“Sayang, aku pergi sekarang,” pamit Rajendra mencium sekilas kening sang istri. Catleya menganggukkan kepala seraya kembali ke mejanya. Sebenarnya, ia ingin bertanya Rajendra hendak menemui siapa di luar kantor. Namun, ia belum punya keberanian lebih untuk mengutarakan hal itu. Lagi pula, Rajendra sekarang gemar sekali mengancam dan memberikan batasan waktu. Mungkin sebentar lagi makan, minum, dan tidur pun akan diatur olehnya. Selepas Rajendra pergi, Catleya mengirimkan pesan kepada Ineke. Berhubung waktu yang dimilikinya terbatas, Catleya hanya melanjutkan pekerjaan sampai jam lima sore. Kemudian, ia buru-buru turun ke lobi sesudah mengunci pintu ruang CEO.Catleya pun menunggu Ineke sambil berjalan mondar-mandi di depan pintu lobi. Mungkin saja sahabatnya itu masih disibukkan dengan banyak pekerjaan, sehingga belum bisa menemuinya. Padahal, jika Ineke tak kunjung turun maka ia tidak akan bisa pulang ke apartemen tepat waktu. Terlebih, kondisi jalan ibu kota yang macet di jam pula
Last Updated : 2024-04-03 Read more