi makin kurus. Dia menatapku untuk waktu yang lama, lalu mengulurkan tangan dan menunjukku. "Ternyata, benar-benar kamu, Maya!" "Iya, Pak Sandy. Aku Maya, lama nggak bertemu!" Aku merasa agak canggung dengan penampilanku yang kacau saat ini. "Cepat baring, baring saja!" kata Sandy yang buru-buru melangkah ke ranjang. Taufan pun segera bangkit untuk memberi jalan. "Maaf, Nona Maya. Ini semua salahku sampai membuatmu menunggu terlalu lama, maaf sekali," lanjut Sandy yang langsung duduk di kursi depan ranjang. Taufan memberi isyarat kepada Pak Musa yang mengikuti Sandy, lalu keduanya pun berjalan keluar serta meninggalkan ruangan itu untuk aku dan Sandy. Aku sedikit bersemangat dan segera berkata, "P
Read more

Bab 64 Kekecewaan

Ketika berbaring dan menunggu di ranjang, aku sangat menderita. Aku memejamkan mataku untuk menahan rasa gugup. Di dalam hati, aku terus-menerus menghibur diri untuk menyerahkan segalanya pada takdir. Mungkin, inilah utangku pada Harry di kehidupan sebelumnya, biarkan aku menebusnya di dalam kehidupan ini!Ketika pikiranku sedang kacau, kedua orang itu akhirnya kembali ke bangsal. Meski jantungku sedang berdetak kencang, aku tetap berusaha bersikap tenang dan tersenyum. Aku diam-diam mengakui ucapan Taufan. Rasanya sangat lelah jika terus berpura-pura. Sandy berbicara lebih dahulu, "Nona Maya, jaga kesehatanmu. Aku punya urusan mendadak dan harus kembali untuk menanganinya dulu. Kalau sudah sembuh, silakan datang ke perusahaan kami besok. Aku tidak akan mengganggu lagi."Saat mendengar ucapannya, harapanku langsung lenyap. Aku merasa frustrasi dan melepaskan tanganku yang terkepal erat. Kemudian, aku mengangguk dengan sopan dan menimpali, "Baik, sampai jumpa besok." "Kalau begitu, ak
Read more

Bab 65 Permainan Resmi Dimulai

Yang sama sekali tidak kuduga adalah nasibku akan berubah drastis begitu melangkah ke gedung Source Mind. Sandy memberiku kejutan yang luar biasa. Tidak hanya menandatangani kontrak agensi eksklusif denganku, dia juga mendaftarkan perusahaan teknik konstruksi dan dekorasi di Jola untukku. Modal yang terdaftar adalah sebesar 200 miliar. Bahkan, dia juga mengirimkan tim profesional dalam bidang desain struktural dan konstruksi. Sebelum pergi, aku benar-benar tidak tahu bagaimana mengungkapkan rasa terima kasihku. Sementara itu, Sandy hanya memegang tanganku dan berkata, "Kita saling menguntungkan, kok. Anda juga menyelamatkanku dari masalah lagi, jadi bisa melakukan sesuatu untuk Anda adalah kehormatan saya! Ketika kita sama-sama melewati masa sulit ini, saya akan mengundang Anda datang ke Jola. Kalau Anda membutuhkan sesuatu, jangan ragu untuk menghubungi saya!" Sandy memberiku satu set informasi rinci tentang jendela baja aluminium serta prosedur terkait. Aku tidak tinggal lama kar
Read more

Bab 66 Pertunjukan Segera Dimulai

"Jangan bicara yang aneh-aneh. Nakal sekali, makin hari ucapanmu makin pedas saja!" Setelah berbicara, dia menepuk bokongku dengan tangannya. "Aku akan menghadiahimu sesuatu!" Aku tersenyum dan bersandar di pelukannya. "Aku lapar! Lagian, kamu tega melakukannya waktu aku sakit?" Harry mengamatiku sejenak dan bertanya, "Kamu benaran sakit, ya? Kok kamu nggak bawa Adele pulang?" "Adele sangat pandai menghibur Ayah dan Ibu. Terus, dia juga nggak mau pulang. Waktu aku pergi, dia sama sekali nggak melihatku. Lagian, ada banyak anak di rumah tetangga. Jadi, dia bermain dengan senang di sana. Biarkan saja dia tinggal lebih lama lagi!" jawabku. Sebenarnya, aku menempatkan Adele di rumah orang tuaku juga karena ingin mengurangi kekhawatiranku. Bagaimanapun, putriku adalah kelemahanku. "Oke, ikuti saja keinginanmu! Istirahatlah dulu, aku akan segera memasak!" bujuk Harry yang kemudian berjalan ke dapur setelah memelukku. Aku berbalik dan kembali ke kamar, lalu memasukkan semua barang-baran
Read more

Bab 67 Makin Menjauh

Seperti yang kuduga, Harry tidak pulang malam ini. Sementara itu, aku juga terus membolak-balikkan tubuh di ranjang karena tidak bisa tidur. Pagi harinya, Fanny meneleponku untuk memberi tahu kabar yang baik. Katanya, Harry tertangkap basah Jasmine saat berselingkuh dengan Hana. Ketika mendengar kabar itu, perasaan di hatiku bercampur aduk. Aku tidak tahu diriku seharusnya merasa senang atau sedih. Meski semuanya berjalan lancar sesuai rencanaku, aku tidak merasa bahagia. Aku benar-benar tidak tahu apa pertanda dari keberhasilan ini. Setelah bersiap-siap, aku pergi ke perusahaan. Tentu saja, sosok Harry tidak terlihat. Fakta ini membuatku sadar kembali. Meski aku tidak membuat jebakan ini, Harry tetap akan makin menjauh dariku. Aku mengingatkan diriku bahwa waktu tidak bisa diulang. Aku harus terus berakting supaya upayaku sebelumnya tidak berakhir sia-sia. Dengan kata lain, aku tidak punya jalan mundur lagi. Aku segera menyuruh James untuk menelepon Harry. Sesuai instruksiku, Jame
Read more

Bab 68 Memanas-manasi Keadaan

Aku sendiri merasa kaget dengan pertanyaanku yang tidak bijaksana ini. Sementara itu, Harry tampak terkejut, tetapi segera menenangkan dirinya. "Kekasih Hana!"Aku tertegun sejenak karena tidak menyangka reaksi Harry begitu cepat. "Sayang, percayalah padaku, beri aku kesempatan lagi! Prioritas utama kita adalah memenangkan proyek Bright Celestial. Jangan melewatkan kesempatan yang bagus demi masalah ini. Kamu yang mendirikan Aurous Construction pasti ingin membuatnya berkembang! Aku tahu diriku salah, kamu jangan terbawa emosi!" Harry memelukku erat-erat dan berkata dengan lembut, "Maya, aku salah! Maaf!" Ucapannya membuatku terdiam. Harry memang sangat mengetahui kelemahanku. Beberapa saat kemudian, aku mendorong Harry menjauh, lalu keluar dari kantornya dengan pelan. Aku memperingatkan diriku untuk tetap sadar dan tidak boleh melakukan kesalahan apa pun. Sebab, sampai saat ini, Harry masih saja melindungi Jasmine. Setelah kembali ke kantor, aku memeriksa semua pencarian populer la
Read more

Bab 69 Bantuan Besar

Harry melontarkan dua kata, lalu tiba-tiba berhenti karena merasa ragu. Aku pun melanjutkan pekerjaanku. Aku tidak akan berinisiatif untuk membahas tentang beberapa hal. Bagaimanapun, aku adalah korbannya. Tentu tidak logis jika aku yang memberinya saran.Tepat pada saat ini, terdengar suara ketukan pintu. Kami pun sama-sama terkejut. Kemudian, Harry berjalan ke arah pintu dan membukanya. Bahkan, aku sendiri pun tidak menyangka bahwa orang yang datang adalah Fanny.Fanny langsung berjalan masuk, lalu menutup pintu dengan sekuat tenaga. Dia langsung berseru ke arah suamiku, "Harry, kamu benar-benar berengsek! Memangnya apa kelebihanmu? Hah?"Harry tahu bahwa Fanny memang selalu menggebu-gebu. Sifat sahabatku ini memang sangat lugas. Apalagi, Harry juga tahu bahwa Fanny sangat dekat denganku. Itu sebabnya, dia sama sekali tidak terkejut dengan sikap Fanny. Sebaliknya, pria itu langsung menunduk. Dia menunjukkan sikap yang sangat tulus ketika melakukan kesalahan."Bukannya aku pernah meng
Read more

Bab 70 Dijadikan Tameng

Setelah makanan yang dipesan tiba, Fanny memanggil kami untuk makan, seolah-olah dia adalah tuan rumah."Ayo, cepat. Sebesar apa pun masalahnya, kalian tetap harus mengisi perut dulu agar memiliki energi untuk menyelesaikannya. Maya, lihatlah dirimu. Kita baru berapa hari nggak bertemu, tapi kamu langsung kurus bagaikan tiang listrik," ucap Fanny yang tidak tega melihatku. Sementara itu, Harry diam-diam menatapku dan mengambilkan lauk.Fanny berkata, "Harry, kamu harus segera mencari cara untuk menghentikan kerugian kalian. Kalau seperti ini terus, bukan hanya Maya yang dirugikan, tapi perusahaan kalian juga akan terkena imbas. Bagaimanapun, bisnis tetap harus jalan."Usai berkata demikian, Fanny lanjut menyerang titik lemah Harry dengan menambahkan, "Biasanya, bisnis pasti akan terdampak kalau terjadi hal seperti ini. Kamu dan Maya sudah membangun Aurous Construction dengan susah payah. Apalagi, aku juga melihat semua prosesnya."Harry akhirnya tidak tahan lagi. Dia memandangku secara
Read more
PREV
1
...
56789
...
30
DMCA.com Protection Status