Sekarang Harry merasa di atas angin. "Kalau kita berdua bersatu, nggak ada hal yang mustahil untuk dilakukan. Semua proyek di kota bahkan di negara ini akan menjadi milik kita. Aku ingin membangun perusahaan bersamamu, aku ingin menguasai industri pembangunan dalam negeri. Bagaimana menurutmu?""Berhenti mimpi di siang bolong. Nggak tahu diri! Aku jijik bekerja sama denganmu. Kamu nggak berkaca? Kamu nggak sadar bagaimana tabiatmu? Ingat, Langit punya mata!"Aku tidak sanggup menghadapinya lebih lama. Aku menggendong Adele sambil bangkit berdiri, lalu memperingatkan Harry, "Lain kali tolong hubungi aku sebelum menjenguk Adele!""Nggak sampai 3 hari kamu bakal melihat hasilnya. Aku menunggumu di sini, pikirkan anak kita, jangan terlalu keras kepala." Harry menatapku dengan percaya diri. "Sayang, aku menunggumu kembali ke pelukanku."Aku membawa Adele pergi meninggalkan Snow World. Aku berjalan tergesa-gesa sambil menahan air mata yang berkumpul di bola mata. Perasaanku terasa campur adu
Keesokan hari.Ketika Ongky menyerahkan daftar tagihan yang diminta vendor, aku diam-diam menyuruh Shea untuk memilih beberapa vendor berskala besar, lalu mencocokkan semua data dan melaksanakan sesuai rencana.Kemudian aku memerintahkan Ongky untuk mengajak semua vendor yang membuat keributan untuk mengadakan rapat pada senin depan.Ongky tidak memahami tujuanku. "Bu Maya, apa yang ingin kamu bicarakan dengan mereka?"Aku tersenyum menghadapi tatapannya yang kebingungan. "Pak Ongky, menurutmu bagaimana cara terbaik untuk mengakhirinya?"Ongky tersenyum canggung, dia tidak memahami maksudku. "Bu Maya, apa maksud Anda? Aku tidak mengerti.""Hahaha." Aku tertawa terbahak-bahak. "Memangnya kamu pernah memahamiku?""Benar juga." Ongky tersenyum."Tapi aku memahamimu." Aku sengaja menggoda Ongky.Dia terkejut, aku melihat jelas ketakutan di matanya."Jangan gugup. Sana, lanjutkan pekerjaanmu. Aku punya rencana sendiri, tenang saja." Aku sengaja bersikap misterius.Ongky melirikku dengan eng
Aku merasa hampa di tengah keramaian. Orang-orang menyambut pemimpin baru Bright Celestial dengan antusias, sementara aku harus memikirkan bagaimana nasib perusahaanku ke depannya.Aku memikirkan informasi yang diberikan Harry tadi. Tuan muda Bright Celestial?Aku bertemu beberapa klien yang pernah menjalin kerja sama. Aku menyapa mereka sambil tersenyum canggung, aku ingin segera meninggalkan tempat ini. Waktu terasa sangat lama, kapan konferensinya dimulai?Namanya juga manusia, tidak akan percaya sebelum melihat buktinya. Aku merasa kecil berada di tengah orang-orang ini. Aku kesepian, tidak berdaya, dan putus asa. Untuk sesaat, rasanya aku ingin kembali ke kampung halaman dan menjalani hidup sederhana bersama keluargaku. Aku ingin menyerah, aku tidak mau memusingkan apa pun lagi.Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Seseorang naik ke atas panggung, para tamu undangan pun berkumpul di depan. Aku mengikuti kerumunan berjalan ke depan, aku mengepalkan tangan sambil mengontrol
Hari ini adalah hari senin.Ada banyak masalah yang harus dibereskan. Sekumpulan orang sedang menungguku.Aku pergi ke kantor seperti biasa. Suasana kantor selalu ramai, kenapa tiba-tiba hari ini sangat sunyi? Aku sampai ragu, apakah aku salah memasuki kantor?Sesampainya aku di ruangan, Ongky datang menemuiku. Meskipun matanya tampak kelelahan, dia masih berpura-pura bahagia di hadapanku. "Bu Maya, apakah rapat hari ini masih perlu diadakan?""Em, kenapa harus dibatalkan?" Aku mengamati ekspresinya, dia sangat munafik.Ongky bergegas menganggukkan kepala. "Baik, segera aku atur."Aku tiba di ruang rapat pada pukul 10 pagi. Suasana di dalam ruangan sangat ricuh, sekelompok orang berteriak dan menuntutku untuk melunasi pembayaran.Aku meminta Haikal untuk mendampingiku. Setelah mengambil alih Aurous Construction, aku telah menandatangani perjanjian retainer. Haikal bukan hanya pengacara pribadiku, tetapi juga kepala Departemen Legal perusahaan.Ongky yang memimpin rapat sedang berusaha
Aku tidak takut menghadapi kemarahan mereka. Aku tetap bersikap tenang."Kalian bekerja sama dengan Harry, semua klausul tertulis jelas di dalam kontrak. Tata cara pengiriman barang, spesifikasi, cara pembayaran, semuanya terurai jelas. Kalian mengira aku bodoh? Kalau memang ada wanprestasi, mestinya kalian menemui Harry. Memangnya Harry bilang nggak mau membayar kalian?""Tapi masih banyak pelunasan yang belum dibayar!""Pelunasan? Kamu tidak malu menagihnya sama aku? Kamu berpikir aku gampang ditindas karena aku adalah wanita? Kalian pebisnis atau rentenir? Kalian tidak malu, ya? Aku saja malu melihat tingkah kalian."Aku mengulurkan tanganku kepada Shea, lalu dia memberikanku setumpuk dokumen."Plak!" Aku melempar semua dokumen tersebut ke atas meja."Kalian kira aku tidak mengetahui kecurangan yang kalian lakukan bersama Harry? Kalian menukar produk yang tertera di dalam kontrak dengan produk berkualitas rendah. Apakah perlu aku undang pihak pengembang untuk melakukan inspeksi bers
Aku mengadakan rapat besar untuk memperingatkan para karyawan, aku tidak mau pengkhianatan yang sama terulang kembali.Akhirnya kericuhan ini berhasil diredakan. Aku yakin, sekarang Harry dan Eternal Real Estate pasti sedang resah. Untuk sementara waktu, Harry tidak punya waktu untuk mengurusku.Untuk berjaga-jaga, aku menghubungi Hana dan memintanya untuk menyelidiki Eternal Real Estate. Aku harus waspada, sedia payung sebelum hujan. Masalah kali ini memberikanku pelajaran yang berharga. Dengan adanya antisipasi, aku bisa mengatasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.Hana adalah detektif yang berbakat. Aku tahu semua yang telah dilakukannya untuk membantuku, aku tidak buta.Meskipun badai besar telah berlalu, aku masih memikirkan kejadian tadi malam. Aku belum bisa menerimanya. Shea terlihat sangat senang, dia berpikir Taufan akan menyelamatkan kami. Akan tetapi pandanganku berbeda, aku tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.Pada sore hari, aku menghubungi Fanny untuk men
Oscar meneleponku, dia mengatakan akan kembali pada hari jumat ini. Oscar sudah pergi hampir satu bulan, selama kurun waktu ini dia hanya meneleponku sebanyak dua sampai tiga kali.Kepergiannya membuahkan hasil, aku lega mendengarnya.Masih ada 1 minggu lebih dari tenggat waktu yang diberikan Taufan. Dia memintaku untuk tidak mengecewakannya.Sejak Taufan pergi ke Negara Cado sampai pada malam konferensi, kami sudah tidak pernah berkomunikasi. Meskipun telah kembali, Taufan tidak pernah menghubungiku. Aku juga tidak ingin mengganggunya, aku tidak punya alasan untuk meneleponnya.Pagi hari aku pergi menemui klien. Ketika kembali ke kantor, aku bertemu Luna di lobi Brilliant Tower."Bu Maya, kamu baru kembali? Kayaknya kita berjodoh." Luna sangat senang melihatku."Ka-kamu mencariku? Ada apa?" Aku agak terkejut mendengar ucapannya."Oh, bukan. Tadi aku ada urusan di sekitar sini. Kebetulan sudah jam makan siang, jadi aku datang untuk mengajakmu makan bersama. Tadinya aku mau memberikanmu
Apakah aku salah bicara? Kenapa Luna memberikan reaksi yang aneh?Luna mengambil sehelai tisu untuk menyeka mulutnya. Dia menatapku sambil tersenyum. "Dia suka mengakuiku sebagai adik sepupunya.""Memangnya bukan?" Aku agak gugup, jangan-jangan Taufan membohongiku."Nggak sepenuhnya. Aku adalah anak angkat." Luna menyunggingkan senyuman misterius.Jantungku langsung berdegup kencang, aku merasa ada sebuah kekuatan yang menghantam dadaku. Lagi-lagi adik yang tidak memiliki hubungan darah. Kenapa aku selalu terjerat di dalam hubungan saudara tanpa ikatan darah?Luna menatapku, seakan sedang menunggu responsku.Aku agak was-was, sepertinya topik pembicaraan kami berlangsung agak jauh. Aku tidak bisa membaca isi pikiran Luna. Apakah dia senang mengetahui Taufan mengakuinya sebagai adik sepupu?"Ibuku adalah bibinya Kak Taufan. Ibuku sangat hebat, dia adalah CEO Bright Celestial sebelumnya." Luna menyeka jari-jarinya yang lentik.Luna adalah wanita yang sangat cantik. Bahkan kukunya pun rap