Home / Romansa / Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda: Chapter 141 - Chapter 150

223 Chapters

Akhirnya, Malam Pertama

WARNING! Ada adegan 21“Katakan Leya, apa kamu sudah siap?” tanya Rajendra sekali lagi. Tak ayal, jantung Catleya berpacu sangat kencang. Entah kegilaan macam apa yang tengah merasukinya, hingga Catleya tertantang untuk membuktikan dirinya tidak bersalah. Bagaimanapun Rajendra harus tahu bahwa ia adalah seorang istri yang setia, dan selalu menjaga kehormatannya hanya untuk sang suami. “Saya … siap,” kata Catleya dengan tatapan sendu.Mendapat persetujuan suka rela dari sang istri, Rajendra tak ingin lagi membuang waktu. Ia segera membuka ritsleting dress yang dipakai Catleya dan menurunkannya hingga melorot ke bawah. Menatap belahan indah yang terpampang tanpa penghalang, nalurinya sebagai lelaki langsung tergugah. Tanpa ragu, ia pun membenamkan bibirnya berlama-lama di tempat itu. Tubuh Catleya yang bergerak gelisah dan suara merdu yang keluar dari bibirnya, membuat Rajendra semakin bersemangat. Tak sabar untuk menjelajah lebih dalam, Rajendra lantas mengangkat tubuh mungil Catle
last updateLast Updated : 2024-03-04
Read more

Setelah Menyatu

Ketika kelopak matanya perlahan terbuka, Meliana merasakan seluruh tubuhnya lemas seakan tak bertulang. Kepalanya terasa seringan kapas, sedangkan bagian perut ke bawah seperti mati rasa. Separuh pikirannya sadar akan realita, tetapi setengah jiwanya lagi masih melayang dalam dunia ilusi. Entah mengapa ia merasa baru berpijak di muka bumi setelah menjelajah dimensi yang berbeda. Kerongkongannya mendadak sangat gersang, dan ia membutuhkan air untuk melepas dahaga. Meliana hendak mencari air minum, tetapi gerakannya terhalang oleh tangan yang terhubung dengan selang infus. Membuatnya tersadar bahwa dirinya saat ini sedang terbaring di atas brankar rumah sakit.Merasa bingung, perempuan itu lantas memandang ke sekeliling ruangan. Ketika menoleh ke kiri, ia melihat Adrian yang terpejam dengan posisi bersandar pada kursi. Dan saat menatap ke kanan, ia mendapati sang ibu tengah berbaring di ranjang yang diperuntukkan bagi penjaga pasien.Teringat akan perlakuan Adrian yang lebih membela ib
last updateLast Updated : 2024-03-06
Read more

Menikahlah, Denganku!

Suara Catleya serasa tersangkut di tenggorokan. Tubuhnya terpaku oleh beragam emosi yang berkecamuk di dalam dada. Rasa takut, cemas, benci, bahkan keinginan untuk melarikan diri datang silih berganti tatkala kilatan kenangan buruk itu membanjiri pikirannya. Bak menabur garam di atas luka, kemunculan Bintang telah mengukir kembali gurat lara yang belum sepenuhnya sembuh. Apalagi saat menatap wajah lelaki itu, Catleya seakan bercermin pada masa lalu yang memilukan. Namun, di balik semua itu muncul sebuah tekad yang kuat untuk melindungi diri sendiri. Cukup sekali ia menjadi korban, dan hal itu tidak akan pernah terulang kembali. Kali ini, ia harus menunjukkan kepada Bintang bahwa dirinya bukanlah wanita lemah yang mudah dilecehkan. “Tidak ada yang perlu kita bicarakan. Sebaiknya, Bapak kembali saja ke kantor,” tegas Catleya dengan tatapan tajam, menolak untuk menyerah pada rasa takut yang menghantuinya. Kedua tangan Catleya terkepal erat-erat di samping tubuh, memaksa jari-jarinya u
last updateLast Updated : 2024-03-07
Read more

Karena Aku Sangat Mencintaimu

Melihat Rajendra datang, Catleya bagai menemukan sosok ksatria yang siap untuk menyelamatkannya dari marabahaya. Tanpa pikir panjang, dia langsung menghambur ke pelukan sang suami. Bagi Catleya, Rajendra adalah satu-satunya tempat perlindungan yang paling aman di dunia.Rajendra sendiri terkejut melihat sikap Catleya yang seperti orang ketakutan. Barulah beberapa detik kemudian, ia mengerti apa yang terjadi tatkala Bintang berjalan ke arahnya. Lekas saja, Rajendra mendekap Catleya penuh rasa sayang untuk memberikan rasa aman kepada sang istri. Atmosfer ketegangan serasa memenuhi udara, saat kontak mata terjadi antara dua lelaki yang memiliki pertalian darah itu. Siapapun yang berada di dekat mereka, bisa mencium aroma persaingan yang begitu kental. Baik Rajendra maupun Bintang, tak ada yang mau mengalah untuk bisa mendapatkan hak penuh atas wanita yang mereka cintai. Detak jantung Rajendra berpacu cepat, memompa darah ke setiap serat ototnya yang tegang. Wajah lelaki muda itu tampa
last updateLast Updated : 2024-03-08
Read more

Ingin Mendengarnya Sekali Lagi

Ketika kalimat indah itu menyentuh telinganya, Rajendra merasa waktu seakan berhenti berputar. Tubuhnya juga terasa gemetar oleh kelembutan sentuhan tangan Catleya. Seketika, getaran hangat pun mengaliri seluruh sarafnya yang tegang. Membuat bara amarah yang menyala di hati Rajendra perlahan padam, digantikan oleh pancaran sukacita yang nyata. Ternyata, kasih sayang yang tulus dari Catleya adalah obat paling mujarab yang bisa menenangkan amarahnya. Seiring dengan sorot matanya yang berbinar terang, Rajendra pun mengulas senyuman. Menyiratkan betapa bahagia dirinya saat ini. Akhirnya, setelah menanti sekian lama, ia bisa mendengar pernyataan cinta itu terucap dari bibir Catleya. Rasanya bagaikan bermimpi, hingga ia ingin mendengar kalimat indah itu berulang kali. Sebuah ide nakal pun terlintas di benak Rajendra. Ia akan berpura-pura masih marah, supaya Catleya berusaha merayunya dan mengungkapkan rasa cinta sekali lagi. Ia ingin tahu sejauh mana istrinya yang pemalu itu akan berjuang
last updateLast Updated : 2024-03-09
Read more

Mengambil Langsung dari Bibirmu

Setelah mendengar janji yang diucapkan oleh Nyonya Nandini, Bintang merasa sedikit lega. Meski belum bisa merebut hati Catleya, paling tidak dia bisa mendapat dukungan dari calon ibu mertuanya. Dan mulai dari sekarang, ia harus sering-sering mendekati Nyonya Nandini agar perempuan paruh baya itu semakin mantap menjadikan dirinya sebagai menantu.“Terima kasih banyak, Tante. Kalau begitu saya pamit pulang dulu,” ucap Bintang beranjak dari duduknya.“Sama-sama, Bintang. Sampaikan salam Tante kepada ayah dan ibumu.”“Mama saya sudah meninggal tujuh tahun yang lalu, Tante. Sekarang saya tinggal bersama Papa saya,” jelas Bintang.“Oh, maaf, Tante tidak tahu,” ujar Nyonya Nandini seraya menepuk pelan bahu Bintang.Entah mengapa mendengar ibu kandung Bintang telah tiada, ia justru merasa senang. Itu artinya, ayahnya Bintang adalah seorang duda dan mungkin saja seumuran dengan dirinya. Siapa tahu nanti dia bisa memanfaatkan pria itu untuk mengeruk keuntungan lebih banyak. “Tidak apa-apa, Tan
last updateLast Updated : 2024-03-10
Read more

Menggoda Istri Pemalu

Hati Catleya berdebar kencang, saat Rajendra kemudian menyeka sisa minyak di sudut bibirnya dengan jemari. Dia merasa terkejut sekaligus malu, karena mengalami momen manis yang tiba-tiba. Merasakan pipinya memanas, Catleya lalu berpura-pura hendak mengambil air minum.“A-aku mau minum dulu,” kata Catleya membalikkan tubuh. “Tolong ambilkan juga untukku, Sayang. Kalau tidak, aku akan menyesap air minum dengan cara seperti tadi,” ujar Rajendra.Lelaki muda itu tersenyum tipis melihat Catleya berjalan gugup ke arah dispenser. Sungguh, menggoda istrinya itu adalah kegiatan yang paling menyenangkan. Hanya dengan melihat pipi Catleya yang merona seperti buah apel, sudah bisa menjadi penghibur bagi kegundahan hatinya.“Ini minumlah,” ujar Catleya menyodorkan gelas berisi air ke tangan Rajendra.Melihat suaminya itu meneguk air putih hingga tandas, Catleya berpikir bila Rajendra tidak tahan dengan rasa masakannya. “Mau aku buatkan teh, susu, atau jus buah untuk menetralisir rasa fuyunghai t
last updateLast Updated : 2024-03-11
Read more

Bisa Melakukan Apa Saja

Usai menerima telepon dari Yasinta, Bintang langsung tancap gas menuju ke rumahnya. Pada jam seperti ini, Milly pasti sedang mengikuti les privat piano di rumah. Dengan demikian, ia akan punya kesempatan untuk menginterogasi Lusi sampai wanita itu mengakui perbuatannya.Benar saja, saat ia tiba di rumah Milly sedang berlatih memainkan musik klasik dengan guru pianonya. Sedangkan Lusi hanya duduk di sofa sembari memantau anak asuhnya itu. Bintang pun segera memberi isyarat kepada Lusi agar mengikutinya ke ruang kerja.“Duduk, Lusi! Saya ingin bicara denganmu,” titah Bintang.Melihat raut wajah Bintang yang mengeras, Lusi langsung merunduk ketakutan. Firasatnya mengatakan bahwa sang tuan muda akan membahas perbuatan buruknya kemarin malam. “Jawab yang jujur, apa benar kamu sudah membohongi Catleya? Kamu yang mengatakan bahwa Milly demam tinggi, lalu meminta Catleya datang ke mari?”“I-iya, Tuan.”“Lalu apa lagi yang kamu lakukan? Kenapa Catleya bisa ada di kamarku?” desak Bintang denga
last updateLast Updated : 2024-03-13
Read more

Kencan Lebih Penting

“Dari Opa Chandra?” tanya Rajendra mengerutkan alisnya. “Iya, lalu aku harus bagaimana?” tanya Catleya cemas. Mana mungkin ia punya keberanian untuk menerima telepon dari pemilik perusahaan Chandra Kirana. Jika dia nekat melakukannya, sama saja dia telah menantang maut. “Terima saja, biar aku yang bicara dengan Opa.”Rajendra menepikan mobilnya di pinggir jalan, sebelum mengambil alih ponselnya dari tangan sang istri. “Halo, Jendra, kamu di mana sekarang?”“Aku sedang di jalan, Opa. Aku akan pergi makan malam dengan Catleya,” tandas Rajendra.Mata Catleya langsung membulat sempurna. Wajahnya yang semula datar kini dipenuhi ekspresi kebingungan. Bagaimana tidak. Alih-alih bicara seperlunya, Rajendra justru menyebut-nyebut namanya. Padahal, sudah jelas keberadaannya di samping Rajendra tidak diinginkan oleh keluarga besar Aryaguna. Catleya pun menempelkan jarinya di mulut, sebagai isyarat agar Rajendra tidak menyinggung tentang dirinya. Namun, lelaki itu sepertinya tidak menghirauka
last updateLast Updated : 2024-03-14
Read more

Haruskah Dipertahankan?

Di rumah sakit, Meliana sedang sendirian karena menolak untuk ditemani oleh Adrian. Hingga detik ini, dia masih benci melihat suaminya itu. Bagi Meliana, Adrian adalah penyebab utama dari segala deritanya. Meliana merasa nasibnya semakin miris. Catleya yang ia ejek sebagai perawan tua, sekarang menjadi sangat beruntung karena memiliki suami seperti Rajendra. Sebaliknya, dia yang dulu adalah seorang primadona, kini harus terpuruk dalam kehancuran gara-gara salah memilih pasangan. Sungguh, andai saja waktu bisa diputar ulang, maka dia tidak akan mau merebut Adrian dari tangan Catleya. Biarkan saja kakak tirinya itu yang ketiban sial karena hidup bersama ibu mertua cerewet dan suami yang tidak punya pendirian.Menjelang jam makan dan minum obat, petugas pramusaji rumah sakit datang membawakan nampan berisi makanan. Bersamaan dengan itu, Adrian juga ikut masuk ke dalam. Ia tahu Meliana pasti kesulitan saat makan. Selain tangannya terhubung dengan selang infus, istrinya itu juga masih tak
last updateLast Updated : 2024-03-15
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
23
DMCA.com Protection Status