Guru Adele meneleponku, katanya Harry menjemput Adele pulang.Aku pun panik mendengarnya, untuk apa Harry tiba-tiba menjemput Adele?Aku buru-buru menelepon Harry. Nomor yang dulu terasa akrab, kini terasa asing dan tawar. Setelah berdering beberapa saat, akhirnya Harry menjawab panggilanku dengan penuh cinta. "Sayang!"Emosiku langsung melonjak. "Harry, kamu ngapain? Siapa yang mengizinkanmu membawa anakku?""Sayang, jangan marah-marah. Aku cuma kangen anakku. Aku sudah lama nggak ketemu Adele."Jawaban Harry membuatku merinding. Omong kosong! Dia tidak mungkin merindukan putrinya."Berhenti memanggilku sayang, aku jijik mendengarnya! Di mana kalian?" aku membentaknya. Mataku sudah memerah, aku mencemaskan keselamatan putriku."Aku terbiasa memanggilmu sayang. Bagiku, kamu masih istriku, selamanya nggak akan berubah." Harry berbicara dengan nada yang lembut. Dia sengaja memprovokasi kemarahanku. "Jangan khawatir, aku lagi di Snow World."Aku mematikan panggilan Harry, lalu bergegas me
Read more