Guru Adele meneleponku, katanya Harry menjemput Adele pulang.Aku pun panik mendengarnya, untuk apa Harry tiba-tiba menjemput Adele?Aku buru-buru menelepon Harry. Nomor yang dulu terasa akrab, kini terasa asing dan tawar. Setelah berdering beberapa saat, akhirnya Harry menjawab panggilanku dengan penuh cinta. "Sayang!"Emosiku langsung melonjak. "Harry, kamu ngapain? Siapa yang mengizinkanmu membawa anakku?""Sayang, jangan marah-marah. Aku cuma kangen anakku. Aku sudah lama nggak ketemu Adele."Jawaban Harry membuatku merinding. Omong kosong! Dia tidak mungkin merindukan putrinya."Berhenti memanggilku sayang, aku jijik mendengarnya! Di mana kalian?" aku membentaknya. Mataku sudah memerah, aku mencemaskan keselamatan putriku."Aku terbiasa memanggilmu sayang. Bagiku, kamu masih istriku, selamanya nggak akan berubah." Harry berbicara dengan nada yang lembut. Dia sengaja memprovokasi kemarahanku. "Jangan khawatir, aku lagi di Snow World."Aku mematikan panggilan Harry, lalu bergegas me
Harry tersenyum sambil menatapku, aku melihat jelas sorotan matanya yang penuh perhitungan.Adele bahkan langsung memeluk leherku dan menggenggam erat tanganku. Kedua matanya yang bulat menatap lurus ke arah Harry. Adele termenung sampai lupa memakan es krimnya."Maya, jangan terlalu membenciku. Sebenarnya aku nggak mau menyakitimu. Kamu lihat, kita bertiga adalah keluarga yang harmonis," kata Harry tanpa merasa bersalah. "Apakah kamu menyadari perubahan Adele? Dulu dia sangat cerewet dan suka bercanda, tapi sekarang?"Nada bicara Harry seakan sedang menyalahkanku atas semua yang terjadi."Kamu nggak mau mengalah demi anak kita? Maya, Bright Celestial sudah berganti kepemilikan, nggak ada yang bisa membantumu lagi. Kami masih mau keras kepala?" Harry tersenyum penuh kemenangan."Lalu?" Meskipun takut, aku tidak boleh menunjukkan kelemahanku.Adele menggenggam erat tanganku, dia takut kalau kamu bertengkar. Aku menyingkirkan es krim yang ada di atas meja dan memeluk sambil mengusap kepa
Sekarang Harry merasa di atas angin. "Kalau kita berdua bersatu, nggak ada hal yang mustahil untuk dilakukan. Semua proyek di kota bahkan di negara ini akan menjadi milik kita. Aku ingin membangun perusahaan bersamamu, aku ingin menguasai industri pembangunan dalam negeri. Bagaimana menurutmu?""Berhenti mimpi di siang bolong. Nggak tahu diri! Aku jijik bekerja sama denganmu. Kamu nggak berkaca? Kamu nggak sadar bagaimana tabiatmu? Ingat, Langit punya mata!"Aku tidak sanggup menghadapinya lebih lama. Aku menggendong Adele sambil bangkit berdiri, lalu memperingatkan Harry, "Lain kali tolong hubungi aku sebelum menjenguk Adele!""Nggak sampai 3 hari kamu bakal melihat hasilnya. Aku menunggumu di sini, pikirkan anak kita, jangan terlalu keras kepala." Harry menatapku dengan percaya diri. "Sayang, aku menunggumu kembali ke pelukanku."Aku membawa Adele pergi meninggalkan Snow World. Aku berjalan tergesa-gesa sambil menahan air mata yang berkumpul di bola mata. Perasaanku terasa campur adu
Keesokan hari.Ketika Ongky menyerahkan daftar tagihan yang diminta vendor, aku diam-diam menyuruh Shea untuk memilih beberapa vendor berskala besar, lalu mencocokkan semua data dan melaksanakan sesuai rencana.Kemudian aku memerintahkan Ongky untuk mengajak semua vendor yang membuat keributan untuk mengadakan rapat pada senin depan.Ongky tidak memahami tujuanku. "Bu Maya, apa yang ingin kamu bicarakan dengan mereka?"Aku tersenyum menghadapi tatapannya yang kebingungan. "Pak Ongky, menurutmu bagaimana cara terbaik untuk mengakhirinya?"Ongky tersenyum canggung, dia tidak memahami maksudku. "Bu Maya, apa maksud Anda? Aku tidak mengerti.""Hahaha." Aku tertawa terbahak-bahak. "Memangnya kamu pernah memahamiku?""Benar juga." Ongky tersenyum."Tapi aku memahamimu." Aku sengaja menggoda Ongky.Dia terkejut, aku melihat jelas ketakutan di matanya."Jangan gugup. Sana, lanjutkan pekerjaanmu. Aku punya rencana sendiri, tenang saja." Aku sengaja bersikap misterius.Ongky melirikku dengan eng
Aku merasa hampa di tengah keramaian. Orang-orang menyambut pemimpin baru Bright Celestial dengan antusias, sementara aku harus memikirkan bagaimana nasib perusahaanku ke depannya.Aku memikirkan informasi yang diberikan Harry tadi. Tuan muda Bright Celestial?Aku bertemu beberapa klien yang pernah menjalin kerja sama. Aku menyapa mereka sambil tersenyum canggung, aku ingin segera meninggalkan tempat ini. Waktu terasa sangat lama, kapan konferensinya dimulai?Namanya juga manusia, tidak akan percaya sebelum melihat buktinya. Aku merasa kecil berada di tengah orang-orang ini. Aku kesepian, tidak berdaya, dan putus asa. Untuk sesaat, rasanya aku ingin kembali ke kampung halaman dan menjalani hidup sederhana bersama keluargaku. Aku ingin menyerah, aku tidak mau memusingkan apa pun lagi.Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Seseorang naik ke atas panggung, para tamu undangan pun berkumpul di depan. Aku mengikuti kerumunan berjalan ke depan, aku mengepalkan tangan sambil mengontrol
Hari ini adalah hari senin.Ada banyak masalah yang harus dibereskan. Sekumpulan orang sedang menungguku.Aku pergi ke kantor seperti biasa. Suasana kantor selalu ramai, kenapa tiba-tiba hari ini sangat sunyi? Aku sampai ragu, apakah aku salah memasuki kantor?Sesampainya aku di ruangan, Ongky datang menemuiku. Meskipun matanya tampak kelelahan, dia masih berpura-pura bahagia di hadapanku. "Bu Maya, apakah rapat hari ini masih perlu diadakan?""Em, kenapa harus dibatalkan?" Aku mengamati ekspresinya, dia sangat munafik.Ongky bergegas menganggukkan kepala. "Baik, segera aku atur."Aku tiba di ruang rapat pada pukul 10 pagi. Suasana di dalam ruangan sangat ricuh, sekelompok orang berteriak dan menuntutku untuk melunasi pembayaran.Aku meminta Haikal untuk mendampingiku. Setelah mengambil alih Aurous Construction, aku telah menandatangani perjanjian retainer. Haikal bukan hanya pengacara pribadiku, tetapi juga kepala Departemen Legal perusahaan.Ongky yang memimpin rapat sedang berusaha
Aku tidak takut menghadapi kemarahan mereka. Aku tetap bersikap tenang."Kalian bekerja sama dengan Harry, semua klausul tertulis jelas di dalam kontrak. Tata cara pengiriman barang, spesifikasi, cara pembayaran, semuanya terurai jelas. Kalian mengira aku bodoh? Kalau memang ada wanprestasi, mestinya kalian menemui Harry. Memangnya Harry bilang nggak mau membayar kalian?""Tapi masih banyak pelunasan yang belum dibayar!""Pelunasan? Kamu tidak malu menagihnya sama aku? Kamu berpikir aku gampang ditindas karena aku adalah wanita? Kalian pebisnis atau rentenir? Kalian tidak malu, ya? Aku saja malu melihat tingkah kalian."Aku mengulurkan tanganku kepada Shea, lalu dia memberikanku setumpuk dokumen."Plak!" Aku melempar semua dokumen tersebut ke atas meja."Kalian kira aku tidak mengetahui kecurangan yang kalian lakukan bersama Harry? Kalian menukar produk yang tertera di dalam kontrak dengan produk berkualitas rendah. Apakah perlu aku undang pihak pengembang untuk melakukan inspeksi bers
Aku mengadakan rapat besar untuk memperingatkan para karyawan, aku tidak mau pengkhianatan yang sama terulang kembali.Akhirnya kericuhan ini berhasil diredakan. Aku yakin, sekarang Harry dan Eternal Real Estate pasti sedang resah. Untuk sementara waktu, Harry tidak punya waktu untuk mengurusku.Untuk berjaga-jaga, aku menghubungi Hana dan memintanya untuk menyelidiki Eternal Real Estate. Aku harus waspada, sedia payung sebelum hujan. Masalah kali ini memberikanku pelajaran yang berharga. Dengan adanya antisipasi, aku bisa mengatasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.Hana adalah detektif yang berbakat. Aku tahu semua yang telah dilakukannya untuk membantuku, aku tidak buta.Meskipun badai besar telah berlalu, aku masih memikirkan kejadian tadi malam. Aku belum bisa menerimanya. Shea terlihat sangat senang, dia berpikir Taufan akan menyelamatkan kami. Akan tetapi pandanganku berbeda, aku tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.Pada sore hari, aku menghubungi Fanny untuk men